💫 Bagian 5

1K 97 0
                                    

Menyapa lembut dua waktu, ingin mencoba mengelak tetapi hati tidak bisa dibohongi. Bersikap abai hati seperti menolak, logika pun tidak berjalan dengan semestinya jika seperti ini.
•••

"Kenapa lo ngelakuin ini sama gue? Apa alasan lo ngelakuin ini semua?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa lo ngelakuin ini sama gue? Apa alasan lo ngelakuin ini semua?"

Fajar terdiam, ia menatap Senja dengan intens.

"Fajar, gue ngomong sama lo. Bukan sama patung."

"Gue gak tau."

Senja mengerutkan keningnya bingung, "gak tau?! Itu bukan alasan."

Fajar menghela napas, "hati gue yang mau, bukan gue. Bahkan otak gue pun berpikir buat apa gue ngelakuin hal ini."

Senja terdiam, ia menatap Fajar tidak mengerti, "lo su--"

"Gue gak tau."

Senja mengerjapkan matanya, "oh." Ia menatap Fajar sekilas. "Ya udah, biasa aja kali natapnya. Gue... Ke kamar mandi dulu. Lo baca lagi deh puisinya, takut ada yang salah." Senja langsung membalikkan tubuhnya meninggalkan Fajar yang terdiam.

"Bahkan gue gak tau maksud semua ini apa, karena semua yang gue lakuin. Hati yang meminta."
•••
Pelangi menoleh saat dirasa seseorang duduk di sampingnya, ia mengerutkan keningnya bingung melihat Senja yang terlihat gelisah.

"Aduh bego banget sih tuh orang, pake acara pasang muka serius segala. Dia gak tau apa kalau jantung gue kenceng banget detakannya."

Pelangi mengerutkan keningnya bingung saat mendengar ocehan Senja, "Ja."

Senja tidak menoleh, ia masih bergerak gelisah di tempatnya.

"Senja."

Panggilan kedua Senja masih tidak menoleh.

"Senja!!"

Senja tersentak kaget, ia menatap Pelangi dengan kening berkerut. Lalu matanya menjelajah sekitarnya, "kenapa gue bisa ada di sini?"

"Ya mana gue tau."

Senja menghela napas, ia menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi perpustakaan, "gawat tau gak."

"Gawat apaan?"

"Si Fajar."

Pelangi menatap Senja bingung, "kenapa?"

"Kayanya dia suka deh sama gue."

"Geer banget."

Senja memukul lengan Pelangi kencang, "serius tau, dari matanya. Bikin gue deg-degan."

Pelangi menghela napas, "kalau itu, lo yang suka sama dia. Bukan dia yang suka sama lo."

"Dia yang suka sama gue."

Cinta Dua WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang