Aku duduk lagi, "Leix, emang kakakku se famous apa sih?" tanyaku, "pake banget, bahkan dulu kan aku juga di knight school Indonesia, nah kakakmu itu orang yang paling terhormat di sana" Jawa Leix, "ehem, ya oke makanya kakakku bilang jangan kaget kalo di sana pada kenal aku, haduh sabar, dah kamu boleh balik" bilang ku, Leix kembali duduk, aku berdiri dan keluar dari kelas, tapi sebelum keluar ada yang manggil aku "hey where are you going?", aku balik badan dan yang manggil aku ternyata Jules, "going out, why? In Indonesia I always go out of class" bilang ku, "can I come?" tanya Jules, "sure, but Don't disturb me" jawabku singkat, "okay" jawab Jules, aku bilang ke sekelas "if the teachers ask, just tell them i'm training for my move" bilang ku, semuanya ngangguk, "C'mon" bilang ku ke Jules, aku sebenernya nggak mau ngajak Jules, tapi masalahnya kan aku nggak tau sekolah ini, jadi di aku jadiin dia peta penunjuk jalan, aku di depan dan Jules ada di belakangku, "why are you so far from me? Are you scared?" tanyaku, "a big yes" jawab Jules, "why? I'm just a ordinary girl" jawabku, "I know, but i over heard your talk with Leix, you're master Ray sister" bilang Jules, bahkan dia kenal kakakku ya?, "you know my brother? Just think of me I'm your friend" bilang ku, "is it okay for me to be friend with you?" tanya Jules, "why not? You're a ordinary people to" bilang ku, "yeah you are right, and where are we going exactly?" tanya Jules, "to the...emmm, hey I'm a new student here, why not look around?" tanyaku, "yeah i forgot you are a new student, C'mon I know a place that maybe you like" bilang Jules, "show the way, i don't't know anytihing about this school" bilangku, kita turun terus keluar, dilapangan yang megah tadi ada yang lagi train gerakan, kayaknya dari jurusan swords juga, "ohh our junior is training, do you wanna see?" tanya Jules, "sure, why not?" jawabku, kita nyamperin ke sana, dan aku ngelihat Edgar lagi ngajar di sana, kayaknya dia ngelihat aku, "Alice, come here!" bilang Edgar, aku ngomong pelan ke Jules,"hey, are we in trouble?" tanyaku, "i'm not sure" jawab Jules,
Aku jalan ke arah Edgar, Jules masih di belakangku, "is there something wrong, mister Edgar?" tanyaku, "just call me Edgar, i'm not that old from you, okay every one, this is your new senior Alice" bilang Edgar, "em Hi everyone nice to meet you" bilang ku sedikit bingung, "Hi, Alice" bilang mereka semua, "woah this class is even better than my class" bilang ku, "how come?" tanya Edgar, "not a single one great me, in my class" jawabku, "ohhh, wait why are you here? Are you skipping class?" tanya Edgar, "yeah, i'm bored, no one wanna talk with me" bilang ku, "than why is Jules here?" tanya Edgar, "he...just wanna come" jawabku, "hey Jules come here" bilang Edgar, Jules jalan dengan cool, "what?" jawab Jules, "why are you here?" tanya Edgar, aku ngelihat ke Jules dengan tatapan mematikan, "eh, em in just wanna come with Alice" bilang Jules, "well okay" bilang Edgar, "okay, i'm gonna look aroud, bye Edgar" bilang ku, aku menarik Jules kearah salah satu gedung, "aduh kayaknya kita mau kena hukum deh" bilang ku, "what are you saying?" tanya Jules, "oh sorry wrong language again, i say, i think were gonna get detension" bilang ku, "maybe, hey the place that i talking about is behind this building" bilang Jules, kali ini gantian Jules yang narik aku, kita jalan sampingan tapi masih ada jarak lah, habis itu di depan kita ada sebuah pintu kayu yang di kunci, "here? But the door is lock" bilang ku, Jules mengambil sesuatu yang berkilau dari kantongnya dan ternyata itu sebuah kunci, "is that the key?" tanyaku, "you bet it is" jawab Jules, dia buka pintunya, tapi kok nggak bisa bisa, "is that really the key? Or you just wanna trick me?" tanyaku, "no, i'm sure this is the key" bilang Jules, "is maybe there's other key in your pocket?" tanyaku, Jules merogoh kontongnya lagi, "oh yeah you're right, now this is the key" bilang Jules, dia memperlihatkan kunci lain, "what is this place anyway?" tanyaku, "is a Magical place" jawab Jules, "yeah, i don't belive in such thing" bilang ku, waktu Jules membuka pintu itu, aku masuk duluan dan terlihat taman yang terpenuhi dengan bunga yang berwarna warni, dan di tengah tengah semua itu ada gazebo warna putih dan di lengkapi dengan meja dan kursi berwarna putih, "oh my god! Is this real?" tanyaku, "yeah it is" jawab Jules, aku jalan kelilinh tan dengan Jules mengikutiku di belakang.
Sementara itu di England semuanya baru bagun, dan sarapan, Mark yang duduk di meja makan bersama Leo yang lagi makan dengan tenang, tapi tiba tiba Leon datang dan mengganti suasana "kalian dapet surat dari Alice nggak?" tanya Leon, "surat apa? Dia kan masih di kamarnya" bilang Leo, "gimana kamu tau dia ada di kamarnya?" tangan Leon, "nggak tau sih" jawab Leo, "emang suratnya kamu dapet di mana?" tanya Mark, "di atas mejaku, coba kalian lihat di kamarmu" bilang Leon, Mark dan Leo masing masing pergi ke kamar masing masing, sementara itu Leon membaca surat yang di kasih oleh Alice, setelah membaca semuanya Leon langsung lari ke arah kamarnya Alice, dan pas di tangga bertemu dengan Leo, Leo berkata "woi kamu ngapain lari lari!" bilang Leo, tapi Leon mengabaikannya dan lari ke arah lantai 3, Leo juga mengikutinya karena bingung, sesampainya di depan kamar Alice, Leon langsung membuka pintunya dan memperlihatkan kamar yang kosong, Leo yang baru sampai berkata "jangan buka sembarangan lah, kalo Alice masih tidur jadi bangun gimana?" bilang Leo, Leon menjawab "siapa yang bangun kalo nggak ada orang di dalemnya!" bilang Leon sedikit keras, "nggak ada orang gimana? Minggir!" bilang Leo, Leo masuk ke kamar dan tidak menemukan apapun, "lho dia kemana? Kok dia pergi gitu aja sih?" tanya Leo, "kali aku tau aku langsung bilang kamu, kamu dapet surat nggak?" tanya Leon, "dapet, tapi belum tak baca" bilang Leo, "baca sekarang juga" jawab Leon, Leo membuka suratnya dan membaca surat dari Alice, setelah selesai membaca dia melihat foto yang diberi Alice dan terdiam, "Leo, kamu ngapa?" tanya Leon, "dia...walaupun lagi sedih sedihnya masih pengen buat orang lain senyum ya" bilang Leo, "dia siapa? Alice?" tanya Leon, "terus kalo bukan Alice siapa dong yang nulis?" bilang Leo, sementara itu di lantai 1, kamarnya Mark, Mark duduk di tempat tidurnya dan membaca, setelah selesai membaca dia berkata, "dia pergi, dia bilang aku nggak bakalan nyari dia, kalo nggak nyari kamu, aku laki laki macam apa?! Kamu juga nggak bilang mau pergi kemana" bilang Mark lantang dan menggema di rumahnya, Leo dan Leon yang kaget dengan suara lantang Mark, langsung turun dengan cepat dari lantai 3, "Mark, kamu ngapa kok teriak teriak?" tanya Leon, "iya nih, kasian temboknya nanti retak" bilang Leo, "kamu udah baca surat dari Alice kan? Dia pergi dan kita nggak tau dia pergi dimana" bilang Mark, "santai aja lah, kita juga baru kenal dia beberapa hari" bilang Leo, "ya tapikan dia udah tak anggep adik sendiri" jawab Mark, "terus kita apa?" tanya Leon, "ya adikku juga, dia nulis disini kalo dia pergi dan nggak perlu kita cari, dan katanya juga nggak bakalan nyariin dia" bilang Mark, "ya kalo dia mau gitu, ya kasih waktu bentar lah, mungkin dia agak capek akhir akhir ini jadi perlu istirahat" bilang Leo, "tapikan kalo dia tiba tiba di rampok apa di culik gimana? Kalo uangnya dia habis gimana? Dia nginep dimana?" tanya Leon, "santai aja lah, dia bakalan nggak apa apa" bilang Leo, "tapi aku khawatir, aku nggak bisa diem aja!" bilang Leon
KAMU SEDANG MEMBACA
fighter girl
Actionperempuan vs laki laki, menurutmu siapa yang menang? Banyak cowok suka dengan satu cewek, bahkan tuan muda perusahaan maju pun juga, bagaimana kelanjutannya?