Rungunya kini kebas, dan hati batunya terlampau kebal saat dijejali pepatah-pepatah tua yang selalu menyuruhnya untuk menyudahi masa lajang. Mungkin bagi para orang tua, usia dua puluh lima merupakan tolak ukur bagi seorang anak gadis dalam membentuk rumah tangga. Nyatanya, hingga mencapai kepala tiga, dirinya masih enggan mencari sosok pemimpin rumah tangganya. Berbagai aksi seperti membantah dan batu mematung layaknya malin kundang juga sudah sering ia lakukan untuk menampar keras mulut yang terus saja menghujaninya dengan kata kapan-menikah-?.
Terkadang, yang lebih menyakitkan itu bukan kesendirian, melainkan mendapati cemoohan dari orang-orang terdekat.
- Runa Dinar Jayandra -
🔀⏪▶⏩🔁