PERGI

12 1 0
                                    

Setelah selsai main tim kita menang, "akhirnya selesai!" bilang ku, "aduh jariku kram" bilang Leo, "bukan cuman kamu" lanjut Mark, "tapi Kita menang" bilang ku, "eh kapan kapan main lagi ya" bilang Mark, "iya, kalo bisa hehe, eh ini jam berapa?" tanyaku, "udah malem banget lho, jam 11" bilang Leo, "lah itu nggak malem buat aku" bilang ku, "emang kamu biasanya tidur jam berapa?" tanya Leo, "kalo libur jam 5 pagi pernah" jawabku, "tidur sana, nggak bagus buat cewek tidur malem malem" bilang Leo, "ya lebih tepatnya pagi itu" lanjut Mark, "ya pokonya gitu lah" bilang Leo, "yaudah aku mau tidur, good night" bilang ku, "you to" jawab mereka, aku kembali ke kamarku dan tidur, anehnya tidurku nyenyak padahal besok pergi. Keesokan harinya aku bangun dan ternyata udah jam 10, "lho bangunku siang banget ya? Ah udah lah, libur juga" bilang ku, aku keluar kamarku dan dan melihat ada kertas yang tertempa di pintuku, di kertas itu tertulis "Alice, kita pergi sampe nanti malem ada acara keluarga, kalo kamu mau pergi kunci rumah sama kunci mobil ada di laci rak buku lantai satu, samping kamarnya Mark", aku turun kebawah dan sarapan, makanannya sudah di siapin sama pembantu, di saat itu aku berfikir gimana caranya keluar rumah tanpa di ketahui pembantu dan CCTV, tambah aku kan bawa koper besar, aku lanjut makan sambil berpikir cara keluar rumah. Setelah selesai makan aku naik ke kamarku dan mengambil surat surat yang aku tulis, pertama aku ke kamarnya Leo, untungnya kamarnya nggak di kunci, aku langsung masuk dan menaruh suratku di atas meja, aku keluar dan ke kamarnya Leon, lalu kamarnya Mark aku titip suratnya Ashton di dia juga, tapi agak aneh kenapa kamarnya nggak di kunci? Biasanya kan kalo mereka pergi di kunci, aku kembali ke kamarku dan mandi dan lain lain, setelah keluar dari kamar mandi aku melihat jam dan sudah jam 12 lebih dikit, aku membuka koperku untuk mengecek yang terakhir kalinya, dan turun kebawah.

Sialnya pas aku di lantai satu aku pas pasan sama pembantu, "excuse me, miss Alice, where are you going?" Tanya pembantu itu, "ehh...well okay I'm gonna tell the truth, I'm going to French, and please don't tell all of the young masters" jawabku, "but, if the young masters ask, what do I tell?" Tanya pembantunya itu, "emm just tell them, i need some time alone" jawabku, "okay, miss Alice, save travel" bilang pembantunya, "thank you" jawabku, aku keluar dari rumah tapi balik lagi, aku ke pembantunya yang tadi ngomong sama aku, "emm can you drive me to the airport?hehe" bilang ku sedikit awkward, "ohh sure, miss Alice" jawabnya, kok aku juga nggak mikir ke airport naik apa gitu lho, setelah beberapa menit aku sudah sampai di airport, aku mengucapkan selamat tinggal ke pembantu aku dan bilang tolong simpan rahasia yang aku bilang tadi, aku masuk airport sendiri, ya baru pertama kali sih sendiri di airport, bukannya takut tapi lonely gitu, "aduh akibat jomblo ya kayak gini, nggak ada yang nemenin, tapi kan emang akunya yang belum siap" aku bilang ke diriku sendiri, aku cek in dan lain lain, aku duduk di lounge, kayaknya kakakku lagi kerasukan sesuatu deh, karena aku di beliin tiket yang bisnis class, aku duduk sambil main HP, setelah beberapa menit menunggu ada pengumuman pesawatku udah siap, aku berdiri dan ke gate 3, sesuai si tiketku. Setelah itu aku masuk pesawat dan duduk dengan santai, aku duduk di paling ujung deket jendela, dan tempat duduk sebelahku masih kosong, setelah itu aku melihat orang yang mukanya familiar dan setelah mengamati mukanya ternyata itu Ashton, aku langsung panik, tapi untungnya aku pake masker jadi aman, dia kan jalannya dari depan, di dalem hatiku aku bilang "jangan ke sini, jangan duduk sini, jangan lihat aku, pokoknya jangan ke sini!", tapi untuknya di lewat dari tempat dudukku, pas itu aku mikir lagi, oh iya dia kan orang kaya mesti di first class lah ya, terlanjur aku santai dan bahagia, orangnya balik ke daerah tempatku dan duduk di sampingku pas, aku langsung fokus ke hpku, tapi bagian parahnya pesawatnya mau take off, dan kalo take off kan nggak boleh main HP, aku naruh hpku di tasku, aku cuman lihat jendela dan jujur, sedikit tegang, di dalem hati aku bilang "kenapa dia di sini nggak di first class? Dia kan orang kaya, kenapa juga nggak naik pesawat pribadinya dia sendiri? Pastinya pula lah, Mark aja punya apa lagi dia kan"

Setelah take off, tiba tiba Ashton ngomong, "bonjour!" bilang Ashton, aku cuman senyum aja sambil ngangguk, tapi percuma juga karena aku pake masker, terus balik lihat jendela, dia cuman diem ngelihatin sekeliling, awkward banget nggak bohong, tapi kayaknya dia agak curiga ke aku, untungnya lama penerbangan cuman 1 jam lebih dikit dari London ke French, tapi tiba tiba lagi Ashton ngomong, "sorry, do you know, Ashton Brighton?" tanya Ashton, aku untungnya pake masker jadi kalo senyum apa ketawa nggak kelihatan, aku senyum dikit karena dia ngomongin tentang dirinya sendiri, "no, why?" jawabku dingin, padahal di dalem aku ngakak, "ohh I just wanna ask" jawab Ashton, tunggu kalo Ashton ke perancis juga sia sia dong aku nulis surat, yaudah deh, mau gimana lagi?, aku ngambil hpku dan nge chat kakakku, "kak aku di sana, tinggal di mana dong?", setelah beberapa menit kakakku jawab "nanti kalo kamu sampe sana ada temenku yang jemput kamu, nanti kamu tinggal di rumahnya juga, dia cowok sih jadi kamu harus jaga jaga, terus kamu sekolah di knight school French, dokumen dokumen, barang barang, armor, pedang dan yang lain lain yang ada di knight school Indonesia udah aku kirim ke knight school French, temenku juga sekolah di sana nanti kamu berangkat bareng dia, aturan di sana agak beda sama yang di Indonesia, di sana kamu harus milih jurusan, kamu udah kakak pilihin" jawab kakakku panjang lebar, aku menjawab "jurusan apa?" tanyaku, "sword fight" jawab kakakku, "oke deh, emang pilihannya apa aja?" jawabku, "sword fight, knife fight, bow and arrow, spears and shields, Martial arts" balas kakakku, "ohh yaudah, Aku ini lagi di pesawat, masih agak lama sih landingnya" balasku, "yaudah hati hati kalo di sana, jaga etika, jangan nakal, jangan cari masalah juga, kamu di sana bakalan famous gara gara aku terkenal di sana" balas kakakku, "ehem, yaya yaudah nanti kalo udah sampe aku chat lagi" balasku, "okay, safe Flight" balas kakakku, perasaan aku sangat jelas sana kok kakakku yang ribet ya?

Satu jam berlalu pesawatnya sudah landing, aku memasukan barang barangku ke tas, dan keluar dari pesawat, untungnya Ashton udah keluar duluan, aku masuk ke airport dan langsung ke tempat pengambilan bagasi, aku menunggu koperku dateng dan parahnya tiba tiba Ashton ada di sampingmu dan bilang "Hi we meet again" bilang Ashton, "yeah, i didn't expect that" bilangku, terus koperku muncul Aku mengambilnya, "tunggu kamu Alice ya?" tanya Ashton tiba tiba, aku beku di tempat, di dalem hati aku bilang "Busted! Kok dia tau sih?", tapi beda sama yang di luar "what are you saying? I didn't understand, and who is Alice?" bilang ku gugup, "udah lah, aku bisa baca pikiranmu, kamu lupa ya? Kenapa kamu di sini?" bilang Ashton, "okay okay, you win, aku emang Alice" bilang ku dan menurun kan maskerku, "lho bener Alice toh? Lho kok Aliciana Magnusin? Aku kira kamu Alice saudaraku" bilang Ashton, aku cuman bisa diem nahan marah, "lho Alice? Kamu ngapain di sini? Bukannya kamu lagi di England ya? Kamu beneran Alice? Aliciana Magnusin? Abisnya kamu sama saudaraku punya nama panggilan yang sama, bahkan mukanya hampir sama" bilang Ashton, "Ash, diem bisa nggak? Kalo nggak gua bunuh lo sekarang juga" bilang ku marah, "oke oke, jangan marah dulu" bilang Ashton, "kenapa lo di sini?" tanyaku, "bisnis, kalo kamu?" tanya Ashton, "kayaknya tempatnya nggak cocok buat ngomong kayak gini, ayo cari café" bilang ku, "eh bentar koperku belum keluar" bilang Ashton, "aduh ni koper emang nyebelin banget" bilang ku.

fighter girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang