Aku kembali masak dengan damai dan tenteram, tapi ada sesuatu yang buat aku risih yaitu Geish nggak pake celemek, aku ngambil celemek yang ada di atas meja yang sebenernya udah di siapin buat kita sama pembantu tapi yang pake cuman aku doang, aku memasangkannya ke Geish yang lagi mengaduk adonan, dia kaget saat aku memakaikan celemeknya "oh my...i thought it was a ghost" bilang Geish, "soo you mean I'm a ghost?" Bilangku, "no no, bukan itu maksudku" jawab Geish, "i know, lets get back to work" bilang ku, aku kembali ke tempatku memasak dan mulai memasukan adonan ice cream ke wadah, tapi tiba tiba Geish berkata "hey thanks for this" bilang Geish, "this, what?" tanyaku, aku menghadap ke Geish dan langsung mudeng "oh the apron? Your welcome, i guess?" bilang ku, aku kembali memasukan adonan ice cream ke freezer, dan setelah beberapa menit semua kembali ke dapur, "okay everyone, sekarang kita harus serius jangan main main lagi, especially you Leon" bilang ku, "okey dokey" jawab Leon, "kali kalian harus pake celemek" bilang ku, mereka masing masing mengambil celemek tapi nggak tau cara pakenya, "emm ini gimana cara pakenya?" tanya Leo, "ini atas apa bawah apa samping?" bilang Leon, "ini apaan?" bilang Mark, Geish menepuk jidatnya "astaga kalian ini ya! Anak orang kaya itu juga harus belajar nggak cuman main main kayak kalian, jadi kelihatan kampungan tau nggak?" bilang Geish, "haduh kalian ini cuman bisa ngerepotin" bilang ku, aku mengambil celemeknya Leo karena dia yang paling deket sama aku dan memakaikannya ke dia, "ohh jadi kayak gini pakenya, mudeng sekarang" bilang Leo, aku melihat pipinya sedikit merah, "wait are you blushing?" bilang ku, "what? Me blushing? Never" jawab Leo, "well you say it your self" bilang ku, dan lainnya juga aku pakein, "okay semua udah kan? Kalo udah balik masak" bilang ku, "udah" jawab mereka semua, kita balik masak.
Tapi saat aku mengambil gelas dan duduk untuk minum susu aku baru keinget "astaga!" bilang tiba tiba, semuanya langsung menghadap ke aku, "kenapa?!" bilang Leo, "susunya kadaluarsa?" tanya Leon, "gelasnya retak?" tanya Mark, "apa ada yang sakit? Apa berdarah?" bilang Geish, "haelah nggak usah sepanik itu lah" bilang ku, "lha terus kenapa?" tanya Geish, "kita lupa buat cookies" bilang ku, aku menaruh kepalaku di meja "huaaa padahal aku pengen cookies!" bilang ku sedih, Geish duduk di sampingku "kamu nih masih sama kayak dulu ya childish, dah dah jangan sedih aku buatin" bilang ku, "Geish's cookies, okay?" bilang ku, "sure, like the one in our childhood?" bilang Geish, "sure does" jawabku, "whaaat?! Kamu bisa baking juga?" bilang Leon, "you bet i am" bilang Geish, "kok talented banget sih kamu?" bilang Mark, "ya dong siapa dulu gitu lho" bilang Geish, "*N'importe quoi" jawab Leo (*terserah/whatever), "hah?! *pauvez-vous parler francais?" jawabku, (*kamu bisa bahasa Perancis?), "*oui pourquoi?" jawab Leo, (*ya, kenapa?"), "*moi aussi!" jawabku (*aku juga!"), "emm kalian ngomong apaan sih?" bilang Geish, "bahasa Alien mungkin" bilang Mark, "bukan itu bahasa Perancis" bilang Leon, "heh kalian ini kan lagi di England ya, tapi kita kan dari indo, ngomongnya pake bahasa indo gitu apa Inggris gitu, jangan tiba tiba lompat ke Perancis" bilang Mark, "ya membagi pengetahuan, you know" bilang ku, "ye ye, ayo lanjut masak aja" bilang Leon, "Alice kamu duduk di sana" bilang Geish, "lho kok, tapi kan-" bilang ku, sebelum aku selesai ngomong Geish menutup mulutku dengan tangannya "no no no, duduk manis di sana" bilang Geish, "okay okay, aku lihat aja deh" bilang ku.
Aku duduk ngelihatin mereka masak tapi aku malah ketiduran deh, aku bangun karena ada orang yang menepuk pundakku, "hmmm? Eh aku ketiduran?" bilang ku dengan nyawa yang belum penuh, "kamu kecapekan ya?" tanya Leon, "nggak aku ngantuk aja" bilang ku, "yaudah sana balik ke kamarmu" bilang Leo, "nggak apa apa kok, aku dah ada energi sekarang, gimana cookiesnya?" tanyaku, "emm jadi gini, kan Leon ngajak kita buat tantangan kita suruh buat cookies masing masing dan kamu nanti harus nilai mana yang paling enak, tapiiiii ada masalah" bilang Geish, "apa?" tanyaku, "cookiesnya gosong hehe" bilang Geish, "astaga kalian ini ya, mana cookiesnya?" tanyaku, "udah di buang lah" bilang Leo, "haduh...kali ini kalian yang duduk aku yang masak" bilang ku, mereka semua duduk dan aku mulai memasak lagi. Setelah selesai membuat cookies dan saatnya mengeluarkan cookiesnya dari oven, saat aku membuka oven aroma yang lezat keluar dari situ, "wah kayaknya nggak gosong kalo yang ini" bilang Leon, "iya lah, orang pro masak" jawab Geish, aku mengeluarkan cookiesnya dan menaruhnya di atas meja di depan mereka semua, Leon mencoba mengambil satu tapi aku mencegahnya dengan menepuk tangannya "eh no no, nggak boleh" bilang ku, "aduh, masak ngambil satu nggak boleh?" bilang Leon, "kamu mau tanganmu kebakar?" tanyaku, "hehe lupa, iya iya" jawab Leon, aku duduk di seberang mereke semua sambil main HP, dan lainnya ngelihatin aku doang, "kalian ngapain lihat aku?" tanyaku, "nggak apa apa, cuman nunggu cookiesnya dingin" bilang Geish, "ah bentar aku lupa sesuatu" bilang ku,
Aku berdiri dan mengambil 5 gelas dan susu dingin, aku menaruhnya di meja, "ahh iya betul, sama kayak pas kecil dulu" biang Geish, "iya kan? Coba deh, kayaknya udah lumayan dingin" bilang ku, semuanya langsung mengambil cookies yang aku buat, "oh my! Kok enak banget sih?!" bilang Leon, "ya aku udah sering buat kayak gini sih, oh ya jangan lupa kita masih punya chocolate crepe cake sama ice cream" bilang ku, "kayaknya ice creamnya belum siap" bilang Geish, "iya sih, tapi cake nya?" tanyaku, "kurang nyusun aja" jawab Geish, "okay" jawabku, tiba tiba salah satu pembantu dateng ke kita dan bilang "maaf menggangu waktu anda tuan-tuan muda, dan nona Alice, tapi ada tuan muda Ashton di depan rumah" bilang pembantu itu, "lho kok dia ke sini? Perasaan nggak ada yang ngundang" bilang Mark, "dia kan temenmu, sana ngobrol sama dia" bilang Leo, "ye ye sabar lah" bilang Mark, dia berdiri dari tempat duduknya dan keluar untuk menyapa Ashton, "woi kamu ngapain ke sini?" tanya Mark, Ashton yang baru keluar dari mobil langsung menjawab dengan lantang "cuman main, masak nggak boleh main?" jawab Ashton, "ya nggak apa apa sih, tapi langka aja kamu main ke sini" jawab Mark, "aku masuk ya" bilang Ashton, sebelum Mark bolehin Ashton udah masuk duluan, "eh ini anak ya belom di bolehin udah nyelonong masuk aja" bilang Mark, "lho Mark kok rumahmu baunya roti sih?" tanya Ashton, "aku sama Leo, Leon, Alice, sama Geish buat desert" jawab Mark, "lho Geish ngapain di sini? Padahal kan baru aja ada rumor tentang dia pacaran sama Alice" bilang Ashton, "ya nggak tau tu orang" jawab Mark, mereka berdua jalan ke arah dapur, "Hi Ash, sini cobain cookiesku" bilang ku, "wah aku mau dong" bilang Ashton, dia langsung duduk di samping dan ngambil cookies yang aku buat "hmm ini beneran kamu yang buat?" tanya Ashton, "iya lah" jawabku, Mark balik duduk di kursinya, semuanya kecuali aku lihat Ashton, "apa ada coklat di mukaku?" tanya Ashton, "nggak" jawab Leo, "jangan pikir nanti kita ngelap coklat yang ada di mukamu" bilang Leon, "ihh nggak sudi aku" bilang Ashton, "aduh kalian ya jangan aneh aneh" bilangku, "kalo Alice yang ngelap aku nggak apa apa" bilang Ashton, aku yang lagi minum susu hampir aja tersedak, "ahem, aduh tenggorokanku" bilang ku, aku diem aja kayak nggak ada yang terjadi, "well...oh ya aku kesini bukan mau main doang, aku sebenernya mau tanya rumor tentang kamu sama Geish" bilang Ashton
KAMU SEDANG MEMBACA
fighter girl
Actionperempuan vs laki laki, menurutmu siapa yang menang? Banyak cowok suka dengan satu cewek, bahkan tuan muda perusahaan maju pun juga, bagaimana kelanjutannya?