Aku ke kamarku dengan jengkel "ih nggak sudi kalo aku pacaran sama dia, ya walaupun levelnya termasuk tinggi tapi aku tetep nggak mau" aku ngomel ngomel sendiri sambil packing. Sementara Mark dan kakakku berbicara tentang... "Guru, aku boleh kan bawa Alice ke England 1 minggu" bilang Mark, "what?! Mau ngapain kalian?" bilang kakakku, "mau ngelakuin tugas sekolah" jawab Mark, "ohh aku kira apa, boleh lah, pokoknya kamu harus jaga dia baik baik" jawab kakakku, "tenang ada Mark disini" bilang Mark, "tapi beneran cuman tugas sekolah kan?" tanya kakakku untuk memastikan, "iya, masak mau pacaran, pacar aja nggak, baru ketemu iya" bilang Mark, "yudah kalo gitu, kapan berangkat?" tanya kakakku, "besok pagi" jawab Mark, "eh kok cepet banget, kalian udah ngerencanain dari kapan?" tanya kakakku, "tadi" jawab Mark, "kok dapet tiket?" tanya kakakku, "pesawat pribadi" jawab Mark, "oh ya, aku lupa" bilang kakakku, "yaudah aku mau pulang dulu, sampai ketemu lagi" bilang Mark, "iya, pelan pelan nyetirnya" bilang kakakku. Setelah beberapa jam packing aku baru separuh selesai, aku turun dari lantai 2 dan melihat kakakku lagi nonton TV, "kakak besok aku ijin pergi ke England" bilangku santai, "iya aku dah tau, di kasih tau Mark" jawab kakakku, "oh jawabku, sambil jalan ke dapur untuk minum, "heh kamu beneran nggak pacaran sama Mark kan?" tanya kakakku, aku tersedak karena kata kata itu, "uhuk uhuk kok tiba tiba tanya kayak gitu? Nggak mungkin lah aku pacaran sama dia" jawabku, "buat mastiin aja" jawab kakakku, "kalo kamu pacaran sama Mark, aku restuin kok" bilang kakakku, "ihh, siapa butuh restu dari kakak?" bilangku.
Setelah beberapa saat aku melihat jam dan ternyata jam 3, "hmm lama juga ya packingku? Padahal cuman separuh, mau keluar beli sesuatu deh" bilangku, aku mandi dan ganti baju. Setelah itu aku keluar dari rumah dan melihat sesuatu yang tidak aku inginkan, tebak itu apa? Lebih tepatnya siapa?...kali ini bukan Mark tapi Leon, "lho Leon kok kamu tau rumahku?" tanyaku, "hmmm gimana ya? Lebih tepatnya aku ngestalk" jawab Leon santai, "what? Kamu ngestalk aku?" bilangku, "bukan, ngestalk kakakku, oh ya kamu mau kemana?" tanya Leon, "ya pergi pergi aja, bosen di rumah" jawabku, "yuk aku anter" bilang Leon, "nggak usah, nanti malah ngerepotin kamu" bilangku, "nggak kok, ayo aku juga pengen jalan jalan" jawab Leon, "well if you say so" jawabku, aku dan Leon jalan sedikit untuk ke mobilnya Leon, dan nggak kaget kalo mobilnya mobil mahal, aku malah jadi terbiasa ngelihat mobil mahal, Leon mebukakan pintu buat aku "thanks", aku masuk dan tidak mendengar apa jawabannya, dan sebenarnya Leon menjawab "no problem my Princess". Kita berdua muter muter kota karena masih nentuin tempat yang akan kita tuju, tapi aku ada ide "gimana kalo kita ke taman aja? Kalo jam segini kan udah nggak panas banget" bilangku, "boleh, aku juga belum pernah ke taman, pernahnya taman rumah" bilang Leon, "ya....begitulah, tapi sekalipun nggak pernah?" tanyaku, Leon mengangguk, di dalem hatiku aku berkata "anak orang kaya mah gini". Setelah beberapa menit kita sampai di taman, "hah akhirnya menghilangkan stress" bilangku, "emang kamu stress Kenapa?" tanya Leon, "iya, baru baru ini ada banyak masalah sih, kamu tau kan kalo besok aku ke England bareng Mark?" tanyaku, "iya tau, kalian mau ngapain di sana? Jangan jangan kaliaan pacaran?" bilang Leon, "ih siapa bilang, aku aja ketemu di baru 2 hari yang lalu, masak aku pacaran sama dia" omelku, "ya ya, cuman pastiin aja" jawab Leon, "aku ke England bareng Mark karena dia punya kenalan yang bisa nebak level orang" bilang ku, "emang siapa yang mau di tebak levelnya?" tanya Leon, aku duduk di salah satu kursi taman yang kosong dan menjawab "aku", "kamu? Bukannya levelmu master 4?" tanya Leon, "ya semuanya tau kali aku level itu, tapi keluargaku bilang aku level...jangan kaget lho ya?" bilang ku, "iya, aku nggak bakalan kaget kok" jawab Leon, "beneran?" tanyaku, "iya" jawab Leon, "beneran lho" bilang ku, niatku emang buat Leon kesel, "iya, dan cepetan apa?" bilangnya, "oke oke, sebenernya levelku...kasih tau nggak ya?" bilang ku, "ihh beneran lho, jangan main main, aku penasaran nih lho" bilang Leon kesel, "iya deh, sebenernya aku level 4 diamond" bilang ku, "yang bener toh jangan main main" bilang Leon nggak percaya, "ih beneran ya, aku ini nggak main main" bilang ku, "hah? Kamu ini beneran? Nggak main main?" tanya Leon, "iya, makanya aku bilang jangan kaget" bilang ku, Leon duduk di sampingku dan bengong, "heh Leon...woii kesurupan apa kamu?" bilang ku sambil melambaikan tanganku di depan matanya, "tunggu bentar aku masih shok" jawab Leon, "ohhhh kalo gitu silahkan berpikir dulu" bilangku, "nggak, aku dah nyambung kok" jawab Leon.
"Gimana kaget kan?" tanyaku, "ya bisa di bilang gitu, Mark udah tau?" tanya Leon, "iya dia orang yang pertama tau di luar keluargaku" jawabku, "kalo Leo?" tanya Leon, "nggak juga, yang tau selain keluargaku itu kamu sama Mark doang" bilangku, "tenang aku akan tutup mulut rapat" bilang Leon, "nggak perlu, nanti juga bakalan ke bongkar" bilangku, "berarti aku boleh kasih tau Leo dong" bilang Leon, "terserah kamu, tapikan ini belum pasti" bilangku, "hmm ya ya, aku tuh raja gibah di kelas" bilang Leon, "beneran? Jadi nyesel ngasih tau" bilangku, "nggak perlu nyesel, tapi akhir akhir ini lagi banyak gibah tentang kamu sama Mark pacaran lho" bilang Leon, "siapa yang bilang?" tanyaku, "ya hampir sesekolah" jawab Leon, "what?! Kok bisa sih? Aku aja baru kenal Mark" bilangku, "ya nggak tau ya, tapi aku dah berusaha bantuin kamu kalo kamu sama Mark nggak pacaran" bilang Leon, "tadi kakakku sekarang sesekolah? Haduh capek mikirnya, belum pelajaran tambah level" bilangku mengeluh, "kakakmu juga ngira kamu sama Mark pacaran?" tanya Leon, "iya, apa nggak nyebelin punya kakak kayak gitu?" bilangku, "kakakmu siapa namanya?" tanya Leon, "Ray Ackerley" bilangku, "lho bukannya itu gurunya Mark sama aku sama Leon juga ya?" bilang Leon, "eh kakakku gurumu juga?" tanyaku, "iya, makanya Mark, aku, sama Leo bisa naik level segini itu berkat kakakmu" bilang Leon, "ohh tapi nggak nyangka kamu ternyata di ajar sama kakakku" bilangku, "aku juga" bilang Leon. Kita ngobrol ngobrol lagi sampai sore, nggak kerasa sih kalo udah sore, Leon mengantar aku pulang dan bertemu dengan kakakku, "lho Leon ngapain kamu di sini?" tanya kakakku, "nganter Alice pulang" bilang Leon, "astaga Alice, tadi Mark sekarang Leon, emang kamu playgirl" bilang kakakku, "sorry ya kak, aku sama mereka cuman temen" bilangku, "aku ijin pulang dulu ya, bye" bilang Leon, "bye, hati hati di jalan" bilang kakakku, "bye" jawabku singkat. Aku masuk ke rumah langsung duduk di sofa "haduh capek banget hari ini" bilangku, "heh kamu, kamu tuh ya punya temen cowok semua, cewek napa? Kamu tuh harus jaga jarak sama cowok cowok, nanti kalo kenapa kenapa gimana?" omel kakakku, "iya kakakku yang ganteng, aku aja baru ketemu mereka 2 hari yang lalu, dah aku mau istirahat" bilangku dan naik ke kamarku.
KAMU SEDANG MEMBACA
fighter girl
Actionperempuan vs laki laki, menurutmu siapa yang menang? Banyak cowok suka dengan satu cewek, bahkan tuan muda perusahaan maju pun juga, bagaimana kelanjutannya?