Hati sudah memiliki tempat berlabuh, hatimu adalah tempatnya. Tempat ternyaman untuk hati ini berlabuh, entah itu sementara atau selamanya.
•••Suasana ruang musik yang sunyi membuat Fajar memilih ruangan tersebut untuk menyendiri, sebelumnya ia mengambil sebuah gitar yang berada di ujung ruangan.
Kakinya ia langkahkan menuju sebuah kursi yang berada di ruangan tersebut, menatap pintu ruang musik yang sedikit terbuka. Ia memetik senar gitarnya dengan nada pelan.
Baru beberapa menit memainkan gitarnya, derit pintu ruang musik membuat perhatian Fajar teralihkan. Ia menatap kedua temannya yang baru saja masuk ke ruangan tersebut.
"Darimana?"
"Biasa, kantin."
Fajar menganggukan kepalanya, ia kembali memetik senar gitarnya. Mulutnya menyanyikan sebuah lagu dengan suara pelan.
"Jar."
"Hm."
"Lo kapan nembak Senja?"
"Mati dong anak orang."
Angkasa berdecak, "bukan itu yang gue maksud."
Fajar tertawa kecil, "iya tau, kenapa sih?! Kayanya gak sabaran amat."
"Iyalah!! Biar kita bisa makan-makan, iya gak Nta?!" Angkasa menyikut lengan Antariksa dengan pelan.
"Iya." Antariksa menganggukan kepalanya. "Keburu Senja diambil orang."
"Emang ada yang suka sama Senja?" tanya Fajar.
Angkasa tertawa, "ya ada, secara Senja itu cantik, manis. Cuman ya itu, barbar, mageran, jutek, galak. Sikapnya dia yang begitu buat cowo-cowo di sini berpikir dua kali buat gebet dia."
Fajar menganggukan kepalanya mengerti, "berarti mereka gak tulus suka sama Senja."
Angkasa mengedikkan bahunya tak acuh, "maybe."
"Hari Minggu gimana Nta?" tanya Angkasa mengalihkan topik lain.
"Kenapa?" Antariksa mengerutkan keningnya bingung.
Angkasa berdecak, "ke Dufan itu loh."
"Oh." Antariksa menganggukan kepalanya. "Gampang lah, nanti gue infoin lagi."
"Siap-siap."
"Kata kalian... Senja suka gak ya sama gue," ujar Fajar, matanya menatap keluar ruangan lalu beralih menatap Angkasa dan Antariksa bergantian.
"Kata kalian gimana?"
Angkasa dan Antariksa sama-sama mengedikkan bahunya.
"Gak tau, lo belum mencoba."
"Mending lo buktiin langsung, dia suka gak sama lo."
"Caranya?" Fajar mengerutkan keningnya bingung. "Tapi jangan yang aneh-aneh ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dua Waktu
Fiksi Remaja[COMPLETED] Seperti ingin menyatukan dua waktu yang tidak bisa bersatu. Semesta kembali mengambil alih untuk mempertemukan dua waktu yang berbeda Ketika dalam kenyataannya dua waktu itu tidak bisa saling bersatu karena terhalang, apakah semesta bisa...