SURAT

14 1 0
                                    

Leon duduk di kasurku dan sementara aku masih duduk di meja belajar, dan saat itu aku mulai panik karena koperku ada di pojok ruangan samping kasurku tambah lagi kebuka, kenapa pada duduk di kasur sih? Padahal ada sofa di depannya kasur, "kamu lagi ngapain? Kok duduk di meja belajar?" tanya Leon, "baca buku, kenapa?" jawabku, "buku apa? Coba liat" bilang Leon, kayaknya kali ini aku membuat kesalahan, tapi untungnya ada buku novel di pojok meja, aku ngambil dan ngelihatin ke Leon, "nih, ceritanya bagus lho, kalo kamu mau pijem boleh" bilang ku, "aku juga lagi bosen, aku pinjem ya" bilang Leon dan mengambil buku yang ada di tanganku, "kamu lagi bosen nggak?" tanya Leon, "nggak kenapa emang?" jawabku, "yah, kalo bosen mau aku ajak ke mall" bilang Leon, aduh kok ke mall ya? Aku jadi tergoda nih, tapi nggak boleh aku harus nyimpen energi buat besok, "kenapa kamu nggak ajak Mark apa Leo? Apa mungkin Ashton?" jawabku, "sekalian Geish deh!" bilang Leon, "hehe, ini udah lumayan malem, kenapa kamu nggak ke kamarmu terus baca buku?" bilang ku, "iya ya, yaudah aku mau ke kamarku" bilang Leon, dia jalan ke pintu, "eh bentar aku mau tanya, kamu besok sorenya acara nggak?" tanyaku, "ada, besok sore aku, Mark, sama Leo harus nyusul bundaku ke mana ya? Aku lupa, pokoknya tempatnya agak jauh, kalo mau ikut nggak apa apa kok" bilang Leon, "nggak deh, aku nggak mau mengganggu waktu keluarga kalian" jawabku, "oke, kamu di sini sendiri berani kan? Ya nggak sendiri sih masih ada pembantu" bilang Leon, "berani lah" jawabku, "yaudah, aku mau balik" bilang Leon, "ya, good night" jawabku, dia keluar pintu dan aku langsung berkata "yes! besok aman kalo pergi!" bilang ku, ada senengnya ada sedihnya sih.

Setelah itu aku mengeluarkan kertas surat yang aku masukin ke laci dan lanjut nulis, kali ini buat Leon, "Hi Leon! Mungkin kamu bingung kenapa aku ngirim surat ini tapi baca dulu aja, kita baru ketemu beberapa hari tapi rasanya udah deket aja gitu, aku masih inget waktu pertama kali ketemu kamu itu aku lagi tes masuk dan aku harus ngelawan kamu, aku sebenernya tau kamu acting jadi lemah makanya aku menang, aku nggak tau sih kenapa kamu gitu, itu kenangan yang indah pada waktu kita masih polos, aku bakalan pergi besok (ya kalo buat kamu sih hari ini) hari ini kamu masuk ke kamarku dan meminjam bukuku, kamu simpen aja bukunya, anggep aja kenang kenangan dari aku, aku minta maaf kalo ada kesalahan apa perbuatan yang kamu nggak suka apa mungkin kamu benci, dan juga makasih buat semana ini (ya nggak lama banget sih), mungkin aku nulis ini kayak nggak ikhlas dan tulisannya jelek, ya karena tanganku pas nulis ini capek, rasanya mau patah, sekalian lagi thanks" tulisku, aku menaruh bolpoinku dan melemaskan tanganku di meja "aduh capek banget nggak bohong, eh Ashton sama Geish di kasih nggak ya? Kayaknya kalo Geish nggak usah, tapi kalo Ashton...iya deh kayaknya, dia kan udah bantu aku, haduh nulis lagi tapi ngasihnya gimana ya? Bareng sama Mark aja, biar Mark yang ngasih ke dia" bilang ku, aku mengangkat bolpoinku lagi dan menulis lagi, "hey ,Ash! Aku bukan bermaksud aneh, tapi ini karena aku mau pergi, kamu udah bantu aku dan mengubah jalur hidupku, aku berterima kasih atas itu, dan gaun yang kamu kasih bakalan aku simpan and treasure it forever, thanks" tulisku, aku menaruh bolpoin di atas meja "akhirnya selesai! Aduh kok tulisannya tambah jelek ya? Heh nggak apa apa lah, yang penting bisa di baca" bilang ku, aku melakukan masing masing surat ke amplop, dan menulis masing masing nama di luarnya, dan khusus buat Leo aku memasukan fotoku dan dia, karena aku nggak pernah ngasih siapa apa apa.

Setelah itu aku turun ke lantai bawah buat minum, seperti yang aku tebak semuanya pada di kamar, jadi sepi banget, lampu dapur juga mati lagi, aku menghidupkan lampunya dan kaget karena melihat seseorang di depan kulkas mukanya putih lagi, "eh buset! sapa lo?!" bilang ku lantang, "eh santai, cuy, ini aku Leo" bilang Leo, "haduh Leo toh" bilang ku tenang, "yah maskerku jadi retak kan" bilang Leo, "ya sorry lah, tak kira kamu setan" bilang ku, "hee iya deh" jawab Leo, "kamu juga ngapain di depan kulkas?" tanyaku, "cari makanan lah, laper aku" jawab Leo, "haelah, emang nggak ada makanan tuh?" tanyaku, "nggak, cuman sayur sama buah doang" jawab Leo, "yaudah di situ ada apel nggak?" tanya ku, "ada, ngapa emang?" jawab Leo, "kamu keluarin apelnya dari kulkas, terus masukin ke mulutmu" bilang ku, "nggak mau, terlalu sehat" jawab Leo, "lha kok sehat nggak mau" bilang ku, "aku udah terlalu sehat" bilang Leon, "masak? Nggak tuh menurutku, yaudah kalo nggak mau tuh ice creamnya Leon di freezer masih ada, makan aja, tapi kalo dia marah jangan salahin aku" bilang ku, "ohh masih ada toh? Makan aja lah, kalo dia marah tinggal marah" bilang Leo, dia ngambil ice cream aku ngambil minum, aku duduk di meja makan dan main HP, lebih tepatnya main game sih, selama aku main Leo cuman ngelihatin sambil makan ice cream, tapi pas aku selesai main game dia bilang "your skill is not bad", aku jawab " emang kamu bisa main?", "bisa lah" jawab Leo, dia ngeluarin HP dan ngelihatin game yang aku mainin tadi, "lho kamu juga main?" tanyaku, "kan aku udah pernah bilang kalo aku main game" bilang Leo, "masak sih? Aku lupa" balasku, dia buka game nya dan saat aku lihat nama akunnya aku shok karena dia pemain yang sangat mahir, "lho itu user name mu emang itu?" tanyaku, "iya, kaget kan?" bilang Leo, "banget, ajarin main dong, biar pro kayak kamu" bilang ku, "nggak usah ajarin kayak nya udah bisa deh, kita main aja sekali, tantangan kalo yang kalah harus ngasih diamond" bilang Leo, "oke, no problem, karena aku tau aku bakalan kalah" jawabku, "lihat dulu aja" bilang Leo, "tapi kamu jangan di jelek jelekin mainnya" bilang ku, "oke oke" jawab Leo, dan kita pun main dengan berisik, mulai dari sini sampe situ, bahkan Mark pun sampe keluar dari kamar nya, "woi, jangan berisik berisik napa?" tanya Mark, "sorry lah, jangan ganggu dulu masih fokus nih" bilang Leo, "kamu ikut main aja habis ini, Mark" bilang ku, "aku belum pro mainnya" jawab Mark, "lah nggak apa apa, santai aku juga belum pro, eh lho kan aku mati, siapa yang matiin?" bilang ku, "aku hehe" bilang Leo, "ihh jahat kamu, lihat aja habis ini bakalan aku bunuh" bilang ku, "cepet kalo bisa" bilang Leo, "cepet gimana? Aku masih mati" bilang ku, setelah itu kita lanjut main lagi, dan tanpaku sangka aku menang dari Leo, "yes!! Aku menang! Akhirnya aku mengalahkan orang pro" bilang ku senang, "haha iya deh, seperti tantangan aku bakalan ngasih diamond" bilang Leo, setelah itu Leo ngirim diamond ke aku, "thanks, Leo" bilang ku, "ayo main lagi, Mark ikut nggak?!" teriak Leo, "ikut, tapi tunggu dulu, aku masih di kamar mandi!" teriak Mark, "dia ini lagi di kamar mandi?" tanyaku, "well dia bilang gitu, tapi masak lagi di kamar mandi bilang-bilang sih?" tanya Leo, "lah kan mau tanya tadi" jawabku, "iyaya, berarti salahku dong" bilang Leo polos, "hahahaha, kamu ya bisa bisanya aneh aneh juga" bilang ku, setelah Mark selesai dari kegiatan pribadinya di kamar mandi, Kita semua lanjut main.

fighter girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang