Mereka berkata "please jangan buat Ray ke sini" bilang mereka sambil berlutut, "ehh kalian ngapain? Emang aku majikan kalian apa?" bilangku, "aku nggak mau reputasiku di sekolah jelek" bilang Gilbert, "aku juga, ya walapun aku adik kelasmu sih" bilang Stevan, "kalian ini demam apa apa sih? Ngapain aku nyuruh kakakku ke sini? Aku bisa jaga diri kok, cepet berdiri" bilangku, mereka berdiri dan ngelihatin aku, "ngapain ngelihatin? Cepet balik sana" bilang ku, "kita minta maaf" bilang mereka berdua, "iya, nggak apa apa kok, kalian keluar dulu" bilang ku, "kenapa?" tanya Gilbert, "aku mau tidur kali! Kalo nggak mau ngapa?" tanyaku, "bodo juga ya kamu, Gil" bilang Stevan, "hehe ya sorry lah, ayo keluar, good night, Alice" bilang Gilbert, setelah berdua keluar aku tidur dengan nyenyak. Keesokan paginya aku bangun dan udah di sambut lagi dengan sarapan, dan Gilbert yang memakai seragam dengan rapi, kali ini di tambah Stevan juga, "morning" bilangku, "morninggg" bilang mereka berdua, "kok semangat banget kenapa?" tanyaku, "katanya nanti di gedung jurusan sword kedatangan orang terkenal" bilang Stevan, "ohhh, kok buat aku biasa aja ya?" bilang ku, "ya mungkin menurutmu nggak menyenangkan banget, tapi pas kamu tau namanya pasti kamu seneng" bilang Gilbert, "emang siapa?" tanyaku, mereka berdua berkata, "orang yang paling terkenal dan bisa di bilang paling menawan, Geish Deliox averete!" bilang mereka berdua bahagia, tapi berbeda dengan yang di sini, "what the...bentar bentar, telingaku bermasalah, Geish dari keluarga Deliox itu?" tanyaku, "iya, bukannya bagus banget kalo dia masuk ke sekolah kita?" bilang Stevan, "ohh shit, you must be kidding me! Why it has to be him?!" bilang ku, "kayaknya kok kamu nggak seneng gitu sih?" tanya Gilbert, "gimana aku mau seneng? Dia calon suamiku yang aku tolak" bilang ku, mereka berdua diem, "diem kan? Ahh! HP gua hilang lagi!...eh nggak deng, ada di kantongku" bilangku, aku membuka chat dan ngechat Ashton, "Ashton! Masalah besar", dia membalas dengan segera "apa? Masalah apa?", "Geish pindah ke sekolahku!" jawabku, "hah? Masak? Nggak percaya tuh" jawab Ashton, "sumpah, Ash! Jangan main main lah" balasku, "iya iya, kamu coba ke sekolah pake topi, masker, sama kaca mata, tambah jangan keluar kelas kalo bisa, dan kalo dia ngelihat kamu apa tau kamu, kamu jangan panik dulu, stay cool dan bilang kamu salah orang" balas Ashton, "okay thanks, Ash" balasku, "okay, eh kalian punya masker hitam nggak?" bilangku, "aku punya" bilang Stevan, "aku minta, cepet darurat, sekalian topi hitam juga" bilangku.
Setelah itu Stevan ngambil masker sama topi di kamarnya, aku dan Gilbert masih duduk di meja makan sambil makan pastinya, "eh katanya Geish itu calon suamimu yang kamu tolak kan? Emang kenapa kamu tolak?" tanya Gilbert, "aku belom siap aja" bilang ku, "ya aku emang nggak bisa baca pikiran orang sih, tapi kalo pikiran cewek menurutku malah tambah susah" bilang Gilbert, "ya gitu lah" jawabku, Stevan kembali dengan membawa topi dan masker hitam, "thanks Stevan" bilang ku, kita kembali makan sambil ngobrol, setelah selesai makan waktunya berangkat sekolah, "ehh kalian ada mobil berapa?" tanyaku, "empat" jawab Gilbert, "aku mau ke sekolah berangkat sendiri, jadi aku boleh pinjem mobil nggak?" tanyaku, "boleh aja, tapi mobil sport semua" bilang Gilbert, "apa kamu bisa nyetirnya?" tanya Stevan, "bisa lah, aku juga nggak mau jalan jauh ke gedung jurusanku" bilang ku, "ya ya, sorry tentang itu, nih kamu pake mobil ini aja" bilang Gilbert sambil ngelempar kunci mobil, "okay, thanks, berangkat dulu ya, bye" bilang ku, aku keluar dan masuk ke mobil, tapi aku nggak tau jalan ke sekolah mana, aku balik masuk pas aku buka pintunya tiba tiba pintunya malah buka sendiri, jadinya aku jatuh deh, "aduh! Ihh sapa sih?" bilang ku, "eh aku kira kamu udah berangkat" bilang Gilbert, aku berdiri dan bilang "aku nggak tau jalan ke sekolah" bilang ku, "haelah, kamu punya HP kan?" tanya Gilbert, "punya, tapi aku nggak bisa baca peta, tambah kan nggak boleh main HP sambil nyetir" bilang ku, "yaya, yaudah kamu ngikutin aku dari belakang" bilang Gilbert, "okay" jawabku, sampe di depan mobilku aku ngelihat jam tanganku dan kita udah telat 10 menit, "ehh buset, Gil, kita telat" bilang ku, "santai aja dah, biasanya aku juga telat" jawab Gilbert, "ehh itu kan kamu ya, masak aku baru hari ke dua masuk langsung telat?" bilang ku, "santai aja dah, ketua kelasmu sapa?" tanya Gilbert, "Leix, kenapa?" tanyaku, Gilbert ngambil HP dan menelfon seseorang, "ohh Hi, Alice ijin agak telat karena dia perlu melakukan rutinitas paginya" bilang Gilbert, lalu setelah beberapa saat siapa menutup telfon, "oke udah" bilang Gilbert, "udah apaan?" tanyaku, "udah ijin, ayo berangkat nanti malah tambah telat" bilang Gilbert, "okay" jawabku.
Kita berangkat bareng dan saat perjalanan aku hafalin jalan ke sekolah, sesampainya di sekolah aku lihat murid murid ngumpul di lapangan tengah yang besar banget, aku sama Gilbert masuk dari gerbang depan semuanya nengok, ya karena suara mobil sport kan keras ya, kita dengan santai muterin lapangan, untung gedung jurusanku nggak harus muter full, karena gedungku di tengah tengah, aku ke belakang gedung buat parkir, ehh ternyata banyak anak cowok yang nongkrong di situ, kalo kalian tanya nggak ada anak cewek karena jurusanku cowok semua, dengan santainya aku parkirin mobilku, ya bukan mobilku sih, setelah selesai parkir aku mikir dulu, "ehh kok nggak pada minggir ya? Minggir napa gitu? Malu sumpah kalo aku di lihatin" bilang ku, tapi karena aku udah lumayan telat dan dari tadi Jules udah ngechat aku jadi aku harus keluar, aku keluar pake sunglass, topi, masker hitam, dan semua ngelihatin aku, tapi dengan santai aku ngelewatin mereka semua, tapi pas aku mau masuk gedungku, aku ngelihat mobil sport lagi, dan plat nomornya nggak asing, mobilnya pun juga, setelah itu, aku merhatiin orang yang di dalem, dan tebak dia siapa? Geish! Aku langsung masuk ke gedungku, naik ke lantai tiga dan masuk ke kelasku, dan tempat dudukku yang kemaren nggak di pake orang untungnya, aku duduk di situ lagi, dan untungnya pas itu nggak ada guru, Jules masih duduk di sampingku kayak kemaren tapi dia lagi tidur, aku gebrak mejanya dan bilang "Jules! Masalah besar!" bilang ku, dia bangun dan bilang "apa sih ganggu orang tidur aja" bilang Jules, "sekolah woi! Sumpah ini masalah besar!" bilang ku, "apaan? Halah paling cuman baju hilang, eh tapi tumben kamu pake topi, masker dan segalanya" bilang Jules, "ya itu masalahnya, Geish pindah ke sini!" bilangku, "ya kalo itu aku dah tau, tapi nggak nyangka kamu belom bisa move on" bilang Jules, "bukan move on, aku males ketemu aja, ya semoga nggak masuk kelas kit-" tapi sebelum aku selesai ngomong ada orang yang masuk kelas dan seperti yang aku sangka yang masuk itu Geish, aku langsung duduk dan hadap ke jendela ngelihat luar, semuanya berdiri dan memberi salam aku diem aja, aku nggak keliatan juga sih karena aku di belakang, tapi sayangnya meja yang kosong tuh cuman di serongku depannya Jules, mesti bakalan duduk di situ
KAMU SEDANG MEMBACA
fighter girl
Actionperempuan vs laki laki, menurutmu siapa yang menang? Banyak cowok suka dengan satu cewek, bahkan tuan muda perusahaan maju pun juga, bagaimana kelanjutannya?