Kejadian tempo lalu membuat Aira mematikan ponselnya. Sudah seharian full Aira mematikannya tak peduli ada notif apa, intinya ia ingin menghindar dari segalanya. Toh, hilang ditelan bumi pun tak ada yang nyari. Dihari minggu yang cerah ini, Aira memilih berjalan – jalan ke perpustakaan komplek. Aira tinggal di perumahan yang memiliki fasilitas sangat lengkap dan didominasi oleh kalangan elit.
Aira pergi ke ruang auditorium, mencari film lama yang mengandung sejarah. Sejujurnya ia akan merasa jenus jika menontonnya. Namun, demi memahami suatu pelajaran sejarah dengan menonton filmnya itu lebih gampang diingat. Aira yang menyukai film action memilih sebuah film perang dunia. Durasinya cukup lama hingga memakan waktu sekitar dua jam.
Matahari semakin menjulang tinggi tanda waktu semakin siang. Perut Aira minta diberi makan, ia keluar dari perpustakaan itu. Tepat disamping pintu gerbang terdapat pedagang kaki lima yang menjual berbagai makanan. "bang, bakso satu." Aira duduk disalah satu bangku untuk menunggu pesanannya.
Aira melihat temannya berjalan ke arah timur seraya membawa tumpukan kertas. Aira mengerutkan alisnya, "emangnya ada PR apa ya ?" gumam Aira.
Otak Aira bekerja keras memikirkan sesuatu setelah mengisi perutnya dengan Bakso ia baru ingat bahwa dirinya sudah lama tidak membuka ponsel. Aira bergegas kembali ke rumah untuk mengecek ponselnya. Setibanya di kamar Aira menyalakan ponselnya terdapat ratusan notif dari grup kelas, grup angkatan dan status whatsApp teman – temannya.
"ANJIR," teriak Aira kaget.
Aira langsung mengetik sesuatu diponselnya untuk menanyakan kapan mereka akan mengerjakan tugas makalah. AND BOOM, tugas itu sudah dikerjakan oleh temannya hari ini baru saja mereka pulang. Aira menghelai napas panjang rasanya ingin sekali menjerit dan menangis "gimana ini," ucapnya pada dirinya sendiri.
Aira merenungi nasibnya, Bu Suwiti termasuk guru yang perfeksionis tetapi memberikan waktu yang sikat. Bagaimana caranya tugas dikumpulkan tepat waktu dan sempurna ? bayangkan saja beliau tidak mau menerima tugas dalam keadaan lecek, kotor, bertipek, dan miring – miring. Di dunia ini manusia tidak ada yang sempurna, bu.
Notif baru masuk Dino mengirim pesan secara personal.
Dino
Gue juga belom nih, lo mau bareng gue gak ?
Aira
ALHAMDULILLAH GUE KIRA, TINGGAL GUE DOANG.
Dino
Capslok jebol, mba ? yang gak ikut ada 5 orang, lo, gue, Zigo, Sea, Alisha sm Misha. Mereka pnya acara gtu jdi gk bsa dtg
Aira
Lagian itu Bu Suwiti kenapa mendadak banget si, nyrhnya hr sbtu, kmis dah dikmpln. Tmn2 lo pd gercep bgt lgi_-
Dino
Lagi lo kemana aja, njir. Dua hri g bka WA. Disita y ?
Aira
Zaman sita – sitaan ?
Dino
Halah belagu lo.
(read)
Aira memilih untuk membaca saja karena kalau diteruskan bakal panjang. Adu mulut dengannya tidak akan ada habisnya dari pada makin pusing, kan ? Tugas yang diberikan oleh Bu Suwiti membuat makalah tentang Asian Para Games. Dicari di koran, digunting lalu ditempel dan dijilid. Waktu kelas 11 kelompok Aira mendapat revisi makalah sebanyak 3 kali, Cuma gara – gara cover. Penempelan logo yang salah letak membuat covernya dicoret – coret dengan pulpen merah. Abang tukang fotocopy-annya saja sampai ngenalin saking bolak – baliknya buat ngejilid.
"huft, jangan sampe keulang lagi, ya allah. Tolong baimm," gumam Aira sebelum akhirnya memejamkan mata.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
*hargailah karya seseorang dengan tidak menjiplak ceritanya serta jangan lupa tinggalkan jejak kalian. terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekolah Militer
Teen FictionSekolah dengan peraturan super ketat, guru super killer dan olahraga yang tak ada hentinya. selain itu, murid disana harus kuat fisik maupun mental. sekolah itu terlihat biasa saja. Namun, begitu mencengkeram jika terjadi sebuah kesalahan. peraturan...