KETAHUAN DEH

8 1 0
                                    

Alice yang lagi di kamarnya terdiam dan memikirkan sebuah rencana, "haduh nambah satu masalah lagi, aku nggak benci mereka apa apa tapi lagi nggak mau ketemu aja, tapi aku ngerasa nggak enak sih buat mereka" bilang ku, setelah itu aku mandi dan bersiap buat tidur. Keesokan harinya aku bangun dan sarapan, aku berangkat sendiri lagi buat ke sekolah, ya tentunya aku ngikutin Gilbert dari belakang karena aku belom hafal jalan ke sekolah, kali ini kita nggak telat karena murid muridnya masih mencar kemana mana, aku markirin mobilku dan masuk ke kelas, dan di situ aku melihat Jules dan Geish ngobrol bareng, aku baru sadar aku belom pake topi, masker, sama kaca mata, aku nutup pintunya lagi dan cepet cepet ngambil barang barang itu dan memakainya, setelah itu aku masuk dan duduk di tempat biasaku, tentu aja Jules di sampingku dan Geish kali ini di depanku, its really annoying, aku menaruh tas dan main game di hpku, Geish melihat ke aku dan berkata "wah kamu cewek tapi main game kayak gitu ya? Cool" bilang Geish, "thanks" jawabku singkat, "you know what, kamu tuh hampir kayak tunanganku lho" bilang Geish, aku kaget karena kata katanya dan aku jadi nggak fokus ke gameku jadinya aku mati, "emm sama apanya?" tanyaku, "ya, karena game yang kamu mainin, sifatmu, fashionmu, suaramu, bahkan tata bicaramu" bilang Geish, "emang siapa namanya?" tanyaku, "namanya Alice, tapi biasanya aku manggil dia Eli" bilang Geish, "kenapa kamu nggak sama tunanganmu?" tanyaku bego, "aku lagi nyariin dia dimana, terakhir kali kita ketemu itu di England, pas aku nyarinya di rumah temenya malah katanya dia pergi" bilang Geish, "sabar aja lah, terima apa adanya, bisa aja si Alice tuh butuh ketenangan" bilang ku, padahal aku sendiri, "iya sih, oh ya nama panjangmu siapa?" tanya Geish, uh oh aku nggak nyangka bakalan ada pertanyaan kayak gini, "eh nama panjangku...Lica..Lica..ah Lica Shochder" bilang ku, "oh kamu ada darah Belanda ya?" tanya Geish, "haha iya" bilang ku, aku menghadap ke Jules dan membagi pandangan "tolong aku" dan Jules pun berkata "oh ya, Lica aku denger kamu ada mobil baru, aku mau lihat dong", aku menjawab "ayo turun aku kasih tau" bilang ku, aku dan Jules pun turun ke parkiran mobil, "untung kamu tau yang aku maksud" bilang ku, "oh iya dong, Jules gitu lho", "hmm iya deh, oh ya kamu kenal yang namanya Jesica nggak? Dari jurusan archery" bilang ku, "nggak, kenapa emang?" tanya Jules, "kamu udah tau kan kalo aku tinggal di rumahnya Gilbert" bilang ku, "iya, kenapa?" tanya Jules, "pastinya ada Stevan juga kan di situ, kemaren pas aku pulang tiba tiba pas masuk udah ada Stevan nangis gara gara di putusin ceweknya itu, terus aku mau bantuin dia move on" bilang ku, "dia nangis gara gara di putusin?" tanya Jules, "iya, kayak kurang kerjaan banget gitu ya" bilang ku, "ya sifat cowok beda beda" bilang Jules, "cewek juga ya, masuknya berapa menit lagi?" tanyaku, "15 menit" bilang ku, "temenin ke gedung archery yuk, aku mau nyari Jesica" bilang ku, "sure, why not" bilang Jules,

Kita jalan ke gedung archery dan di lantai satu kebanyakan cewek tapi ada cowoknya mungkin cuman 8 orangan, tiba tiba pas aku mau naik tangga aku di tarik, aku kira yang narik Jules eh malah yang narik cowok lain, "eh?" tanyaku, "are you the sword goddess?" tanya cowok itu, "yeah, why?" Jawabku, tiba tiba dia duduk di lututnya dan bilang "oh my lovely goddess, do you wanna be my girlfriend? I like you since you are here, but i nervous to say it to you, but now I'm not, please say yes" bilang cowok itu, Jules berdiri diem doang, "em sorry, i don't even know you" bilang ku, "oh I forgot, my name is Jayson, Jules twin brothers" bilang nya, "Jules? Eh kamu punya kembaran?" tanyaku, "hah...sebenernya dia kembaranku, tapi kita kepisah pas kecil, dia nggak bisa bahasa indo" bilang Jules, "okay, sorry Jayson but i can't, I need to focus on my study, but we can be friend" bilang ku, dia berdiri dan berkata "is okay, i know you Like Jules more" bilang Jayson, "sorry, he is just my friend, but can you help me?" tanyaku, "sure, what can i help you?" jawab Jayson, "do you know a girl name Jesica?" tanyaku, "yeah, she is from my class, do you wanna meet her?" bilang Jayson, "yes please" jawabku, setelah itu aku, Jayson, dan Jules jalan ke kelasnya si Jesica, pas masuk ternyata udah pelajaran kelasnya, "opss i come in the wrong time" bilang Jayson, "Jayson, you late again?" tanya gurunya, "we have a visitor, the sword goddess" bilang Jayson, semuanya langsung nengok ke aku, "em hi everyone" bilang ku, semuanya langsung berdiri dan memberi salam, bahkan gurunya juga, "welcome to the Archery major" bilang semuanya, "eh thankyou, i guess?" jawabku, "actually, she is looking for someone" bilang Jayson, "ah yes, I'm here looking for a girl name Jesica" bilang ku, cewek di barusan paling depan angkat tangan, "me, i'm Jesica" bilang ku, "can you come here for a minute?" tanyaku, "sure" jawabnya, dia jalan ke aku, "can you go out with me after school?" tanyaku, "ofcourse i can, i would love to" jawab Jesica semangat, "well good, i'll wait the sword major parking area" bilang ku, "yes, ofcourse" jawab Jesica, setelah itu kita keluar dari gedung archery, "eh Jules, kita kan udah telat, kita ke taman rahasiamu aja yuk" bilang ku, "oke, aku untung bawa kuncinya" bilang Jules, kita ke sana tapi ada seseorang lagi di sana, dan tebak dia siapa? Geish, dia ada di taman itu, "eh kamu bilang yang punya kunci taman ini cuman kamu kan? Kok Geish bisa ada di sini?" bisikku, "aku juga nggak tau, mungkin ada yang ngasih kuncinya" jawab Jules, "ey Geish, kok kamu bisa di sini?" tanya Jules, "oh tadi aku lihat ada pintu di sini terus nggak di kunci yaudah aku masuk" bilang Geish, "astaga kamu ternyata nggak ngunci pintunya?" tanyaku, "lupa kali, tapi kemaren kan aku nggak ke sini" bilang Jules, "terus sapa?" tanyaku, "yang punya kunci cuman aku sama Jayson, ya pastinya Jayson" bilang Jules, "hmm kembaran tapi kok nggak deket" bilang ku, "ya terserah aku lah" jawabku, "kalian kok deket banget sih? Jangan jangan kalian pacaran?" tanya Geish, "nggak kok, dia..." bilang ku berfikir, "dia adik sepupunya Gilbert, terus juga adik sepupuku" bilang Jules, "hah? Oh iya bener" jawab agak bingung, "oh jadi Jules sama Gilbert saudaraan dong" bilang Geish, "iya betul, hehe" jawab Jules, "eh Geish katanya kamu anak rajin, kok disini?" tanyaku, "iya, udah masuk dari tadi lho" lanjut Jules, "sekali sekali, kalian ngapain di sini?" bilang Geish, "kita mau skip class lah" jawab Jules, "kamu skip class?" tanya Geish, "iya, aku kan bukan anak rajin" bilang Jules,

mereka berdua ngobrol ngobrol aku jadi nyamuk dong, aku jalan muter muter taman deh, aku selalu pake masker, topi, sama kaca mata jadinya agak risih sih, aku cari tempat sepi di taman dan melepas masker, "aduh akhirnya udara segar, kayaknya rambutku perlu keramas deh, hidungku juga kayaknya bekas kaca mata" bilang ku, aku duduk di tanah dan di sampingku udah bunga bunga, "coba kali hidupku bisa seindah bunga ini" bilang ku, "kenapa nggak?" bilang orang, aku langsung pake masker, dan lihat orangnya ternyata Geish, "oh kamu, aku kira Jules" bilang ku, Geish duduk di sampingku "emang hidupmu lagi nggak enak juga ya?" tanya Geish, "haha iya, tapi santai aja kalo aku, mau gimana lagi sih, pasrah aja" bilangku, "aku juga lagi nggak enak hidupku, tunanganku hilang nggak tau di mana, ada masalah di perusahaan, bagi waktu buat sekolah dan lain lain" bilang Geish, "well this is life" bilang ku, "tapi aku sudah memecahkan satu masalah" bilang Geish, "bagus dong, masalah yang mana?" tanyaku, "glad you ask, aku memecahkan masalah yang tunanganku hilang" bilang Geish, dan saat itu dia menarik maskerku turun, "Alice, kenapa kamu lari dari aku? Apa kamu nggak mau sama aku? Aku kurang apa? Kamu nggak suka aku di mananya? Aku bakalan perbaiki sifat ku yang kamu nggak suka" bilang Geish, opss ketahuan deh, aku cuman bisa diem aku pengen ngomong tapi pikiranku lagi kosong, tapi akhirnya aku berkata "sorry Geish, aku nggak bermaksud jauhin kamu juga nambah beban buat kamu, aku nggak nyangka kamu bakalan nyariin aku segini jauhnya, aku cuman belom siap aja, aku masih muda masih banyak impian yang inginku gapai, aku masih punya masa depan yang cerah, aku nggak mau bahas tentang kayak gini" bilang ku, "i know, tapi kalo kamu nggak mau sama aku bilang jujur aja, nggak apa apa kok" bilang Geish, "thanks Geish, sorry kalo aku jadi bebanmu" bilang ku, tiba tiba kita diem, "sumpah kok kita kayak drama drama di TV gitu ya" bilang ku, "kamu sih bilangnya pake bahasa baku segala" bilang Geish, "gara gara kamu juga ya, dan sejak kapan kamu tau kalo ini aku" bilang ku, "dari awal ketemu lah, aku kan udah naruh pelacak di hpmu" bilang Geish, "kamu ya, kao kamu ngelacak aku lagi, jangan harap bisa lihat aku lagi" bilang ku, "jangan lah, ampun" bilang Geish

fighter girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang