Setalah keluar dari gedung spears and shields, aku melihat lapangan yang besar pake banget, bahkan lebih besar dari taman depan rumahnya Leo yang di England tambah di situ rame dan banyak orang, "kok kayaknya Gilbert sengaja ya? Sumpah nanti kalo aku ketemu dia bakalan aku sleding" bilang ku, aku jalan melewati tengah tengah lapangan dan dilihatin orang orang, aku ngelihatin meraka bajunya warnanya cerah cerah dari putih, biru muda, sama, hijau muda, dan sementara aku hitam dan ada putih tapi dikit, "kayaknya Gilbert ini niat jebak aku deh" bilang ku, aku jalan cepat ke arah gedung jurusanku, dan pas aku sampe sana di lorong lantai pertama isinya cowok semua berbaju hijau muda, aku terdiam di pintu masuk dan mereka semua ngelihatin aku, aku berkata "where is the principle's office?" tanyaku dingin, tapi beda dengan yang di dalem, di dalem aku gugup setengah mati, untungnya ada yang jawab "in the third floor", "thanks" jawabku, aku melewati tengah tengah lorong yang di penuhi oleh cowok, dan sekolah ini naik nya pake tangga, aduh padahal udah capek tambah di suruh naik tangga, dan di tangga aku ber pas pasan dengan segerombolan cowok, aku abaikan lah, dan akhirnya aku sampe di lantai tiga, pas perjalanan naik aku chat Gilbert "eh ruang kepala sekolah jurusan Swords di bagian mana sih?" tanyaku, untungnya dia langsung membalas "di lantai tiga paling pojok depan" balas Gilbert, jadi aku harus jalan ngelewatin lorong yang penuh dengan cowok, kali ini seragamnya putih, aku melewati mereka semua dengan dingin, dan akhirnya aku sampe di ruang kepala sekolah, aku mengetuk pintu, dan ada cowok yang buka pintu, "Hi, i'm looking for the principle" bilang ku, "come in" bilang ku, aku masuk dan ada laki laki lagi duduk di kursi ngelihat aku, "emm, hello i'm Aliciana Magnusin, the new student" bilang ku, orang yang duduk di kursinya langsung senyum lebar "ohh Alice, i'm waiting for you, my Name is Edgar" bilang orang itu, "nice to meet you, is it okay that i wear this clothes? I don't have the Uniform" bilang ku, "it's okay, please seat over here" bilang Edgar, aku duduk dan baru menyadari sesuatu, kepala sekolahnya muda juga ya, "this is your document and your something else that send from the knight school Indonesia" bilang Edgar, "thank you" jawabku, "can I check you document?" Tanya Edgar, "yes, of course" jawabku,
dia membuka halaman halaman dokumenku dan tiba tiba dia nengok ke aku kayak ngelihat sesuatu yang mengerikan, "is there something wrong, Mister Edgar?" Tanyaku, "yes, are your level really diamond 4?" Tanya Edgar, "yes, that is correct" jawabku, "okay...we still don't know what uniform color for diamond, so you can wear black" bilang Edgar, Aku mengangguk, "let's show you, your class room, because your level is diamond and we still don't have a class room, so I put you in that masters class, is that okay?" Tanya Edgar, "it's okay" jawabku, "and your classmates is boys" lanjut Edgar, "I know" jawabku, "well lets go" bilang Edgar, kita keluar dari ruang kepala sekolah dan ke kelas yang berada di ujung deket tangga, kali ini lorongnya nggak ada orang sama sekali, mungkin karena udah masuk ya, setelah itu Edgar buka pintu ruang kelasnya dan masuk, aku mengikuti di belakangnya, dan seisi ruang kelas itu cowok seperti yang aku kira, tapi parahnya ruang kelasnya kan lumayan besar, isinya sekitar 25 anak lah, mereka semua ngelihatin aku, disitu ada guru yang lagi ngajar, gara gara kita masuk dia langsung berhenti, Edgar bisikin sesuatu ke guru itu, terus tiba tiba Edgar bilang "everyone, here is your new classmate" bilang Edgar, dia ngelihat ke aku, kayaknya dia mau aku memperkenalkan diri deh, "Hi everyone, my name is Aliciana Magnusin, you can call me Alice, nice to meet you guys, hope we can be friend" bilang ku dengan nada sedikit dingin, mereka cuman ngeliatin, "okay everyone, be nice to Alice, she is the first student that can pass to the swords majors" bilang Edgar, semuanya kelihatan biasa aja, aku juga biasa aja, "okay Alice, where dong you want to sit?" tanya Edgar, aku nunjuk tempat duduk di belakang pojok deket jendela dan AC, ada orang yang dudukin juga sih, "there" bilang ku, "okay, Jules, move to the next chair" bilang Edgar, ternyata orang nya namanya Jules, dia ngambil barangnya dan pindah ke kursi sebelah tanpa ngomong apa pun, kayaknya kelasnya pendiem semua, aku jalan ke belakang tanpa melihat sekeliling, aku duduk dengan tenangkan memasang airpods ku, setelah itu Edgar keluar dari ruangan dan pelajaran mulai lagi,
Tapi setelah itu gurunya keluar dan semuanya langsung rame kayak pasar, expectations and reality are different, aku diem aja dengerin lagu sambil baca buku, tapi tiba tiba ada yang ngomongin aku "look at that girl", "yeah, maybe she's a nerd", "looks like it", Aku diemin aja lah, biasanya cewek ya yang gosip kali ini cowok, tiba tiba cowok yang di samping itu berdiri dan bilang "hey you, new kid, move away!" bilangnya, aku diem aja, "hey! Do you don't have any ear?" lanjutnya, aku diem lagi, "ohh you wanna fight?" tanya dia, aku menyingkirkan rambutku dari telingaku dan melepas satu airpods yang aku pake, "what do you say? I didn't hear you" bilang ku, orangnya tadi langsung tepuk jidat, aslinya ku kedengeran sih, "well you are smart, girl" bilang orang itu, "well thanks, and if you don't mind, f*ck of" bilang ku, sekelas langsung nengok ke aku, padahal aku ngomongnya nggak keras banget lho, "ohh you told me to f*ck of? You are bold, girl" bilang Jules, "thanks" jawabku singkat, aku sengaja bikin dia marah, aku fokus balik ke bukuku, tiba tiba dia ngambil pedang yang ada di samping pinggangnya dan mengayunkannya ke aku, tapi untungnya reaksiku cepet, aku mengambil pedang 5 elemenku yang di send kakakku dari indo, untung aku naruh di sampingku pas, aku mengarahkannya ke pedangnya Jules, dan hasilnya pedangnya pecah berkeping keping tambah membuat suara yang menggema di kelas, Jules terlihat takut, dia jatuh di lututnya, "so you wanna fight?" tanyaku, sekelas diem semua, aku balik baca buku lagi, semuanya tepuk tangan, nggak tau ngapa ya, karena aku baca buku aku nggak suka berisik lah, tiba tiba aku teriak "shut up!" dan semuanya langsung diem, sekelas hening nggak ada suara, bahkan saat aku balik halaman bukuku kedengeran jelas sekelas,
Dan saat aku menutup buku semuanya nengok ke aku, "apa liat liat?!" teriakku tanpa sadar, setelah itu aku baru sadar kalo aku bukan di indo, "sorry wrong language" bilang ku, aku berdiri dan lihat sekeliling, "is there someone they understand English?" Tanyaku, semuanya angkat tangan, "ohh well, bahasa?" Tanyaku lagi, yang angkat cuman satu, "okay, kamu yang angkat tangan berdiri terus kesini" bilang ku, dia jalan ke aku, "kenapa ya?" tanya dia, "kamu dari indo?" tanyaku, "iya" jawabnya, "namamu sapa?" tanyaku, "Leix" jawabnya, "oke, Leix, aku mau tanya, kenapa semuanya langsung diem?" tanyaku, "jadi ceritanya gini, Jules kan orang yang levelnya paling tinggi di sini, jadi pada nggak nyangka aja kamu bisa ngalahin dia" jawab Leix, "oke, emang levelnya berapa?" tanyaku, "master 5" jawab Leix, "ohh makanya aku menang" bilang ku, "hah?" jawab Leix bingung, "kamu kenal Ray Ackerley?" tanyaku, "kenal lah, dia paling terkenal di semua knight school" jawab Leix, "nah dia kakaku" bilang ku, "what?! Dia kan levelnya diamond 1" bilang Leix, "iya betul, dan aku level diamond 4" bilang ku, Leix shok ngelihat aku, "sumpah? Kamu nggak bohong?" tanya Leix, "ngapain aku bohong? Nggak ada gunanya juga kalo bohong" bilang ku, tiba tiba Leix balik badan dan bilang ke Jules, "hey, you must be very surprice, because Alice's level is diamond 4" bilang Leix ke Jules, Jules langsung lihat ke aku, "scared now?" tanyaku, dia diem doang
KAMU SEDANG MEMBACA
fighter girl
Actionperempuan vs laki laki, menurutmu siapa yang menang? Banyak cowok suka dengan satu cewek, bahkan tuan muda perusahaan maju pun juga, bagaimana kelanjutannya?