NEW PERSON

16 1 0
                                    

Setelah aku selesai makan aku menaruh piring di tempat cuci piring, terus ke kamarku, di kamar aku cuman diem ngelihat sekeliling, duduk duduk, dan kegiatan yang dilakukan kalo nggak ada kerjaan. Tapi pas aku lihat jendela ternyata ada taman belakang, aku keluar dari kamarku dan langsung ke taman belakang, tapi karena rumahnya besar aku tersesat, aku berhenti di depan sebuah kamar, aku jalan lagi dan balik ke kamar itu lagi, "tunggu kayaknya aku cuman muter deh" bilang ku, aku jalan lagi dan balik ke kamar itu lagi, "what the...? Sumpah ya ini rumah juga kenapa besar banget? Jadi susah nyari jalannya" bilang ku, tiba tiba pintu kamar itu terbuka dan seorang laki laki keluar, dan yang pastinya itu bukan Gilbert, aku berdiri di sana sambil ngelihatin orang itu dan orang itu berdiri di deket pintu ngeliatin aku, ini jadinya kayak tatap tatapan, "ehem sorry to disturb you, i get going" bilang ku, aku jalan cepet, tapi orang itu manggil "wait, you come here" bilang orang itu, ya aku balik lah, bisa aja di tamu penting, aku balik ke dia dan berdiri di depannya, ternyata tinggi juga ya dia, aku cuman se pundaknya, "why are you here?" tanya irang itu, "i wanna go to the back garden, but i don't know the way, than i got here" bilang ku, "ohh well the back garden is over there" bilang orang itu sambil nunjuk pintu yang paling ujung ruangan, "ohh, thanks, have a nice day, mister" bilang ku, aku jalan ke arah pintu itu, dan ternyata aku di jebak, itu bukan taman belakang, itu adalah gudang, "what the heck? Perasaan baru pertama ketemu udah di jebak ya, padahal aku nggak kenal dia, bisa aja kakaknya Gilbert, kakak dan adik sama aja" bilang ku, saat aku melewati kamar yang tadi orang itu keluar dengan cepat, otomatis aku kaget lah, baru santai santai jalan malah di kagetin, "heh santai ngapa?" bilang ku, "ya sorry lah, eh emang kamu siapa ya? Aku nggak kenal, pembantu baru?" tanya dia, "aku? Pembantu?! Dari hong Kong, aku temennya Gilbert" bilang ku, "ohh" jawabnya singkat, "emang kamu siapa?" tanyaku, "aku kakaknya Gilbert, Stevan" bilangnya, "makanya sifatnya sama aja, kakak adik" bilang ku, "emang Gilbert udah jebak kamu berapa kali?" tanya Stevan, "berkali kali" bilang ku, aku langsung jalan tapi aku keinget "ehh kenapa kamarmu di sini? Juga kenapa aku tadi jadi muter muter di sini?" tanyaku, "kamu aja yang nggak tau jalan, ini kan Hall way lingkaran" jawabnya, "ohhh, yaudah bye" bilang ku,

Aku memutuskan balik ke kamarku dan nggak jadi ke taman, karena aku udah cukup di tipu hari ini, tapi sebelum aku masuk ke kamar aku lihat Gilbert lagi jalan sambil main game, "Gil, sini bentar" bilang ku, "bentar bentar aku lagi main" bilang nya, "halah, sini cepet lah, ada yang perlu aku omongin empat mata" bilang ku, "apa sih kok serius banget?" tanyanya, dia berhenti main game dan menaruh hpnya di kantong, "apa?" tanyanya, "aku ketemu kakakmu" bilang ku, "itu doang?" tanyanya, "iya, kenapa?" tanyaku, "itu nggak penting banget kali, tapi aku tebak kamu udah di tipu sama dia" bilang Gilbert, "kok tau?" tanyaku, "tau lah, aku kan adik nya" jawabnya, "emang kamu bisa baca pikirannya kakakmu yang jaraknya jauh dari kamu? Kakak sama adik sama aja ya, suka nipu orang doang bisanya, nanti kalo aku gantian nipu kamu gimana? Kamu marah nggak? Awas ya kalo kamu sama kakakmu nipu aku lagi aku nggak bakalan diem, bisa bisa kamu aku pukul sampe babak belur, aku malu malu in kami di sekolah dan di-" Gilbert menaruh tangannya di mulutku "diem bisa nggak? Telingaku udah sakit nih" bilangnya, aku menggigit tangannya, "aduh! Sakit bodoh" bilang Gilbert, "makanya jangan sekali kali, naruh tangan kotormu itu di mukaku" bilang ku, aku balik badan dan niatku aku mau balik ke kamarku tapi ternyata di belakangmu ada kakaknya Gilbert, "ohh kamu, siapa namamu? Aku lupa, ih nggak penting juga sih aku tanya, minggir dari jalanku" bilang ku, "enak aja ini rumah sapa? And namaku Stevan" bilang Stevan, "dan siapa tamu yang ada di sini?" tanyaku, "kamu, emang kenapa? Yang punya rumah kan aku" bilang Stevan, "ehh enak aja ini rumahku ya" bilang Gilbert, "ehh kamu jangan ikut campur ya" bilang Stevan, "uang harus lah, kamu bilang ini rumahmu? Ini rumahku kali" bilang Gilbert, "punyaku ya" balas Stevan, kok malah jadinya Stevan sama Gilbert ya yang marah marah, "tau nggak, Alice tuh kakak kelas mu lho" bilang Gilbert, "lho kok bawa bawa namaku sih?" bilangku, "emang dia kelas apa?" tanya Stevan, "dia di kelas master 5, tapi levelnya bukan itu, tapi diamond 4" bilang Gilbert, "masak, aku nggak percaya tuh" bilang Stevan, "nggak percaya? Kalo aku bilang dia adiknya Ray ackerley percaya nggak?" tanya Gilbert, "hah?! Masak? Dia adiknya Ray? Kalo dia beneran adiknya Ray mati aku kalo Ray tau aku nipu adiknya" bilang Stevan, "ohh ternyata kamu tau kakakku ya? Aku telfon kakakku deh, kalo kalian berdua nipu aku" bilang ku, "ehh jangan!" bilang mereka berdua, aku mengambil hpku di kantong, "hmm mana ya nomernya kakakku?...ohh ini aku telfon nggak ya?" bilang ku, "jangan!" bilang mereka berdua, "pleasee, sorry aku nggak bermaksud" bilang Stevan, "iya aku juga, kenapa aku nggak mikir sih!" bilang Gilbert, "oke deh, opss udah ke pencet" bilang ku, padahal nggak kepencet, aku menaruh hpku dia telingaku, "halo kak, ada sesuatu yang aku mau ngomong tentang temenmu yang ada di sini" bilang ku, "what?! Ray, sumpah aku nggak sengaja, aku balakan ngelakuin apa aja deh" bilang Stevan, "iya, Ray, sumpah aku nggak sengaja" bilang Gilbert, aku senyum dan menarik hpku dari telinga, "hahaha kalian ngambang benget sih di tipu, hahaha aduh...kok lucu ya" bilang ku, Stevan dan Gilbert cuman bisa diem dan berdiri, "yaudah, aku mau balik ke kamar, bye" bilang ku sambil menepuk pundak mereka,

Aku masuk ke kamar dan tiduran sambil main HP, tiba tiba kakaku telfon, "halo apa kak?" tanyaku, "gimana hari pertama sekolah?" tanya kakakku, "seru seru aja kok" bilang ku, "seru karena kamu skip class" bilang kakakku, "lho kok kakak tau?" tanyaku, "tau lah, di kasih tau Edgar" bilang kakakku, "ehh ternyata, jangan marah ya hehe, oh ya kakak tau Jules?" tanyaku, "tau lah, dia anak yang punya sekolah" jawab kakakku, "aku temenan sama dia lho" bilang ku, "temenan apa apa hayo" bilang kakakku, "temen doang, temen, kakak juga sama Jesica temen apa apa?" bilang ku, "temen doang, oke deh kita seimbang, katanya ada rumor tentang kamu, di sana kamu jadi sword goddess" bilang kakakku, "tau juga ya?" tanyaku, "itu nyebar sampe knight school di indo ya" bilang kakakku, "ohh yaudah, aku famous di mana mana" bilangku, "iya sih iya, tapi apa kamu nggak takut kalo ketawan mereka semua" bilang kakakku, "mereka siapa?" tanyaku, "yaelah baru sehari dua hari pergi, masak kamu udah ngelupain Leo, Leon, Mark, Ashton, sama Geish?" tanya kakakku, "oh iya, kok bodo juga ya aku, tapi ya mau gimana lagi? Eh tapi kan mereka belom pulang ke indo" bilang ku, "iya sih, tapi kan Gilbert reporter knight school, kamu bisa minta tolong dia lah" bilang kakakku, "ohh iya, GILBERT!" teriakku, "ya jangan teriak lah, telingaku bisa pecah nih" bilang kakakku, tabi tiba Gilbert masuk ke kamarku, "apa?" tanya Gilbert, "nih kakakku nih" bilangku, "hah?! Kakakmu? Kenapa kok cari aku?" tanya Gilbert, "dia mau ngomong sesuatu" bilang ku, "jangan jangan aku di marahin?" bilang Gilbert, "nggak kok" bilang ku, aku ngasih hpku dan dia mengambilnya, "halo, apa Ray?" tanya Gilbert, "kamu masih jadi reporter sekolah kan?" tanya kakakku, "iya, kenapa?" bilang Gilbert, "cancel info tentang Alice jadi sword goddess, di knight school Indonesia, tapi kalo knight school lainnya nggak apa apa" bilang kakakku, "okay, aku kira kamu mau marahin aku lho" bilang Gilbert, "marahin ngapa?" tanya kakakku, "aku ngerjain adikmu, bahkan kakakku juga" bilang Gilbert, hoho bodo juga ya Gilbert, kok malah ngomong ngerjain aku, "apa?! Kamu ngerjain adikku? Enak aja kamu ngerjain adikku, kalo dia kenapa napa gimana? Awas kalo aku ketemu kamu bakalan aku tonjok" biang kakakku, "ehh ya ya, sorry sumpah aku nggak bermaksud, oke bye" bilang Gilbert, terus ngelempar hpku ke aku dan keluar dari kamarku, untung hpnya tak tangkep, "halo kak, ngapa?" tanyaku, "kamu di kerjain sama Gilbert sama Stevan ya?" tanya kakakku, "iya, tapi santai aja aku nggak apa apa kok" bilang ku, "nanti kalo dia ngerjain kamu lagi, aku bakalan ke sana" bilang kakakku, "santai kak, aku kan udah besar, jadi tenang aja, kalo dia ngerjain aku lagi aku nggak bakalan diem kok" bilang ku, "aduh adikku udah besar, udah bukan adik kecil lucuku dulu" bilang kakakku, "well okay, bye, aku mau istirahat ya, kakakku tersayang, terganteng dan terbaik" bilangku, "okay, good night, lil sis" bilang kakakku, aku menutup telfon dan berkata "ihh padahal nggak baik dan yang lain lain" bilang ku, tiba tiba pintuku kebuka dikit, "sapa tuh!" bilangku, terus Gilbert dan Stevan masuk, "ngapain kalian di sini? Nguping ya kalian?" tanyaku, "hehe, tau juga kamu" bilang Stevan, "gimana mau nggak tau, pintuku kebuka sendiri" bilangku

fighter girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang