Mark melihat aku dengan bingung "hah?", aku diem aja sambil ngelihatin hpku, "woi kamu bilang apa tadi? Kamu level 4 diamond?" tanya Mark, aku mengangguk dengan pelan, Mark berdiri dan menarik tanganku, "eh kenapa?" tanyaku, "kamu harus ke kepala sekolah dulu" jawabnya, "ngapain?" tanyaku, "biar kamu tau level aslimu" bilang Mark, "emang kepala sekolah tau caranya?" tanyaku, "ikutin aja" bilang Mark. Kita jalan ke arah lantai 3 dengan tegang, tapi pas jalan lewat depan kelas kelas kita dilihatin, "heh kok kita dilihatin kenapa ya?" tanya Mark, "aku dah biasa dilihatin tanpa sebab" jawabku, "ohh, yaudah cepetan, naik lift aja" bilang Mark, "emang kamu mau naik tangga?" bilang ku, "ya nggak sih" jawab Mark, kita berdua jalan ke arah lift, dan saat lift terbuka Mark langsung tersenyum, "kepala sekolah!" bilang Mark, dan ternyata ada orang di dalem lift dan orangnya itu kepala sekolah, wajar lah aku nggak tau kerena aku nggak pernah ketemu kepala sekolah, kepala sekolah berkata "ada apa Mark?" tanyanya, "aku mau tanya, tapi kayaknya bisanya di ruangan kepala sekolah" jawab Mark, "baik, mari ke atas" jawab kepala sekolah, kita berdua masuk ke lift, di lift semuanya diem jadi rasanya canggung banget, sampai di atas kita semua langsung jalan ke ruangannya kepala sekolah.
Sesampainya di ruangan, kepala sekolah langsung duduk di kursinya "mau tanya apa?" tanya kepala sekolah, "aku pengen tau sebenernya levelnya anak yang di sampingmu ini berapa?" tanya Mark, kepala sekolah lihat ke aku, tapi tiba tiba dia mengerutkan alisnya, "aku belum tau pasti berapa levelnya, tapi energi yang berada di dalam tubuhnya sangatlah kuat, bahkan lebih kuat dari kamu Mark" bilang kepala sekolah, "mana mungkin, dia baru aja naik level master 4" bilang Mark, kepala sekolah melihat ku dan bilang "apakah itu benar?" tanya kepala sekolah, "iya, perkataan Mark betul, tapi aku baru saja menelfon kakakku dan kakakku berkata bahwa sebenernya levelku diamond 4" jawabku, saat aku bilang itu kepala sekolah langsung berdiri dari tempatnya dan berkata "hah? Beneran?!", aku menjawab "tapi aku belum tau pasti" jawabku, "yaudah gini aja, aku punya kenalan yang bisa tau seseorang level berapa" bilang Mark, "siapa?" tanyaku, "tapi perjalanannya agak jauh" jawab Mark, "emang dimana?" tanyaku, "di England" jawab Mark, "kalian mau kesana boleh, aku kasih ijin kalian 1 minggu" bilang kepala sekolah, "baiklah, aku bilang pilot pribadiku dulu" bilang Mark, di dalem hatiku aku berkata "sebenernya dia sekaya apa sih? Sampe punya pilot pribadi dan lain lain, berarti Leo sama Leon juga punya dong?" Mark keluar ruangan buat telfon, tinggal aku dan kepa sekolah, kepala sekolah bertanya "namamu siapa?", "Aliciana Magnusin" jawabku, "murid baru?" tanya kepala sekolah, "nggak udah lumayan lama kok, kakakku dulu juga sekokah di sini" jawabku, "kakakmu namanya?" tanya kepala sekolah lagi, "Ray Ackerley" jawabku, "Ray?!" jawab kepala sekokah kaget, "iya, kenapa?" jawabku, "dia adalah salah satu murid yang paling di teladani di sekolah, dan dia pernah mengajar Mark" jawab kepala sekolah, tiba tiba Mark masuk ke ruangan dengan bingung, aku dan kepala sekolah melihat ke Mark, "ada apa ya?" tanya Mark, "nggak kok, nggak apa apa" jawabku, kepada sekolah kembali duduk dan meminum kopi, "oh ya, kita berangkat ke England besok pagi" bilang Mark, "what?! Aku belum sempet packing, aku kalo soal baju milihnya lama" bilang ku panik, "tenang aja, kamu boleh pulang sekarang" bilang kapala sekolah, "beneran? Tapi ini baru masuk pelajaran pertama" jawabku, "nggak apa apa, Mark kamu antar Alice pulang nggak apa apa kan?" tangan juara sekolah, "nggak apa apa kok" jawab Mark, kita bilang selamat tinggal ke kepala sekolah, mengambil tas kita di kelas, dan pulang.
Sesampainya kita di tempat parkir aku melihat Leo dan Leon yang baru sampai di sekolah, "itu Leo sama Leon baru sampe?" tanyaku, "ya begitulah anak kembar pasti rebutan tentang sesuatu dulu" jawab Mark, Leo dan Leon melihat kita, "hei Alice" bilang Leon, "Hi juga Leon and Leo" jawabku, "kalian mau pulang?" tanya Leo, "iya, eh kamu pake mobil apa ke sini?" tanya Mark, "Lamborghini Veneno" jawab Leon, "Bugatti Chiron" jawab Leo, astaga ini keluarga emang orang kaya ya, anak kembar aja mobilnya beda, padahal berangkat pake satu mobil kan bisa, "Leon, tukeran mobil ya" bilang Mark, "kenapa?" tanya Leon, "ini kan udah mulai panas, dan aku pake mobil yang ferarri pininfarina Sergio jadi biar nggak panas, tambah aku mau nganterin Alice pulang" jawab Mark, "kamu mau nganterin Alice pulang?" tanya Leo, "iya" jawab Mark, Leon dan Mark tukeran kunci mobil, "kalian tau nggak?" bilang Mark, "nggak" jawab Leo dan Leon bareng, "bentar aku lanjutin dulu, sebenernya levelnya Alice itu diamond 4 lho" bilang Mark, "what?!!" bilang Leo dan Leon kaget, "oke oke, ayo cepet pulang Mark, waktu packingnya dikit" bilang ku sambil menariknya pergi Mark, sebenernya aku ogah pegang pegang dia, lho kan lama lama aku ketularan mysophobia deh, "kalian mau kemana?" tanya Leon, "ke England, tapi besok!" jawab Mark lantang, pas udah agak jauh dari Leo dan Leon aku ngelepas tanganku dari dia, "ihh tanganku jadi kotor" bilang ku sambil bersihin tanganku, "udah lah nggak usah alai, jangan jangan kamu mysophobia kayak Leo?" bilang Mark, "ihh nggak ya, mana mobilnya?" tanyaku, "di belakangmu" bilang Mark, "oh" jawabku kaget, "kamu tau mobil juga ya?" bilang Mark, "nggak, setitik pun nggak" jawabku, "lha terus kok kamu tau mobilnya ada di sini?" bilang Mark, "nebak aja" bilang ku, padahal aku narik ke arah yang aku nggak ketahui, "yaudah yuk cepet" bilang ku, "yuk, aku dah hafal jalannya jadi kamu santai aja" jawab Mark, "kamu dan hafal? Padahal cuman sekali lho" jawabku, "ya begitulah" bilangnya.
Kita masuk mobil dan berangkat ke rumahku, setelah beberapa menit kita sampe di rumahku, ternyata Mark beneran hafal jalan ke rumahku, aku turun dari mobil dan anehnya Mark juga turun dari mobil, "lho kamu ngapa turun?" tanyaku, "pengen ketemu kakakmu" jawabnya, "tapi aku nggak tau lho kalo kakakku ada di rumah apa nggak" jawabku, "nggak apa apa lah, kalo nggak ada aku tinggal pulang" bilang Mark, kita masuk rumahku dan aku memanggil kakakku "kak Ray! Ada tamu!" teriakku, kakakku turun dari lantai dua, "ngapa sih? Nggak usah teriak teriak, siapa tamunya" tanya kakakku, Mark langsung jalan ke depanku dan membungkuk "guru, lama tidak bertemu" bilang Mark, "oh tamunya Mark, lama nggak ketemu juga Mark" jawab kakakku, kakakku turun dan menyapa Mark, "kenapa kamu ke sini?" tanya kakakku, "nganterin Alice" jawab Mark, "jangan jangan kalian..." bilang kakakku, "ihh nggak ya, aku sama dia aja baru ketemu kemarin" jawabku, aku langsung naik ke kamarku dan packing.
KAMU SEDANG MEMBACA
fighter girl
Aksiperempuan vs laki laki, menurutmu siapa yang menang? Banyak cowok suka dengan satu cewek, bahkan tuan muda perusahaan maju pun juga, bagaimana kelanjutannya?