LNE✓✓|Kehilangan

18 5 3
                                    

💫

"Diego,aku mau ke teman-teman aku" Ines menghempaskan tangan Diego dari tangannya.

"Kenapa kamu keras kepala banget sih" Ujar Diego menatap tajam ines.

"Aku hanya ingin ke teman-teman aku,aku pengen bersenang senang." Diego menghembuskan nafasnya kasar. Ines dari tadi membujuknya untuk mengantarkannya ke kebun teh,tetapi Diego bersikeras untuk melarang ines dikarenakan kondisi ines yang masih drop.

"Aku benci kamu" Diego tidak menghiraukan ucapan gadisnya,biarkan saja dia marah.Diego khawatir dengannya,takutnya terjadi seperti tadi.Lagipula ini sudah malam.

"Aku pergi"

"Yaudah sana" Ines menatap tidak percaya Diego,dengan air mata yang mengalir ines berjalan menjauh dari Diego.

Ines mengelap air matanya menatap jalanan yang sangat ramai, ia sangat tidak percaya bahwa Diego akan mengatakan itu barusan.

"Hei"

Ines menatap lelaki yang berada di sampingnya, sosok itu ines tidak mengenalnya.Karena keadaan di halte sedikit gelap,hanya ada satu lampu.

Ines memundurkan langkahnya menjauhkan badannya dari lelaki yang asing itu."Hei jangan takut,gue lano"

Reflek ines membulatkan matanya hendak berlari ke arah halaman rumah sakit kembali,namun dengan cepat sebuah tangan mencekal tangannya,"Nggak usah takut.Aku antar kamu ke teman-teman kamu"

"Aku pikir aku percaya sama kamu?nggak" Teriak ines memukul dada bidang lano terus menerus.

"Nggak usah teriak,aku dengar. Please kali ini,aku antar kamu ke teman-teman kamu." Ujar lano menatap ines lekat-lekat,ines berusaha melepaskan tangannya.

"Kak,lepasin aku"

"Kamu lagi sakit kan?"

"Aku antar kamu ke teman-teman kamu.Please percaya sama aku" Ines menatap manik-manik lano untuk mencari kebohongan.

Perlahan cekalan itu kian melonggar,ines Manarik tangannya menatap sekeliling lalu menatap lano dihadapannya.

"Ayok aku antar" Ines menggelengkan kepalanya, ia sangat tahu watak asli lano yang picik itu.

"Aku beneran anterin kamu,percayalah" Sejenak ines memikirkan iya atau tidak.Hendak berbalik Diego masih berada di sana,ia takut jika Diego tidak mau mengantarnya.

"K-kamu nggak bohong?" Lano mengangguk tersenyum manis.Mereka berdua berjalan ke arah mobil lano yang terletak tidak jauh dari mereka berdiri.

"Di mana?"

"Grand Diara hotel" lano mengangguk menjalankan mobilnya. Ines melirik arah lano ragu,kenapa tiba-tiba ia berubah?

Lano memandang ines yang sedang menguap,"Kalo ngantuk tidur"

Ines menganggukan ragu-ragu lalu mulai menutup matanya.

Di tempat lain Diego masih berada di halaman rumah sakit, tadi ia sempat mencari ines di halte namun tidak ada.

Ia berfikir kalau ines menggunakan taxi.Diego memutuskan untuk pulang ke rumah mamahnya untuk beristirahat.

💫💫
Siang ini,semua siswa kelas 11 dari SMA 01 Bimasakti bersiap-siap untuk pulang ke Jakarta.

Nasya membuka ponselnya berniat untuk mengetik sesuatu...

Kak Diego

syanasya: kak,gimana ines?

Diego yang baru saja bangun dari tidurnya membuka aplikasi line nya.

Nasya

syanasya:Kak, gimana ines?

Diego mengangkat alisnya bingung,kenapa tanya kepada dirinya?kan ines berada dengan mereka.Mungkin Nasya ga sadar.

wldiegozck:Kan sama lo

syanasya:hah?kata siapa?

wldiegozck:Semalam dia ngomong

syanasya:Tapi ines nggak ada di sini

Setelah puas menatap jawaban dari Nasya,ia berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan badan.

Selesai sudah,diego berjalan keluar dari kamar Revan menuju garasi.

Seharusnya ia tidak mengucapkan itu semalam.Diego memukul stir mobilnya keras..

Beberapa kali ia menghubungi ines namun tidak menyambung.Jangan sampai ines hilang di kota orang...

"Gue bodoh,gak becus!" Umpatnya di dalam mobil.

Ia melakukan mobilnya menuju hotel di mana mereka menginap.Ia meminta Nasya untuk mengirim alamatnya.

"Nessss kamu dimana" Diego terus menerus menanyai kepada dirinya sendiri..

Ia melihat segerombolan siswa-siswi keluar dari hotel grand Diara. Diego keluar dari mobil berjalan mendekat ke arah itu.

"Nas" Nasya menatap Diego.

"Lo yakin?"

"Iya,semalam ines nggak ke sini.Gue pikir ines masih di rumah sakit"

"Coba kak,Lo nanya temen-temen Lo"

Diego mengangguk berusaha mengirim pesan kepada temannya,namun nihil jawabannya semu tidak.

Diego menyumpahi dirinya sendiri,jika ada yang terjadi kepada ines ia tidak akan memaafkan dirinya sendiri.

Up lagi yuhuuu🙌
Vote+Komen👍😂

Love Never Ends✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang