Prolog

125 21 6
                                    


💫💫💫💫💫

"Kan udah aku bilang,jangan makan mie.Bandel sih kamu".Ucap Diego dengan kesal.Sudah beberapa kali ia terus memperingati ines agar tidak memakan mie instan

"Untung ada aku di situ.Kalau nggak ada gimana?siapa yang tolongin kamu?kalau aku lihat kamu makan mie lagi,aku nggak segan segan melarang kamu makan nasi".Ines hanya menatapnya dengan tatapan lemah namun apa yang sudah terjadi ya biarkan,nasi dah jadi bubur.

"Ya udah si."

"Yaudah apa?"

"Nggak usah marah-marah.Aku hanya mimisan."

"Aku takut kamu kenapa-kenapa.Aku buatin bubur ya"Ines hanya mendehem sebagai jawaban.Kepalanya masih pening sejak siang tadi.

Ketika ines hendak menghabiskan mienya tiba tiba perutnya sakit dan keluar darah dari hidungnya,di menit yang sama Diego juga berada di kantin mencari cari ines yang tidak ada di kelas.Ternyata saat ia menemukan ines yang berlumuran darah di hidung dan tangannya.Tubuh ines lemas tak berdaya dan langsung tak sadarkan diri.Hal itu membuat Diego panik berat lalu membawa ines ke UKS.Kata penjaga di UKS sebaiknya ines harus di bawa ke rumah sakit.

Nasya,Sahabat ines hanya bisa mendoakan ines yang terbaik.Untung saja ia memberitahu Diego jika ines berada di kantin.Jika saja Nasya tak memberi tahu, jadi apa ines sekarang?sarden?astagaa.Padahal tadi ines sudah bilang dengan Nasya agar tidak memberi tahu Diego.

Oke kembali lagi

"Buburnya jangan kelembekan ya."

"Bubur dilarang keras,honey."Jawab Diego di pintu kamar ines

"Ko dilarang?bubur nggak boleh dikonsumsi lagi?"

"Emang ada bubur keras?." Ines tersenyum begitupula Diego yang sudah berjalan keluar kamar untuk ke dapur










Hay Holla Hallo
Prolog dulu ya😁
Vote+Komen yes😊

Love Never Ends✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang