PASSWORD

14 2 0
                                    

Setelah perkenalan dan yang lain lain, Geish duduk di serongku, untungnya aku pake masker, topi dan kacamata, tapi bukan sunglass, ya kalo sunglass aku di pikir orang aneh lah, Jules kenalan sama Geish, tapi aku denger satu perkataan Geish yaitu "eh kamu kenal Alice?", Geish menjawab "iya, kamu kenal juga ya? Sebenernya aku lagi cari dia, dia hilang nggak tau ke mana, pas aku main ke rumah temennya di England katanya dia pergi nggak tau ke mana, dan tempat yang aku pikirkan pertama adalah Perancis, dia pengen banget ke sini, makanya aku cari dia pertama di sini" bilang Geish, "ohhh lumayan cerewet juga ya kamu?" tanya Jules, "ohh iya toh? Sorry lah" bilang Geish, kenapa ngomongin aku dan akunya ada di sini, tiba tiba Jules ngomong "ohh iya ini temenku namanya Li...ca, iya namanya Lica" bilang Jules, aku melambai tangan, "Hi Lica, kamu bisa bisa bahasa indo ya?" tanya Jules, aku cuman ngangguk, "dia pendiem ya?" tanya Geish, "bisa di bilang" jawab Jules, setelah itu kita lanjut pelajaran, waktu pelajaran aku bosen banget, jadinya aku tidur deh, tapi pas lagi tidur nyenyak ada yang nepuk pundakku, "apaan?" bilang ku, "cepet bangun udah istirahat nih" bilang Jules, "udah istirahat? Bilang dong dari tadi!" bilang ku, aku langsung berdiri dan lari keluar kelas. Aku keluar dari gedungku dan jalan cepet ke gedungnya Gilbert, tapi untungnya Gilbert lagi di luar gedungnya, aku langsung narik dia, padahal ada temennya, "Gil, masalah sumpah!" bilang ku, "masalah apa lagi? Juga jangan tarik tarik lah" bilang Gilbert, "Geish masuk di kelasku" bilang ku, "oh, cuman masuk doang nggak masalah kan?" tanya Gilbert, "bukan masuk terus keluar, dia murid baru di kelasku" bilangku, "what? Sumpah? Pengen ketemu dong!" bilang Gilbert, "helah kamu nggak bantu sama sekali! Kenalan sendiri sana, nggak mau aku ngomong sama dia! Kalo ketawan gimana?" bilang ku, "yadeh, gimana pelajaran?" tanya Gilbert, "bosenin, jadi aku tidur deh" jawabku, "ohh kamu ya, aku bilang ke Ray lho!" bilang Gilbert, "eh jangan! Kalo kamu ngasih tau kakakku, kayaknya kamu nggak bisa lihat langit lagi!" bilang ku, "jangan lah, aku masih pengen lihat langit" bilang Gilbert, "makanya jangan bilang kakakku" bilang ku, "yaudah sana balik ke kelas" bilang Gilbert, "males ketemu Geish" bilang ku, "ya terus kamu mau gimana?" tanya Gilbert, "aku mau ijin keluar aja deh" bilang ku, "ehh enak aja" bilang Gilbert, "emang kenapa?" tanyaku, "nggak boleh kalo nggak ngajak aku" jawab Gilbert, "aelah alu kira apaan, yaudah aku tunggu di gerbang depan" bilang ku, "oke, jangan lupa bilang ketua kelasmu" bilang Gilbert, "yaya" jawabku,

Aku kembali ke kelasku dan melihat Jules dan Geish ngobrol, dua orang ini kok akur ya? Aku mengambil tasku dari tempatku, Jules tanya "mau kemana?", "mau ijin pulang" jawabku, "hah? Kamu mau pulang? Kamu sakit?" tanya Jules, "nggak kok, mau ijin aja, yaudah bye" bilang ku, alu jalan ke tempat duduknya Leix, "heh Leix, aku ijin pulang ya" bilang ku, "pulang kenapa?" tanya Leix, "masalah pribadi" jawabku, "oke deh, nanti aku bilangin" bilang Leix, "thanks Leix" bilangku, aku keluar dari kelas dan ke belakang gedungku, aku mau naik mobil, tapi kuncinya nggak ada, "aduh kayaknya ketinggalan di laci mejaku" bilang ku, tapi karena aku males naik tangga, aku telfon Jules deh, "heh Jules, ambilin kunci mobil di laci mejaku" bilang ku, "oke" jawabnya, "oke aku tunggu di parkiran gedung kita" bilangku, setelah beberapa saat Jules sampe di parkiran, tapi anehnya dia bawa tas juga, "thanks, tapi kenapa kamu bawah tas mu?" tanyaku, "aku juga mau ijin" bilangku, "haelah, terserah kamu deh, yaudah thanks lagi ya, bye" bilang ku, "ehh ada balasannya dong" bilang Jules, "apa balasannya?" tanyaku, "aku kan kali ini nggak bawa mobil, kalo aku manggil sopirku kan juga lama sampe sini, tambah baterai HP ku tinggal dikit, aku juga nggak bisa nyetir mobil" bilang Gilbert, aku memotong pembicaraannya "bilang aja kamu mau bareng aku kan udah singkat nggak perlu panjang lebar" bilang ku, "itu tau, boleh kan?" tanya Jules, "yaudah cepet masuk" bilang ku, "thanks, Lica" bilang Jules, "Alice! Bukan Lica!" bilang ku, aku masuk duluan terus baru Jules, aku memulai mobilnya dan mulai mejalankannya, aku keluar dari gerbang sekolah dan berhenti di samping sekolah, "lho kenapa kok berhenti?" tanya Jules, "nunggu Gilbert" bilang ku, "hah? Kok Gilbert juga ijin sih?" bilang ku, "jadi kamu ijin mau ke mana sih sebenernya?" tanya Jules, "bukan ke mana, tapi buat ngehindarin Geish" bilang ku, "ohh tak kira ngapa" jawab Jules, tiba tiba ada mobil yang keluar dari gerbang, itu adalah mobilnya Gilbert, aku membuka jendela Gilbert juga, "mau kemana nih?" tanyaku, "ke mall gimana?" tanya Gilbert, "oke, kamu duluan aku nggak tau jalan" jawabku, "aku tau jalan" bilang Jules, "lho kok si judes ada di situ?" bilang Gilbert, "Jules, bukan judes" bilang Jules, "same same but different" bilang Gilbert, "oke kalian jangan marah marah dulu, Gil, sebenernya Jules tuh juga pengen ijin, terus dia nggak bisa nyetir dan kalo manggil sopir lama, terus dia nebeng aku deh" bilang ku, "yaudah kita anterin ke rumah dia dulu aja" bilang Gilbert, "iyaya, gimana, Jules?" tanyaku, "nggak aku ikut kalian nggak apa apa kok" bilang Jules, "ganggu suasana doang lo bisanya" bilang Gilbert, "serah aku lah" jawab Jules, "udah udah, Gil, kamu jalan duluan" bilang ku, "oke" jawabnya, Gilbert jalan duluan dan aku mengikutinya, di dalam mobilku Jules cerewet banget "eh kamu kenal Gilbert dari kapan? Kok kamu deket banget sih? Apa jangan jangan dia kakak tiri mu?", "ternyata kamu cerewet juga ya? Dia cuman temennya kakakku dan aku tinggal di rumahnya dia" bilang ku, "hah?! Kamu hidup satu atap sama dia? Apa nggak aneh? Kalo pada tau gimana?" tanya Jules, "aku nganggep Gilbert kakak ya, kalo pada tau bilang aja saudara jauh" bilang ku, "hmm pinter ngomong juga ya kamu, tambah juga santai" bilang Jules, "iya doang, Alice gitu lho, ehh lho mobilnya Gilbert tadi mana?" tanyaku, "eh aku juga nggak tau" bilang Gilbert, "lah ilang kan, tadi dia pake mobil warna...warna apa ya? Aku nggak begitu merhatiin, coba kamu telfon Gilbert" bilang ku, "ihh masak aku telfon dia?" bilang Jules, "nggak apa apa lah, pake HP ku kalo gitu" bilang ku, "oke, password?" tanya Gilbert, "terserah" bilang ku, "oke" jawab Jules

Setelah beberapa menit Jules belom telfon Gilbert dan aku pun muter muter terus karena nggak ada tempat buat berhenti, "eh lama banget sih? Ini mobil manual tau nggak? Jadi kakiku bisa patah kalo lama lama" bilangku, "passwordnya terserah kan?" tanya Gilbert, "iya, terserah" bilang ku, "terserah kan? Aku udah nyoba namaku, namamu, bahkan nama nama temenku, tanggal ulang tahunku, hewan hewan, tumbuhan, bahkan nama brand, tapi kok nggak bisa kebuka?" bilang Jules, "kamu itu bodoh apa apa sih? Paswordnya terserah" bilang ku, "iya terserah kan?" tanya Jules, "terserah" bilang ku, "lha iya terserah kan? Aku harus bilang kayak gitu berapa kali lagi?" bilang Jules, "maksudku passwordnya terserah, T-E-R-S-E-R-A-H, mudeng nggak? Masih perlu di eja lagi nggak?" bilang ku, "ohh ternyata terserah itu, tak kira paswordnya terserah aku" bilang Jules, "hih! Bikin gemes aja kamu ya!" bilang ku, "ya sorry lah, nih cubit kalo gemes" jawab Jules, dia langsung cari kontaknya Gilbert dan menelponnya, "heh, Gil, ini aku, kamu di mana sih?" tanyaku, "aku yang harusnya tanya kalian, kalian dimana? Aku udah sampe mall" bilang Gilbert, "ohh ternyata, mall mana? Tadi kita lost track kamu" bilang Jules, "East mall" bilang Gilbert, "oke deh, bye" bilang Jules. Jules naruh hpku dan bilang "dia di East mall" bilang Jules, "East mall itu mana? Aku nggak tau? Aku anak indo bukan anak Perancis" bilangku, "iya ya lupa, kamu lurus terus belok kanan, terus udah deh" bilang Jules, "nggak bilang dari tadi, kalo gitu kan kita bisa kesitu aja" bilang ku, "kan kamu nggak bilang" bilang Jules, "kamu juga kelamaan sih buka password HPku" bilang ku, "ya deh aku salah" bilang Jules

fighter girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang