Kelabu pada hati yang rapuh, meninggalkan luka yang menganga. Hingga takut melangkah lebih jauh pada cinta yang terus memanggil.
•••Suasana kelas yang ramai tidak membuat seorang perempuan terganggu, ia menopang dagunya dengan kedua tangan seraya memejamkan matanya.
Brakk
Perempuan tersebut tersentak, ia menatap bingung sekitarnya. Matanya berhenti pada dua temannya yang tertawa, "ngapain sih?!"
"Tidur terus."
Perempuan tersebut mendengus, "biarin lah, gue ngantuk. Lagian cuacanya juga mendukung buat gue tidur di kelas."
"Ja, denger ya. Percuma lo berangkat sekolah kalau tidur terus. Pas guru jelasin lo tidur, pas istirahat lo tidur, pas freeclass lo tidur. Hidup lo gak berwarna banget sih, tidur terus."
Perempuan yang dipanggil 'Ja' oleh temannya itu berdecak, "bodo, kalau gue sukses nanti lo berdua juga yang seneng."
"Kebiasaan Senja kalau kita ajak ngomong pas dia ngantuk, gak pernah nyambung."
"Tuh tau," ucap Senja seraya menguap. "Udah sana balik badan, gue masih ngantuk tau."
Kedua orang yang duduk di depan Senja membalikkan tubuhnya, mencoba untuk tidak mengganggu Senja yang sedang tertidur.
"Selamat pagi anak-anak." Seorang guru masuk ke dalam kelas dengan langkahnya yang tegas, disusul oleh seorang pemuda yang melangkah seraya tersenyum manis pada calon teman barunya.
"Senja bangun, ada Pak Bowo." Langit memukul lengan Senja dengan keras.
Senja mengerjapkan matanya saat merasakan sakit pada tangannya, ia menegakkan tubuhnya seraya menguap. Matanya menatap malas guru dan seorang pemuda yang berdiri di depan kelas. Ia tidak mendengar jelas saat pemuda tersebut memperkenalkan diri, ia lebih sibuk menahan kantuknya yang semakin menjadi.
Senja tersentak saat kursi di sebelahnya yang memang kosong bergeser, ia menatap pemuda tersebut yang duduk di sampingnya, "lo kan yang nabrak gue tadi pagi," tunjuknya. Seketika kantuk yang tadi menyerang matanya, menghilang entah kemana saat melihat pemuda yang tadi pagi menabraknya.
Pemuda tersebut menatap Senja sekilas, "kan udah minta maaf."
"Ya emang, tapi kan gue belum selesai ngomelnya ke lo. Udah kabur aja." Senja menatap sekilas ke arah wali kelasnya yang keluar dari kelas. Lalu matanya kembali menatap pemuda di sampingnya. "Emang lo kira bahu gue gak sakit apa?!"
Pemuda tersebut mengulurkan tangannya ke arah Senja.
Senja mengerutkan keningnya bingung, "ngapain? Minta maaf?! Kan tadi udah min--"
Pemuda tersebut tertawa kecil, "Fajar."
"Lo mau kenalan sama gue?!" Senja menunjuk dirinya sendiri.
"Kenapa gak? Kan kita teman sebangku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dua Waktu
Ficção Adolescente[COMPLETED] Seperti ingin menyatukan dua waktu yang tidak bisa bersatu. Semesta kembali mengambil alih untuk mempertemukan dua waktu yang berbeda Ketika dalam kenyataannya dua waktu itu tidak bisa saling bersatu karena terhalang, apakah semesta bisa...