NEW PROBLEM 2

5 0 0
                                    

Aku masuk lagi ke ruang juri dan duduk di kursi paling pojok, setelah aku pikir pikir masak Mark nggak tau Zachary sih? Kan satu sekolah, terus kan mestinya satu kelas karena dia master nggak tau master berapa, aku ngelihat jadwalnya dan habis ini Zachary perfom, dia berdiri dan keluar dari ruangan juri, setelah dia nutup pintu aku buang nafas panjang "huhh...", "kenapa?" tanya Ashton, "nggak apa apa kok, santai hehe" bilang ku awkward, "jangan bohong deh, aku tadi dengar kalian ngomong apa di depan toilet" bilang Mark tiba tiba, "hah?! Kamu tau? Apa coba?" tanyaku panik, "dia minta pacaran sama kamu kan?" bilang Mark, aku diem sebentar karena ngira dia mau ngomong lagi ternyata nggak, "itu doang kan yang kamu denger?' tanyaku, "emang ada yang lain ya?" tanya Mark, "nggak kok, emang itu doang, tenang nggak aku Terima kok, oh ya Mark dia kan adik kelasmu di sekolah" bilang ku, "aku kan udah berencana pindah ke sini, jadi aku nggak gagas lagi yang di indo" bilang Mark, "oke good" bilang ku, mereka semua nggak boleh tau tentang ini, "oh ya Ash, masalah perusahaanmu gimana?" tanyaku, "not going well, sebenernya semakin parah sih" bilang Ashton, "emang siapa sih yang buat masalah di perusahaanmu?" tanyaku, padahal aku udah tau siapa yang buat masalah, "dari perusahaan S, padahal perusahaanku nggak pernah kerjasama apa yang lain lain lho sama perusahaan itu" bilang Ashton, "kamu tau CEO nya siapa nggak?" tanyaku, "nggak sih, emang kenapa?" tanya Ashton, "oke, bagus kalo gitu" bilang ku, "kok malah bagus sih?" tanya Mark, "iya, kok malah bagus?" tanya Ashton, "emm...kan...lebih bagus kalo kamu nggak tau orangnya karena...nanti kalo kamu lihat mukanya terus kamu tau orangnya...em..nanti kamu malah mau bunuh dia, hehe" bilang ku kepotong potong, hey yang bisa keluar dari mulutku itu doang oke, "you're making no sense" bilang Mark dan Ashton, tiba tiba ada yang masuk ke ruangan juri, aku kira Zachary, ehh untungnya malah Edgar, "excuseme, Alice time to perfom" bilang Edgar, "okay" jawabku, aku berdiri dan mengambil satu yang isinya baju ganti, terus keluar bareng Edgar, karena ruangan juri itu agak atas, jadi kita turun tangga dulu, terus ke ruang persiapan, dan nggak ada orang sama sekali, "where is everyone?" tanyaku, "there on their seat waiting for you to perform" bilang Edgar, "for real? Am i that important?" tanyaku, tiba tiba pintu yang mengarah ke arena kebuka dan Zachary masuk, "no more talking, go" bilang Edgar, aku ya keluar dari ruang persiapan lah, ya juga pas pasan sama Zachary, dia senyum sih, tapi aku lewat aja,

Pas aku keluar ke arena semuanya berdiri dan membungkuk, aku sih bingung tapi aku bungkuk juga dan kembali, tiba tiba ada suara dari speaker "now let's greet the most powerfull master in the world, Aliciana Magnusin!", semuanya langsung tepuk tangan, aku ngeluarin pedangku dan memperlihatkan beberapa gerakan, karena ini mendadak aku milih gerakan asal, aku inget inget apa yang di ajarin Mark dulu, fokus 12 titik tubuh, tangan memegang pedang dengan kencang, kosongkan pikiran dan fokus ke gerakan, kaki mengikuti irama tangan yang di mainkan, setakat beberapa menit, aku berhenti dan membungkuk, semuanya tepuk tangan dengan keras, aku bisa ngelihat Mark dan Ashton berdiri dan tepuk tangan, ya sia sia sih tepuk tangan karena nggak kedengeran, tapi aku kok nggak lihat Zachary di situ ya? Harusnya kan dia udah balik di situ, aku membuka pintu ruang persiapan dan ternyata orang yang aku cari cari ada di situ, "bravo! Lumayan tuh gerakanmu, di ajarin siapa?" tanya Zachary, "Mark" bilang ku melewati dia, aku duduk di kursi ruangan itu dan aku tadi bawa baju ganti di tas yang aku bawa ke sini, aku masuk ke satu ruang ganti dan mengunci pintunya, aku dengan santai ganti baju, tapi tiba tiba ada yang buka pintuku, "ahhh! F*ck you b*tch! Go to hell!" teriakku sambil menutup pintuku lagi, "ohh sorry, aku nggak tau kalo ada orang di situ" bilang orang itu, "sapa sih lo? Jangan bilang lo Zachary?" bilang ku, "well you know me" bilang Zachary, "lho bukannya lo tau kalo gua ganti di sini? Keluar dari ruangan ini sekarang juga!" teriakku, aku denger pintu membuka dan menutup, "untung aku masih pake daleman, F you!" bilang ku, setelah aku ganti baju aku ngambil hpku dan ngechat Jesica, "Jes, if you done doing anything, you can go to the VIP parking spot", Jesica jawab dengan cepet "okay", aku naik ke ruangan juri lagi, aku langsung jalan ke Ashton dan Mark, aku ijin pulang ke mereka dan tentu aja ke Edgar juga, tapi aku nggak mau ngomong ke Zachary,

Aku keluar dari arena dan ke parkiran, Aku ngelihat Jesica di sana, "Hi, Jes!" bilang ku, "Hi! I'm really honored to go out with you!" Bilang Jesica, "no problem! Come on, let's go have some girl time!" Bilangku, "okay! Let's go!" Bilang Jesica, kita berdua masuk ke mobilku, "wow ini never thought you drive a sport car" bilang Jesica, "well i can drive sport car when i was 16" bilang ku, "wow you are so cool, i wish i can be like you" bilang Jesica, "oh yeah, by the way where are you come from? You look like Asian" bilang ku, "yeah, i from Indonesia" bilang Jesica, "kenapa nggak bilang dari tadi sih? Aku juga dari indo" bilang ku, "lho kok! Wehh beneran nih?" bilang Jesica kaget, "iya, haduh sia sia aku ngomong bahasa Inggris" bilang ku, "kamu juga nggak bilang dari tadi sih, kalo kamu juga dari indo, tapi bahasa Inggrismu fluent banget lho" bilang Jesica, "thanks" jawabku, kita langsung ke mallnya, kali ini pake GPS, jesica yang bacain. Setelah sampe di mallnya kita muter muter mall, tentu aja shopping, dan terakhir kita makan, "makan yuk, aku agak laper" bilang ku, "ayo aku juga agak laper" bilang Jesica, "tapi kayak ngemil aja gitu nggak usah makanan berat" bilang ku, "oke, aku tau tempat yang enak mana" bilang Jesica, kita ke tempat makan yang di maksud Jesica, ternyata itu tempat desert, ya walaupun aku nggak begitu suka manis tapi ya nggak apa apa sih, sekali kali kayak cewek, ya emang aku cewek sih, "yuk, disini chesee cake sama macaroonnya enak lho" bilang Jesica, kita masuk dan memesan makanannya, aku pesennya blueberry chesee cake, 2 macaroon, sama vanilla milk shake, emang basic sih pesenanku kalo dibandingin sama punya Jesica, dia berwarna-warni, kita makan dan aku lupa miliki ketemu sama Jesica, "eh, Jes, kamu tau Stevan nggak sih? Yang dari jurusanku juga" bilang ku, "iya tau, kenapa?" jawab Jesica bingung, "bagus kalo kamu tau, dia tiba tiba deketin aku, padahal aku nggak tau dia sama sekali" bilang ku, "dia langsung deketin cewek lain ya, well nggak apa apa" bilang Jesica, "maksudmu?" tanyaku, "dia dulu pacarku tapi kita putus baru baru ini" bilang Jesica, "ehh maaf, aku nggak tau kalo kamu baru putus sama dia" bilang ku dengan muka bersalah, "nggak apa apa kok, yang mutusin dia juga aku kok" bilang Jesica, "emang kenapa ya, kalo boleh tau?" tanyaku, "aku lebih suka sama adiknya, Gilbert!" bilang Jesica histeris, boom! Ketemu juga! Actingku boleh juga ya, "ohh aku baru tau kalo Stevan punya adik" bilang ku, "kamu tau nggak sih, Gilbert tuh ganteng bangettt! Lebih ganteng dari pada Stevan, dia juga cool banget, tadi pas dia tes di arena sumpah ganteng banget! Oh my god, dia adalah pasangan sempurna buatku" bilang Jesica senang, ohh jadi gini masalahnya, ada dua kemungkinan sih, yang pertama Jesica suka sama Stevan terus pas ngelihat Gilbert dia langsung lebih suka sama Gilbert, yang kedua Jesica deketin Stevan dulu biar bisa lebih deket sama Gilbert, terus dia minta putus sama Stevan terus pacaran sama Gilbert, hmm bikin bingung nih! Waktunya detektif Alice beraksi!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

fighter girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang