PARTY

16 2 0
                                    

Waktu kita sampe di depan pintu ballroom yang besar aku langsung deg degan, "tunggu tunggu tunggu aku deg degan, bentar biar aku siap siap dulu" bilang ku mendadak, Leon sudah memegang pegangan pintu ballroom dan berhenti, "eh kok mendadak sih? Perasaan tadi nggak deh" bilang Leon, "ya itu kan tadi ini sekarang" bilang ku, "hmm yadeh, udah siap belum? Ini aku tinggal dorong lho" bilang Leon, "bentar bentar" bilang ku, aku tarik nafas panjang dan menghembuskannya dengan panjang, "oke" bilang ku, "nih pegang tanganku buat nggak deg degan" bilang Leon, aku merangkul tangannya, "masih aja deg degan" bilang ku, "santai aja, pikirin orang orang yang di dalem itu temenmu" bilang Leon, "oke deh, buka aja pintunya" bilang ku, Leon mendorong pintunya dan memperlihatkan pesta yang megah dan berisi orang orang penting, dari artis terkenal hingga designer juga ada di pesta itu. Sesaat aku dan Leon masuk semua pandangan mengarah ke aku dan Leon, "kok aku ngerasa di lihatin ya?" bilang ku, "ya emang kamu di lihatin" jawab Leon, "malu aku sumpah, kenapa kamu milih aku buat jadi pasanganmu?" bilang ku, "ya biar cepet aja" bilang ku, kita jalan ke arah tempat yang ramai dan kita pun mulai di kelilingi orang orang, dan salah satu laki laki bertanya menggunakan bahasa Inggris, "excuse me, Mister Leon, who is this young lady beside you?" bilang orang itu, Leon menjawab "she is my girlfriend" jawab Leon, aku langsung menghadap ke Leon, dia cuman senyum aja, "oh sorry, i didn't mean to be rude" bilang orang itu, "it's okay" jawab Leon,

Aku cuman diem aja, tapi ada orang yang menepuk punggungku aku menghadap ke belakang, ternyata dia Ashton, "lho Ashton kamu ngapain disini?" tanyaku, "aku di undang" jawab Ashton, "itu siapa?" tanya Leon, "oh dia temennya Mark, mananya Ashton, Ashton ini Leon adiknya Mark" bilang ku, mereka berdua bersalaman "oh jadi kamu adiknya Mark, seneng ketemu kamu" bilang Ashton, "seneng ketemu kamu juga, kamu bisa bahasa indo ya?" tanya Leon, "aku asli indo, tapi pas aku SD aku pindah ke England" bilang Ashton, "ohh kamu ke sini bareng siapa?" tanya Leon, "sendiri sih, masih jomblo" bilang Ashton, "sama sama Ash, aku aku juga jomblo" bilang ku, "lho kamu bukan pacarnya Leon?" tanya Ashton, "ih orang baru ketemu beberapa hari yang lalu" jawabku, "aku kira kamu pacaran sama Leon lho, sama aku kira kamu pacarnya Mark" bilang Ashton, "ihh aku nggak playgirl ya" bilang ku, "kamu ngira Alice pacaranya Mark? Kok kamu bisa ngira gitu?" tanya Leon, "tadi kan Alice sama Mark dateng ke rumahku bareng" bilang Ashton, "ohh jadi kamu yang di maksud temennya Mark" bilang Leon, "lha mau siapa lagi?" bilang Ashton, kita lanjut menikmati pestanya dan saat aku melihat jam di hpku ternyata udah jam 7, aku harus nemenin Mark ke pesta temennya, eh tapi temennya siapa? Jangan jangan Ashton? Coba tanya deh, "Ashton, kamu habis ini mau ke pesta lagi nggak" tanyaku, "iya kenapa? Tapi Pestaku sendiri, Mark juga aku undang kok" bilang Ashton, benerkan Alice kok salah, "aku juga ke pestamu di ajak sama Mark buat jadi pasangannya katanya" bilang ku, "oh yaudah kamu bareng aku aja" bilang Ashton, "kamu mau ke pasti lagi?" tanya Leon, "iya, Mark mau aku jadi pasangannya juga" bilang ku, "apa kamu nggak capek? Biarin Mark sendirian aja" bilang Leon, "tapi aku udah bilang iya ke dia, masak nggak jadi" bilangku, "Leon, kasian kakakmu tau" bilang Ashton, "ya deh, ini kamu bareng sama Ashton kan?" tanya Leon, "iya" jawabku, "kalo gitu aku pulang duluan nggak apa apa ya, aku capek jugaan" bilang Leon, "capek gosipin orang" lanjutku, "kok tau?" tanya Leon, "iya lah, kamu kan pernah bilang kalo kamu the king of gibah" bilang ku, "hehe masih inget ya kamu? Yaudah bye, see you soon" bilang Leon, di keluar dari pintu belakang dan aku melambaikan tangan ke dia,

"Kita juga harus berangkat, rumahku agak jauh dari sini" bilang Ashton, "ya aku tau, baru aja tadi aku ke rumahmu" bilang ku, "iya ya, kok aku jadi pikun sih?" bilang Ashton, "jangan jangan kamu udah tua" bilang ku, "ih enak aja aku baru umur 19 ya, sama kayak Mark" bilang Ashton, "iya deh" bilang ku, kita jalan ke arah mobil Ashton, nggak kaget juga kalo mobilnya mobil mahal, dan mobilnya adalah Lamborghini Sesto Elemento, "gimana kaget?" tanya Ashton, "hmm biasa aja sih, udah pernah naik yang lebih mahal dari ini" bilangku, "emang kamu tau mobilku mobil apa?" bilang Ashton, "tau, ini Lamborghini Sesto Elemento, ya kan?" bilang ku, "kamu baca pikiranku?" tanya Ashton, aku terdiam terus menjawab "nggak, kamu aja nggak mikir nama mobil, kamu lagi mikirin...gaun? Kamu ngapain mikirin gaun?" tanyaku, "ohh kamu akhirnya bisa baca pikiran orang ya? Aku pengen kamu ganti gaun" bilang Ashton, "ngapain ganti gaun?" tanyaku, "dah bicarain nanti, masuk dulu" bilang Ashton, aku masuk ke mobil dan memasang sabuk pengaman, terus Ashton berkata "kita ke toko gaun dulu" bilang Ashton, "ngapain ke sana?" tanyaku, "ya buat kamu ganti gaun lah, mau apa lagi?" tanya Ashton, "hmm ya deh, aku capek ngomong, tadi ditanyain banyak orang, untung aku bisa bahasa Inggris" bilang ku, "hahaha sabar aja lah, nanti kamu di Pustaka juga bakalan di tanya tanyain, siap siap suara aja" bilang Ashton, "ya mau gimana lagi? Untungnya aku sabar" bilang ku, kita berangkat ke toko gaun.

Sesampainya di sana di display ada gaun yang berwarna hitam yang bagus, aku turun dan Ashton juga, sesaat kita berdua masuk suatu staf berbaris dan menyapa aku dan Ashton, ya lebih tepatnya Ashton doang sih, "selamat datang di butik kami, tuan muda Ashton, ada yang bisa kami bantu?" bilang semua staf, "aku lagi nyari gaun buat dia" jawab Ashton sambil nunjuk aku, salah satu staf maju dan berkata "gaun pernikahan atau yang lain?" tanya staf itu, "pernikahan" jawab Ashton, semua staf dan aku terkejut, "nggak nggak, gaun pesta kok" lanjut Ashton, semua staf langsung kalem seperti semula, "silahkan ke sini" bilang salah satu staf ke aku, aku mengikuti staf itu menuju ruang gaun. Sampai di sana aku melihat banyak gaun yang berwarna warni, dari muda hingga gelap, aku memilih gaun dengan di bantu staf, sebenernya aku pengen pake gaun hitam, tapi nanti di kira mau ngelayat.

fighter girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang