JANGAN GR

18 2 0
                                    

Sesampainya di rumah Leo, aku turun dari mobil dengan cool, "seru juga" bilang ku, "aku nggak nyangka kamu bakalan nyetir sepinter itu" bilang Mark, "kaget ya?" tanyaku, "iya lah" jawab Mark, mobil Leo dan Leon datang dari gerbang depan dan berhenti di depanku, Leo membuka jendela mobil dan berkata "not bad", Leon melanjutkan "not bad gimana? Sumpah Alice dimana kamu belajar nyetir mobil? Bahkan kamu lebih pinter dari aku", "di ajarin kakakku" jawabku, "Ray, berarti lebih pinter dari kamu ya?" tanya Mark, "ya bisa di bilang gitu" jawabku, "Ray nggak kamu ajak ke sini?" tanya Leo, "nggak" jawabku, "kenapa kok nggak mau ajak?" tanya Leon, "udah jangan banyak tanya kakiku pegel nih, kok jadi nyesel ya balapan?" bilang ku, aku jalan jenis arah pintu masuk rumah dengan agak pincang, tapi tiba tiba ada yang mengangkat aku, "eh eh" bilang ku kaget, dan yang mengangkatku adalah Leon, "kakimu sakit kan, aku gendong aja dari pada nanti cidera" bilang Leon, "oke deh thanks" jawabku, aku juga nggak mau kakiku cidera, sebenernya malu juga sih, aku melihat Leo dan Mark yang jalan di belakangku, mukanya nggak gembira kayak tadi, "kalian sakit?" tanyaku, "nggak kok, cuman kakiku capek juga aja" jawab Leo, "minta gendong Mark itu lho" bilang ku, Mark dan Leo saling melihat, "no no, never" bilang Mark, "ihh aku juga nggak mau, aku kan mysophobia" bilang Leo, "haha iya deh, kayaknya aku nggak mysophobia deh" bilang ku, "kok bisa?" tanya Leo, "aku biasa aja kalo di gendong orang" bilangku, "ya iya sih" bilang Leo, "emang kamu mysophobia?" tanya Leon, "nggak tau pasti sih" bilangku, "ohhh" Jawab Leon, aku di turunkan di sofa ruang TV, "aduh akhirnya santai juga" bilangku, "eh kamu nggak bisa santai" bilang Mark, "kenapa?" tanyaku bingung, "ada tugas dari sekolah, suruh latihan gerakan lanjutan" bilang Mark, "what the...aku aja belom selesai gerakan silver masak langsung lanjutan?" bilangku, "ya tugas dari sekolah mau gimana lagi?" bilang Mark, "aduh sabar, oh ya temenmu mana?" tanyaku, "oh temenku yang bisa lihat level orang?" bilang Mark, "iya, mau siapa lagi terus?" bilangku, "kita besok ke sana" bilang Mark, "sore apa malem?" tanyaku, "pagi" jawab Mark, "kan pilihannya cuman sore apa malem, aku males bangun pagi" bilangku, "makanya biasain bangun pagi" bilang Mark, "iya deh" jawabku.

Aku melihat jam di dinding deket tangga, "udah jam 7? Kok cepet banget sih?" bilang ku, "kamu aja yang keseruan balapan" bilang Leo, "hehe iya juga ya, yaudah aku mau siap siap baju buat besok, besok mau ke mana? Selain ke rumah temennya Mark" bilang ku, "kamu mau ke mana?" tanya Mark, "aku sih terserah" bilang ku, "oke aku tau mau kemana" bilang Leon, "mana?" tanyaku, "besok aja aku kasih tau" bilang Leon, "biar aku nggak salah kostum besok" bilang ku, "ya besok aku siapin baju buat kamu" bilang Leon, "oke deh, aku mau naik dulu, nggak ada yang mau nemenin nih?" bilang ku, "sini aku temenin, kamu takut ya?" bilang Leo, "hehe tau ya" bilangku malu, "kamu takut sendiri?" tanya Leon, "iya, dan di lantai 3 kan kamarnya cuman satu" bilang ku, "ohhh, kamu beli rumah kok kayak gini sih?" tanya Mark, "aku juga baru tau" jawab Leo, "dah lah, aku capek, ayo Leo" bilang ku, aku naik bersama Leo, "oh ya aku penasaran kamarmu dimana?" bilang ku, "sebenernya kamar yang kamu pake itu kamarku" bilang Leo, "eh masak? Aku pindah kamar aja kalo gitu" bilang ku, "nggak apa apa kok, aku juga nggak nyaman di kamar yang itu, karena terlalu besar" bilang Leo, "ohh kamu juga takut?" tanyaku, "bukan takut, tapi nggak nyaman aja gitu, dah sampe sana kamu siap siap buat besok" bilang Leo, tiba tiba dia menepuk kepalaku, kali ini aku diem aja, tapi aku inget kalo Leo mysophobia, "lho bukannya kamu mysophobia ya?" tanyaku, "kayaknya udah biasa aja deh, nggak banget kayak dulu, yaudah sana istirahat, kalo ada apa apa cari aku di kamar lantai 2 seberangnya Leon" bilang Leo, "oke, kamu juga selamat istirahat" bilang ku. Aku masuk kamar dan mempersiapkan baju buat besok, kebiasaanku adalah menyiapkan baju waktu sebelumnya, setelah itu aku tiduran di kasur "hah capek juga ya, tapi seru juga, kenapa aku ngerasa aneh di antara mereka bertiga, tapi anehnya nggak tau apa, ah udah lah jangan di pikir ini waktunya refreshing" bilang ku.

Setelah beberapa menit aku tiduran aku keluar ke balkon yang ada di kamarku, pemandangannya adalah taman belakang rumhnya Leo, isinya bunga semua "wow bagus juga, coba kalo ada mawar yang warnanya hitam, mesti aku langsung beli" bilang ku, aku duduk di kursi balkon sambil dengerin lagu santai, tapi ada yang menggangu kedamaianku karena ada orang yang mengetuk pintuku, aku jalan dari balkon ke pintu kamar dan membuka pintu, "oh Mark, ngapa kamu ke sini?" tanyaku, "aku mau kamu besok pake ini, aku kemarin nggak sempet ngasihin kamu" bilang Mark, dia memberikan kotak berwarna hitam, "apa nih?" tanyaku, "bukanya nanti pas aku udah pergi aja" bilang Mark, oke deh, kamu nggak masuk dulu?" tanyaku, "nggak aku juga harus latihan" bilang Mark, "tumben rajin, yaudah sana latihan, jangan sampe cidera santai aja" bilang ku, "pasti lah" bilang Mark tersenyum, dia jalan turun tangga, aku masuk pintu dan kembali duduk di kursi balkon "hmm ini apa ya?" bilangku, aku membuka box hitam itu dan isinya ada box lagi tapi kali ini box velvet merah, "what, apa dia mau ngelamar aku? Nggak mungkin lah, bisa aja dia nge prank" bilang ku, dan saat aku membuka box velvet itu isinya adalah kalung yang aku pengen, "what the...aku nggak mimpi kan?" bilang ku, aku menampar diriku sendiri, "sakit ya, berarti ini nggak mimpi dong!" bilang ku semangat, di dalam kotak itu juga ada note tertuliskan "ini aku nggak bermaksud melamar kamu jadi jangan GR, aku cuman pengen beliin kamu karena kamu kelihatannya pengen banget, nanti malem ada pesta yang di gelar sama temenku yang dari England dan aku butuh pasangan, aku pengen kamu jadi pasanganku nanti malem, jangan lupa di pakai nanti malam jam 8", aku melihat ke perhiasannya "oke deh, buat tanda Terima kasihku aku temenin dia nanti malem, tapi kan aku pengennya cuman kalung ya? Malah di beliin satu set, ya lumayan lah" bilang ku, aku masuk lagi ke kamarku dan menutup pintu balkon, aku menaruh kotak perhiasannya di atas meja, dan tidur karena besok adalah hari yang sibuk, pertama aku mau bangun pagi buat jogging, terus siap siap buat ke rumah temennya Mark, terus kegiatannya Leon yang belum di kasih tau, malemnya ke pesta sama Mark, well siap siap capek aja.

fighter girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang