PERJALANAN KE MASTER

84 3 0
                                    

Dan lawanku adalah Leo Ciamous, anak master 3, "lho kok lawanku susah sih? Kan guru tau kan kalo levelku silver 1 baruan" protesku, "yang nentuin lawanmu itu bukan guru" bilang guruku, "lho kan biasanya yang milih guru kan? Terus yang milih siapa?" tanyaku bingung "yang milih Leo sendiri" bilang guruku, aku nggak bisa berkata apa apa, masak aku ngelawan master 3? Aku belum berani lah. Semua yang di dalem kelas ngelihatin aku "ngapa liat liat?" bilang ku lantang, di kelas aku terkenal dengan nama 'master kw' karena aku paling kuat di kelas, pada ngira aku salah level tapi nggak aku emang baru silver 1, aku dapet julukan itu karena aku pernah ngelawan Leon Ciamous kembarannya Leo pas aku tes masuk ke sekolah ini dan hasilnya aku menang.

Salah satu teman kelasku bilang "jangan jangan Leo suka sama kamu?", "ihh nggak sudi" bilang ku, aku keluar dari kelas tanpa ijin tapi guruku santai aja sih, karena aku sering keluar kelas tanpa ijin, aku duduk di kursi lapangan sendirian, "huh...kenapa harus aku?" bilang ku, aku duduk santai sambil ngelihatin langit, tapi tiba tiba ada bayangan yang menutupi, aku kembali duduk tegak dan melihat, di depanku pas ada Leon Ciamous "eh kamu...ngapain kamu di sini?" bilang ku, "nggak apa apa, cuman cari udara segar" bilang Leon, dia duduk di sebelahku, aku agak menjauh ke pojokan kursinya "ngapain kok jauh jauh? Sini lah" bilangnya, dengan santai dia bilang itu?! Aku bahkan bukan temennya apa lagi pacarnya. Aku tetep di pojokan dan diem, HP ku juga ketinggalan di kelas lagi, "kamu nanti ngelawan Leo ya?" bilangnya, aku nengok ke dia dengan cepat "kok kamu tau?" tanyaku "tau lah kan aku kembarannya, tambah kan dia sendiri yang milih kamu buat jadi lawannya" bilang Leon santai, "hmmm aku mau tanya, kenapa Leo milih aku?" tanyaku bingung, Leon menggaruk kepalanya dan bilang "aku juga nggak tau sih, tapi akhir akhir ini dia agak aneh" "aneh gimna?" tanyaku, "ya gitu pokoknya, yaudah aku mau balik, good luck" bilang Leon, "thanks" jawabku.

Aku tetep duduk di situ dengan menghadap langit lagi, tapi ada bayangan lagi yang menutupi, aku kira itu Leon jadi aku bilang "apa lagi sih Leon? Katanya mau balik?" bilangku, aku duduk tegak, eh...ternyata salah orang, orang itu ngelihatin aku dan orang itu adalah Leo, Tadi kembarannya sekarang malah orangnya. Bener sih kata orang "jangan ngomongin orang, nanti orangnya dateng" dan itu terjadi kepadaku "eh Leo toh? Tak kira Leon hehe" bilang ku sedikit mengalihkan pandangan "emang Leon habis kesini?" tanyanya tegas, aduh aku jawab apa nih? Kalo iya nanti dia malah tanya apa apa, kalo nggak nanti dia malah tanya kok aku bilang Leo? "Emm iya sih,kenapa emang kan urusannya dia bukan kamu" bilang ku, "ya urusanku juga kan aku sama dia kembar" bilangnya "ohh nggak tanya tuh" jawabku, Leon duduk di sebelahku pas, "ihh jauh dikit lah, nggak sudi aku deket kamu" bilang ku sambil langsung berdiri, "harusnya aku yang nggak sudi lah, kok malah kebalik sih?" bilang Leo ngelihatin aku, "ih gara gara kamu mood ku jadi jelek kan, kenapa juga kamu milih aku, dah tau levelku rendah malah milih aku" bilang ku dengan nada marah dan kesel, "ya serah aku lah, btw outfit hari ini boleh juga" bilang dia, aku ngelihat ke diriku sendiri aku pakai baju putih polos dengan jeans biru biasa dan sepatu hitam biasa, "apa sih? Padahal kan biasa aja" bilang ku "hmmm tapi kok sama kayak aku ya?" bilangnya "hah?!" bilang ku kaget saat aku lihat outfit nya, outfit nya sama kayak aku, bahkan sepatunya sama, "ihh kamu tiru tiru doang bisanya, ihh ganti baju sama" bilangku marah "kok aku?" jawabnya "ya deh" jawabku,

Aku jalan ke arah lokerku dengan marah dan mengambil baju yang aku siapin di loker, dan ganti baju di ruang ganti dan saat aku lihat baju yang ada di lokerku ternyata sama kayak outfit ku hari ini, "astaga kenapa hari ini aku sial terus?" bilang ku, tapi untungnya ada jaket hitam di sana, aku cuman ambil itu dan keluar dari toilet "huh sabar, nikmati aja...tapi nggak bisa juga sih!!" bilang ku marah, aku balik ke lapangan, untungnya Leo udah nggak ada, jadi aku duduk di kursi yang sama kayak tadi, aku duduk lagi dengan marah, aku bengong nggak tau mikirin apa, tiba tiba bell sekolah bunyi "KRIINGGG" aku kaget "shit, why the heck is wrong today?" bilang ku marah, dan setelah bell ada pengumuman "kepada para murid silahkan bersiap siap untuk melawan, semoga beruntung" bilang pengumuman itu, "huh ya deh, padahal aku habis ganti, ya bukan ganti sih tapi ya termasuk lah" kali ini aku harus pakai armor yang berat tapi cool sih, aku berdiri lagi buat ganti ke armor, aku balik ke kelas karena semua armor di simpan di kelas masing masing, pas aku masuk semua ngelihatin, "apa liat liat?" bilang ku, guruku masih di depan kelas jelasin tentang sejarah, guruku juga lihat aku "Alice..." bilang guruku "hmm ya ya, ngajar dulu sana" bilang ku, aku ngambil baju Armorku di belakang kelas dan keluar lagi buat ganti, semuanya ngelihatin aku lagi, kali ini aku biarin.

Aku jalan ke ruang ganti dengan santai, aku lewat kelas master 1 dan aku lihat Leon, aku lewat aja tapi ada yang manggil "Alice" aku nengok ke belakang dan ternyata itu Leon, sekali lagi jangan ngomongin orang nanti orangnya dateng, kayak aku nih kalo ngomongin orang pasti dateng, emang sial ya aku. "Apa?" tanyaku "nggak apa apa, kamu mau ganti ke armor?" tanya dia, "kalo nggak apa gunanya aku bawa armor berat berat?" bilang ku agak nge gas, "santai jangan marah dulu, padahal aku mau ngasih tau kamu sesuatu yang penting lho" bilang Leon, "apaan? Tanyaku, "kelemahannya Leo" bilangnya serius, "oh nggak tanya" bilang ku remeh, "eh tapi kelemahannya gampang banget lho" bilangnya, "ih aku jadi penasarankan! Emang apaan sih?" tanyaku penasaran, "penasaran kan? Gampang kok, kelemahannya itu...cewek yang imut" bilangnya, "what?! Cuman segampang itu, tapi juga harus itu ya dari segala pilihan yang lain, kembaranmu aneh juga ya, kelemahan kok kayak gitu? Padahal aku nggak bisa kalo acting imut, eww mikirnya aja udah nggak sudi, padahal Vibeku kan cool" bilang ku, "ya emang aneh sih tu orang, tapi emang kenyataan" bilangnya "yaudah wish me luck" bilang ku "sure" bilangnya, aku lanjut jalan ke ruang ganti dan ganti ke armor yang berat pake banget.

fighter girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang