40 (end)

2.1K 215 15
                                    

BGM / Ed Sheeran ft

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BGM / Ed Sheeran ft. YEBBA; best part of me

🌿


EREN tidak pernah membayangkan kehidupannya akan berubah dalam dua bulan ini. Tidak pernah disangka, meski terkadang selalu didambakan. Bertanya kepada diri sendiri, kapan Eren akan jatuh cinta? Eren selalu menunggu itu. Hingga saatnya tiba, Eren pasti akan menyambut dengan gembira.

Selagi di dalam mobil menuju kediaman Jaeger. Eren terus menggenggam pergelangan tangan Mikasa. Seolah tak mau terlepas. Padahal Mikasa menegurnya, dia tahu bahwa Eren sangat bahagia hari ini. Bukan berarti dia harus berkendara dengan satu tangan. Kalau malah celaka bagai mana?

Eren menggeleng, dia tetap tidak mau melepas tangan wanita itu. Eren menggenggam dengan erat. Sesekali mengecupnya lembut. Eren tidak mau melewatkan momen ini. Dia tidak sabar untuk segera mempertemukan Mikasa kepada ke dua orang tuanya.

Di kediaman Jaeger. Mansion itu tiba-tiba menjadi riuh. Semua orang yang disibukan dengan banyak persiapan. Para butler cekatan mengeluarkan kemampuannya hari itu membuat banyak hidangan, seolah akan kedatangan tamu yang istimewa. Terlebih Carla, sungguh, mendengar kabar malam tadi membuatnya amat gembira. Carla merasa keajaiban menimpanya. Apa yang selama ini dia elukan, terwujud. Carla tak lagi bisa mengungkapkan, rasa suka cita, rasa  sorai di dalam hati, bunga-bunga yang bermekaran. Tidak lagi bisa diungkapkan selain dengan rasa syukur, dan senyum yang dia tebar sendari tadi.

Pagi-pagi sekali, Eren pulang ke rumahnya karna Grisha ingin bicara. Pria tengah baya itu juga tak kalah terkejut mendengar kabar tersebut. Grisha tidak seperti Carla. Tidak masalah dengan siapa Eren akan menikah. Kepada siapa dia akan menambatkan hatinya. Tapi menurut Grisha, ini bukan persoalan sepele. Grisha bukan bermaksud waspada. Hanya ingin menegaskan kepada Eren. Apa dia sungguh-sungguh atas pilihan tersebut?

Eren tentu membenarkan tekadnya. Dia berdahapan dengan sang ayah, menatap Grisha dengan tatapan serius. Suara yang tak gentar. Eren berkata. "Aku sungguh-sungguh. Aku siap melangkah ke tahapan hidupku selanjutnya. Aku siap bertanggung jawab dengan tugas dan kewajibanku kelak. Tanpa peduli waktu yang menganggap ini terlalu cepat, atau terkesan gegabah seperti apa yang Ayah pikir. Ayah, aku tidak ingin menunggu apa pun lagi, di saat aku sudah menemukan seseorang yang ingin kulindungi. Mikasa membuatku sadar. Aku ingin terus hidup bersamanya." Kemudian, ucapan tersebut sukses membuat Grisha menunda—-pekerjaannya di rumah sakit. Grisha tertegun, matanya bergetar. Selama 28 tahun. Grisha tidak pernah melihat sang putra sewibawa ini.

Range Rover Eren masuk ke dalam halaman parkir. Yang nampak di mata Mikasa sebuah mansion dikelilingi taman yang rimbun. Mikasa terperangah, dia tak henti-hentinya mendongkak bangunan mewah itu. Mikasa segera menoleh ke arah Eren, dia meminta dijelaskan. "Rumahmu?" tanya Mikasa sepasang halisnya naik. Eren hanya tersenyum tipis disertai anggukan. "Ayo turun. Kita sudah sampai," imbuh Eren melepas seat belt. Kemudian dia turun cepat-cepat sebelum Mikasa menyusul. Eren berlari ke pintu satunya untuk membukakan, lantas Mikasa turun selayaknya tuan putri. Tak lupa Eren mengulurkan sebelah tangannya. Mikasa yang belum bisa membedakan kenyataan dan mimpi. Turun dengan pikiran kosong.

Beastly AffectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang