PERJALANAN KE SUATU TEMPAT

23 2 0
                                    

Keesokan harinya aku di bangunin sama kakakku, "Alice bangun, ada orang yang nungguin kamu!" teriak kakakku dari lantai bawah, aku bangun dari tempat tidurku dengan rambut yang berantakan, piama, dan muka bangun tidur yang nggak bisa di jelasin. Aku turun ke lantai bawah dan saat di tangga aku nyesel turun karena Mark udah di ruang tamu, dan dia melihat aku turun, aku sih nggak gagas tapi ya malu lah, aku lanjutin langkahku sampai ke lantai bawah, "Alice, tuh Mark udah nunggu kamu" bilang kakakku di dapur masak sesuatu, "hmmm" bilangku mengantuk, nyawa belum ngumpul berarti logika belum jalan, aku berdiri di depan tangga dengan tatapan kosong, dan tiba tiba ada suara yang mengganggu "heh cepet mandi sana" bilang Mark, "iya iya ah, santai aja, baru bangun nih nyawa belum ngumpul" bilangku, "yaudah pesawat jam 9" bilang Mark, aku melihat jam yang ada di dinding, "ini masih jam setengah 7, kamu ngapain ke sini?" bilangku, "ya siap siap aja" bilang Mark, "astaga! Aku lupa!" bilangku panik, "kenapa?" bilang Mark ikut panik, "aku belum lanjut packing!" bilangku dan langsung lari ke lantai 2 buat lanjut packing. Setelah beberapa menit aku kembali turun, "astaga kamu tuh pelupa juga ya" bilang Mark, "ya mau gimana lagi? Waktu nggak bisa di putar kembali, yang penting nggak telat kan?" bilangku dan aku melihat ke jam dinding, "what?! Kok udah jam 7 aja sih? Aku belom mandi lagi" bilangku, "yaudah sana mandi, nunggu apa lagi?" bilang Mark,"ya ya" jawabku, aku ke lantai 2 lagi buat mandi, olahraga beneran hari ini.

Setelah aku selesai mandi, ganti baju, dan yang lain lain, aku turun ke bawah membawa koper yang besar dan Mark melihatku "astaga cuman seminggu rempong juga ya kamu?" bilang Mark, "ya kan aku perempuan jadi selalu rempong, bantu napa kek?" bilangku, "oke oke" jawab Mark, dia naik ke tanggal dan mengambil koperku, "astaga! Berat juga ya?" bilang Mark, aku dan dia turun dan sudah di tunggu oleh kakakku, "akhirnya aku liburan" bilangku, "ih liburan gimana?" bilang Mark, "ya bisa di hitung lah" jawabku, "udah kalian jangan perang, Mark kamu udah sarapan belom?" tanya kakakku, "belom" jawab Mark, "ayo sarapan bareng aku sama Alice aja" bilang kakakku, "boleh" jawab Mark, aku jalan ke ruang makan duluan dan melihat pancake yang di tertata rapi di meja, aku duduk di kursi paling pojok, dan mulai memakannya sambil main HP, kakakku dan Mark dateng, Mark duduk dan mulai memakan pancakenya, tapi berbeda dengan kakakku, "lho sejak kapan kamu di sini?" tanya kakakku, "baru aja" jawabku fokus ke HP, kakakku mengambil hpku "kamu ya pagi pagi udah main HP terus" bilang kakakku, "ya sorry, mana hpku" bilangku, "huh...emang apa pentingnya sih?" tanya kakakku, "aku lagi chat sama pacarku" bilangku, Mark yang sedang mengunyah pancake langsung melihat ke aku kaget dan kakakku langsung melihat ke aku bingung, "tapi bohong hahahaha" bilangku, "ohh kamu ya, untung aku belum percaya banget" bilang kakakku, aku melihat ke Mark, dia melihat aku dengan tatapan kosong, "woi kamu ngapa? Kerasukan apa kamu?" bilangku, Mark menggelengkan kepalanya "nggak apa apa kok" jawabnya.

Setelah sarapan aku dan Mark berangkat ke bandara, di jalan deket Bandara aku melihat mobil Leon, "lho itu bukannya mobilnya Leon ya?" tanyaku, "iya ya, dia ngapain ke bandara?" bilang Mark, kita lanjut ke bandara dan memarkirkan mobilnya kita ambil koper dan langsung mengarah ke tempat pesawat pribadi Mark, betapa kagetnya aku kalo Leon dan Leo berasa di depan tanggal pesawat, "lho kalian ngapa di sini?" tanya Mark, "kita juga mau liburan lah, iya kan Leo?" bilang Leon, "astaga kalian ini ya! Bikin marah doang bisanya, pulang sana!" bilang Mark marah, "kan nggak baik cowok sama cewek pergi bareng" bilang Leo, "betul tuh" lanjut Leon, "yaudah deh kalian boleh ikut tapi ikuti peraturanku, satu jangan pernah ganggu aku, dua jangan berisik, tiga jangan perang, empat jangan banyak tanya" bilang Mark, "siap bos" jawab Leon, "ya ya" jawab Leo, aku cuman diem aja ngelihatin mereka, kita semua masuk ke pesawat pribadi Mark, baru pertama kali sih naik pesawat pribadi. Setelah beberapa jam penerbangan yang sangat lama kita sampai di England, aku turn pesawat dengan senang, "yey England!" bilangku semangat, Leon lari ke arahku "Alice jangan ninggal ninggal lah" bilang Leon, aku berhenti dan menghadap ke belakang, Leon berhenti di depanku, "haduh hah hah...capek juga lari lari" bilang Leon, dan kabar Leo dan Mark adalah mengantuk mereka tidur di pesawat, waktu penerbangan aku ngobrol terus sama Leon, apa lagi tentang gibah orang. Setelah itu kita keluar dari bandara dan sudah ada 2 mobil mengunggu, "ayo, Alice kamu bareng aku aja" bilang Leon, "enak aja, kamu bareng aku aja Alice" bilang Mark, "dari pada kalian perang, mending aku aja deh" bilang Leo, Leon dan Mark melihat ke Leo dan kembali saling menatap, dan anehnya terus mereka mengangguk, hmm? Ada yang aneh di sini, "oke boleh juga" bilang Leon, "yaudah sana, hati hati di jalan" bilang Mark sambil memberikan kunci mobil.

Aku masuk mobil dan Leo menyetir mobil, di mobil hening dan canggung, aku memulai pembicaraan "so...gimana kabarmu?" tanyaku, "B aja" jawab Mark, "panjang dikit napa?" bilangku, "aku baik baik saja" jawab Leo, "nah gitu dong" bilangku, "oh ya kamu ke England sama Mark mau ngapain sih?" tanya Leo, "kamu belum di kasih tau Leon?" bilangku, "kasih tau apa?" tanya Leo, "jadi aku ke England sama Mark ada alasan, aku ke sini karena Mark punya kenalan yang bisa nebak levelmu, dan sebenernya levelku itu kan diamond 4 tapi" Mark memotong kata kataku, "kamu bilang apa barusan? Kamu level diamond 4? Nggak mungkin" bilang Mark, "ya makanya dengerin dulu, jangan motong pembicaraan orang, aku belum tau pasti levelku berapa" bilangku, "ohh aku kira udah pasti, Leon sama Mark udah tau duluan dari aku?" bilang Leo, "iya" jawabku, "oh ya kamu dah tau belom gosip di sekolah?" tanya Leo, "tentang pada ngira aku sama Mark pacaran?" tanyaku, "iya, kamu kok udah tau?" tanya Leo, "kemarin di kasih tau Leon" jawabku, "lho bukannya kamu pulang duluan ya?" tanya Leo, "bukan pas di sekolah di rumahku" jawabku, "lho dia tau rumahmu?" tanya Leo, "awalnya aku juga bingung kok dia tau rumahku, katanya sih dia nge stalk Mark" bilangku, "ohh" jawab Leo. Setelah itu perjalanan kita selanjutnya di penuhi oleh gibahin orang, muali dari kakakku, Mark, Leon, sampai kepala sekolah, nggak tau kenapa kok bisa sampe sana sih.

fighter girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang