Aira sempat merenung ditrotoar ia memperhatikan sekeliling, dibawah rembulan ia memikirkan solusi dari masalah hidupnya. Mulai dari ujian – ujian sekolah, memilih universitas, hutang pada ayahnya agar tidak dinikahi. Kepala Aira berdenyut tangan kanannya menopang dagu, kedua kakinya ditekuk persis seperti anak jalanan.
Motor matic berwarna putih berhenti dihadapannya. Aira mendongakkan kepala lalu matanya bertemu dengan bola mata berwarna coklat terang akibat terkena lampu jalanan. "Lah, Kak Zamas ?" Tanya Aira kaget.
"Ngelamun aja, ayo saya antar pulang." Aira berpikir sejenak ingin mengiyakan tawarannya tapi rasa canggung menyelimuti.
"Kenapa ngelamun ?"tanyanya lagi. Aira menggeleng dengan cepat.
"Yaudah ayok naik," Ajak Zamas.
Aira menerima ajakan Zamas kapan lagi bisa pulang bareng kakak gebetan.
Aroma tubuh Zamas tercium oleh hidung Aira, wangi mint hingga ingin menghirupnya lagi dan lagi. Candu. "Ai, kenapa tadi kamu ada disitu ?" tanya Zamas penasaran.
"Saya lagi bingung aja, kak," balas Aira.
"Tapi gak baik loh, anak gadis sendirian dijalan melamun gitu, kalau tiba – tiba dihipnotis bagaimana ?" terang Zamas.
Aira diam.
"Ai, kamu gak berubah ya, mengekspresikan apa – apa selalu diam, saat kamu terjebak di toilet kebanyakan perempuan berteriak, kamu malah diam. Saya jadi gregetan," terang Zamas.
Aira tak menduga bahwa Zamas mengingat kejadian itu, ia mengira kejadian itu terlalu cepat hingga mudah untuk dilupakan. "Saya gak lupa, selama tiga hari MPLS kamu selalu kelihatan seperti orang sakit," canda Zamas.
"Saya abis ketemu Kaka tempe, jadinya pucet," pungkas Aira.
"kaka tempe ? siapa ?"
"Kakak yang jago balikin omongan saya. Jadi, berasa senjata makan tuan." Zamas terkekeh melihat wajah cemberut Aira dari spion.
Perjalanan terasa menyenangkan, sisi lain yang baru Aira ketahui dari seorang Zamas adalah dapat mencairkan suasana dan pencari topik yang baik. Aira merasa nyaman berbincang dengannya, tak kehabisan topik sampai tiba di rumah. Topik terakhir yang dibicarakan tentang masa ospek Zamas selama jadi maba. "jadi dulu saya bela kamu, pas jadi maba saya dibentak komdis sampai kaget. Teman saya sampai kentut gara – gara mempertahankan wajah datarnya." Aira terkekeh.
"Makasih, kak." Aira tersenyum tulus setelah turun dari motor maticnya.
"Iya sama – sama." Zamas kembali menutup kaca helm lalu menancap gas.
Aira melihat mamanya berdiri didepan pintu dengan wajah cemas. "Assalamualaikum, mah." Aira menyalami Lestari.
Lestari mencengram bahu Aira, matanya memeriksa dari ujung kaki hingga kepala. Mengecek satu persatu anggota tubuh Aira, takut ada yang terluka. "Ngapain si, mah ?" tanya Aira bingung.
"Alhamdulillah kamu gak kenapa – kenapa." Lestari memeluk Aira sangat erat.
"Aira baik – baik aja, ada orang baik yang nolong." Aira tersenyum bertujuan menenangkan Lestari walau sedikit.
"Kamu kok gak bareng, Zigo, Sea sama Dino ?" Aira mengernyitkan dahinya.
"Tadi mereka kesini, terus dapet telpon dari temannya Zigo dia bilang kamu ada di lampu merah deket café Unch. Jadi, mereka nyamperin kamu buat jemput," jelas Lestari.
"Lah aku gak tau, aku malah pulang bareng kak Zamas. Aku kabarin mereka dulu deh." Aira berlari menuju kamarnya. Ayman yang melihat Aira kembali matanya berbinar tak percaya.
Aira meraih ponselnya lalu mengetik sesuatu di grup chat para sahabatnya. Mata aira terbelalak melihat nama grup yang sudah terganti.
MAMA MUDA
Aira :
Gaiz, gue udh dirumah. Gak usah panik
Makasih udah mau jemput gue
Maaf gue gak tau jadinya gue pulang dulanAira mengetik 3 pesan sekaligus, berharap temannya baca dan tidak panik mencari dirinya.
Misha :
Lah, lo abis darimana ?
Gue gak ngerti njirDino :
Lo pulang sama siapa ?
Lo gapapa ?
#SeaZigo :
Alhamdulillah kalo gituAira :
Tadi gue dianter sama kak Zamas
Gk sngja ketmu
Makasih yg udh khawatr
Gue baik – baik aja.Misha :
ANJR LO DIANTR KAKA GANTENG ?
GILA GMN CERITANYA ?
GBTAN LO PAS MPLS, KAN ?Dino :
Biasa aja kali mbanya-_-Sea :
Ekhm ekhm ekhmAira :
Gitu deh, ternyata kak Zamas,
gak seburuk itu humble bgt,
gak nyngka aja. Berasa mimpi gue, mish.
Alisha :
JADIAN PJ Y, SEBLAK BU SRIDino :
GUE IKUTTTTZigo :
Aww, giliran makan cepet loSea :
Tidur besok sekolah, udah bolos
3 hari dicari Bu Siwiti sama Pak
Siwito tuh.Aira :
Segitu kangenable nya ya diriku.5 reads
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
*hargailah karya seseorang dengan tidak menjiplak ceritanya serta jangan lupa tinggalkan jejak kalian. terimakasih.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sekolah Militer
Novela JuvenilSekolah dengan peraturan super ketat, guru super killer dan olahraga yang tak ada hentinya. selain itu, murid disana harus kuat fisik maupun mental. sekolah itu terlihat biasa saja. Namun, begitu mencengkeram jika terjadi sebuah kesalahan. peraturan...