Tokyo, Jepang

677 63 0
                                    

"Kalian ini kalau gak niat senam mending gak usah senam deh. Kalian dateng Cuma numpang absen buat apa ? senam kok uget – ugetan gitu gak ada semangatnya. Gimana mau sehat ?" cerca Bu Suwiti.

Seluruh siswa hanya diam saja, tak ada yang berani menjawab. Guru disini salut sama Bu Suwiti, gimana tidak beliau dapat membuat 900 siswa lebih diam tak bersuara. Bu Suwiti berdiri di aula sekolah. Letaknya tepat di depan lapangan futsal, "kalau gitu senam pagi bubar aja deh," lanjut Bu Suwiti.

"Jangan." Aira menatap sekeliling dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.
Pencitraan lo, giliran di kelas ngeluh ucap Aira dalam hati.

"minggu depan kalau senamnya Cuma uget – ugetan udah bubar aja, tapi senam lantai harus bisa. Cukup sekian, assalamualaikum. Jangan lupa jumsih, ambil karungnya di lapangan basket."

Aira mengambil karung beras yang ukurannya 10 kg. Satu karung untuk 10 orang, saking banyaknya orang dan juga pesuruh yang sudah membersihkan sebagian sampah yang tersisa hanya sedikit. Syarat untuk mengumpulkan karung harus penuh. Alhasil murid cerdas bin cerdik ini menghalalkan segala cara. Mulai dari menyimpan sampah dikelas setiap hari, mengambil sampah ditong sampah. Makanya tidak aneh jika ada yang berkata "sampah dibuang, diambil lagi, terus dibuang lagi." Selain itu juga mereka ingin buru – buru selesai, semakin lama semakin panjang antriannya seperti antri sembako gratis.

"Seaaaa," teriak Aira.

"apa ?" jawab Sea merasa tak berdosa.

"ngapain lo ikut mungutin disini ? ini wilayah gue," ucap Aira seraya mengusir Sea dari situ.

"gak ada larangannya, jadi bebas dong." Sea menjulurkan lidah lalu memunguti sampah – sampah yang berserakan.

Aira geram, ia mengajak teman – temannya untuk pindah dan pergi ke taman belakang sekolah. "semua tempat rame, kayanya kita keabisan sampah." Aira menghelai napas.
"tuh masih ada," tunjuk Misha.
Mereka menghampiri tong sampah itu "pantes gak ada yang ngambil bau banget, gila." Aira menjauh ia tak tahan dengan baunya.

Huek... huek...
"cari yang lain aja, gak kuat gue." Aira yang masih berjongkok memberikan saran agar mencari sampah yang tidak sebau itu.
"udah masuk karung, gue kumpulin dulu ya." Misha dan Alisha menyeret karung itu untuk lapor ke Bu Suwiti.

Aira mencuci tangan lalu membawa sapu dan pengkinya ke dalam kelas. Jika murid lain senang dengan hari jumat karena pulang cepat, tapi murid disini tidak. Jumat adalah hari penyiksaan mulai dari pagi senam, dilanjut jumsih setelah KBM selesai pasti ada saja entah lari, berenang, ngambil nilai senam atau apapun itu. Pasti kalian bingung kenapa disebut sekolah militer. Sekolah ini sangat ketat, bel sekolah bunyi pukul 06.15, pakaian seragam harus lengkap, serta kegiatan olahraga disetiap harinya. Fisik murid disini benar – benar diuji, juga ketahanan mental. Oleh karena itu disebut sekolah militer. Nama asli Neon School.

"huaa akhirnya kelar juga," teriak Aira.

"brisik." Saut Sea.

"bodo." Aira menjulurkan lidahnya.

"Ai, pinjem pulpen dong," ucap Zigo.

"gak, jangan maksa." Aira menjawab tanpa melihat orangnya.

"gak boleh pelit lo sama temen, masa gitu aja gak dipinjemin. Orang pelit kuburannya sempit,"

timpal Zigo.
"Lo minjem gak dibalikin males gue," jawab Aira.
"waktu itu gue balikin." Zigo tak terima dengan ucapan Aira.
"Iya lo balikin setelah pulpennya abis." Skakmat.

Kebiasaan yang sudah tidak asing dikelas ini adalah meminjam pulpen tapi tidak dikembalikan seandainya dikembalikan pasti sudah abis. Kebiasaan lainnya benda yang jatuh kebawah dianggap tidak ada yang punya. Oleh karena itu banyak siswi yang merasa dirugikan. Sesuatu yang menjadi misteri buku paket, pulpen, pensil yang hilang dikelas ini tidak bakal kembali. Pasalnya murid disini merasa bodoamat, buku paket orang kebawa tapi mereka tidak mengaku pas pengembalian buku grup rame bilang buku paket yang sama ada dua.
Aneh sekali, kebiasaan – kebiasaan itu membuat kelas ini memiliki ciri khas tersendiri, belum lagi murid langka yang kelakuannya bikin geleng – geleng kepala.

Sekolah MiliterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang