LNE✓✓||Curhat

12 5 0
                                    


💫

Setelah kejadian tadi sore,ines masih setia dengan mata yang terpejam. Lagi lagi Diego merutuki perbuatannya, ia sadar perbuatannya keterlaluan dan melampaui batas.

Dirinya masih terjaga menemani gadisnya tidur,sempat Diego menghubungi Nasya,teman ines meminta untuk menggantikan baju seragam ines yang basah.Boleh saja Diego menggantikan baju ines,tapi weladalah yang ada Diego gila sendiri.Dia masih normal kok.hehe

Nasya yang baik hati itu,bolak-balik menanyai ines lewat telepon Diego.Sampai akhirnya Diego kesal sendiri, handphonenya ia matikan daya dengan satu alasan tidak mau membangunkan gadisnya.

"Ness"

"Di-dingin-----"

Ah dia tidak habis pikir atas perbuatan gilanya.

Merasa ada pergerakan dari ines,Diego mengeratkan pelukannya.Mendenderkan kepalanya ke dada bidang Diego.

Sebenernya ines sudah membuka matanya, tapi merasa masih nyaman ines tidak mau kemana mana.

Diego yang mulanya sibuk mengelus puncak rambut ines akhirnya menatap ines,"Udah bangun yah?Kamu lapar?"

Tidak ada jawaban dari ines walaupun dengan anggukan kecil aja tidak.Diego kembali dilanda rasa takut dan cemas lagi.

"Lapar" Ucap ines dengan suara serak. Lalu berganti posisi menjadi membelakangi Diego,ingatannya masih perpaling di mana kejadian tadi sore.Ia menggeleng kepalanya tegas.

"Kamu mau makan apa?" Tanya Diego turun dari ranjang mengambil kunci mobilnya.

"Serah"

Diego berjalan keluar dari kamar ines. Sementara ines membatin menangis,kenapa dunia sekeras ini?

'Cinta memang terkadang menyakitkan, tapi bukan seperti ini cinta yang aku inginkan' Batin ines

Haruskah ia pergi dari Diego?Sakit?oh iya tentu bukan hanya fisik melainkan jiwa maupun mentalnya.Seketika runtuh.

💫💫

Kini ines berada dalam kelasnya,kembali melanjutkan kegiatan ajar mengajar.Tadi pagi sempat Nasya bertanya-tanya kepadanya mulai dari kenapa bajunya basah lah,inilah,itulah.Tapi ines tak menghiraukan pertanyaan Nasya yang membuat otaknya serasa hampir meledak

Bel istirahat berkumandang dengan nyaring,sekarang tujuan mereka adalah ke kantin.Tidak lupa mengajak Hana dan elma.

Mereka berempat duduk diantara banyaknya bangku, di situlah mereka mulai menyantap makanannya.

"Aku pergi deh" Ketiga sorot matanya temannya menatap kaget sekaligus bingung,pergi?kemana?

"Maksud kamu?" Tanya Elma memberhentikan makannya.

Ines mengembuskan nafasnya capek,"Aku sering jadi bahan pelampiasan Diego,amarahnya Diego akan tersalur ke aku"

"Aku cukup sakit menerima itu,awalnya aku anggap biasa.Lam-lama perbuatan itu menyakiti aku sendiri" lanjutnya menunduk.

Ketiganya menatap sedih ines.Nasya memeluk tubuh ines sayang,"kamu masih nyaman?" Ines mengangguk sebagai jawaban.

"Kemungkinan Diego kasar sama kamu ada dua,pertama bisa jadi sifat yang tertonjol pada dirinya memang kasar,dan semua cowok itu keras.Bisa jadi,dalam diri Diego memiliki karakteristik yang diturunkan dari salah satu kedua orangtuanya,bisa jadi ayahnya.Kedua,kalau Diego bertindak kasar kepada kamu tandanya dia sangat sayang dan cinta sama kamu.Terbukti dia tidak mau kehilangan kamu,dia jaga kamu layaknya barang berharga.Diego hanya memperingati kamu agar tidak dekat dengan cowok lain." Mereka bertiga memperhatikan Hana berbicara.Puitis sekali.

"Kemarin ada masalah apa?" Tanya Hana melihat manik-manik ines.

"Tentang kalung itu,pemberian dari kak lano.Sebelumnya ada kado di mejaku,dan ada sebuah surat di atasnya aku baca ternyata dari L waktu itu aku nggak tau L itu siapa. Aku kira leo,teman Diego tapi bukan.Sampai akhirnya Diego sendiri yang mengetahuinya, di situ aku belum tau dari siapa kalung itu.Disitulah Diego marah besar,Diego memaksa aku untuk membuang kalung itu, aku menolaknya dengan alasan pasti mahal.Dengan paksa Diego rebut kalung itu dari leher aku,membuangnya ke kolam renang.Ketika aku hendak mengambilnya aku terjebur,di situ aku tidak bisa apa-apa.Untung saja ada Diego yang membantuku" Cerita ines dengan amatir.

"Tuh kan bener,berarti apa yang aku bilang terbukti semuanya" ujar Hana memakan kembali nasi gorengnya.

"Beneran kamu mau ngelepasin Diego?" Goda nasya.

"Ih apaan si" Mereka semua tertawa bersama.Sampai-sampai mereka tak menyadari ada yang memperhatikan mereka dari kejauhan.

'Bagus.Tunggu tanggal main'







Yuhuu 😂
Voment dong🙌
Follow juga ya😂🙌

Love Never Ends✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang