"Gue harap Lo bakal kembali lagi kayak dulu" Diego menggeleng memastikan,sampai kapanpun ia tidak akan pernah kembali dengan Anggi.
Dia sudah membuka lembaran baru untuk dirinya,membahagiakan gadisnya yang ia cintai saat ini sampai esok waktunya tiba.
"Lo mimpi" Ketus diego.Anggi kembali menggeleng memegang pundak Diego,"Gue sayang sama lo"
Diego menyingkirkan tangan Anggi dari pundaknya,"Gue nggak peduli" Jawabnya lalu menutup pintu rumahnya.Sekarang para teman-temannya telah menyelesaikan tugas itu.
Diego mencari-cari keberadaan ines,di kamarnya tidak ada,di dapur tidak ada.Lalu dimana dia?
"Ines" Panggilnya melihat sosok perempuan di taman belakang sedang berjongkok
"Diego,kamu nggak beli whiskas ya?" Diego hanya meringis.
"Qambingnya kasihan,belum makan""Iya besok aku beli.Ini udah Maghrib,sebaiknya kamu mandi" Ujar diego.Ines menggelengkan kepalanya,"Tapi... Qambing?"
"Mau ke pasar malam nggak?" Tanya Diego.Ines menatap tidak percaya Diego,ah sudah lama ines tidak pergi ke pasar malam.
"Iya mau,tapi beli whiskas dulu ya?" Diego mengangguk.Ines berlari ke arah kamar Diego untuk membersihkan diri di kamar mandi.
"Gue harap lo bakal kembali lagi kayak dulu"
Kalimat itu masih terngiang di pikirannya sedari tadi.Sial anggi mengucapkan itu lagi kepadanya.
Diego membuka kandangnya,membiarkan qambing berkeliaran di dalam rumahnya.
Diego berjalan ke arah kamarnya menunggu ines selesai membersihkan diri.Cukup lama menunggu ines selesai.
Akhirnya ines keluar dari kamar mandi yang sudah memakai bajunya.Cukup lama Diego memperhatikan ines,"Jangan pakai baju itu"
"Kenapa?aku cuman bawa baju ini" Huffttt.Pantas saja Diego mencegah ines memakai baju itu,ines memakai celana kodok di atas lutut.Ia hanya risih dan tidak suka jika banyak sorot mata yang tertuju ke gadisnya.
"Pokoknya ganti....." Ting tong.Suara bel rumah terdengar membuat ucapannya terpotong karena suara itu.Diego mengembuskan nafasnya kasar.
"Aku yang buka" Ujar ines dengan berlari secepat kilat.Diego berjalan ke kamar mandinya.
Ines perlahan membuka pintu rumah.
"Iya" Ketika membuka pintu rumah,ternyata itu Rayan.Anak kecil yang sempat ia tolong waktu itu.Mau apa dia kesini?
"Ini buat kak diego" Ujar Rayan memberikan piring bersihkan kue lapis.Segera ines menerimanya,"Terima kasih"
"Kamu ke sini sama siapa?" tanya ines berjongkok di depan Rayan
"Sama kak leo" Ines memperhatikan cowok yang berada di belakang Rayan,oh itu kakaknya toh.
Eh mukanya kok sama dengan cowok yang waktu itu?.Iya lah hadeh
"Rayan mau ke mana?"
"Mau ke pasar malam"
"Wah sama dong" Rayan membelakkan kedua matanya,"Oh iya?kita barengan yuk.Sama kak leo"
What?!
Ines menatap leo yang juga menatapnya,"Ah enggak bisa Rayan,kakak udah sama kak diego,kamu ikut aja sama kakak.Gimana?" Rayan menatap leo,Sang kakaknya hanya tersenyum lalu menganggukan kepalanya
Terlihat muka senang tercetak di wajah Rayan."Yes"
"Nggak ngerepotin kan?" Tanya leo.Ines berdiri dari jongkoknya lalu mengajak Rayan masuk,"Ah enggak kok"
"Kita masuk dulu ya" Ujar ines lalu berjalan ke dalam tanpa menutup kembali pintu depan.
'Pacar lo cantik,sobat' Batin leo.
Rayan dan ines telah sampai di dapur.Meletakann piring berisi kue lapis itu di meja makan.
"Nes,aku antar kamu pulang ganti baju" Ujar Diego yang tiba tiba datang ke dapur.
"Keburu Diego" Huft.Diego hanya menghembuskan nafasnya kasar.Kenapa ines sangat keras kepala?
Ia hanya tidak mau gadisnya menjadi pusat perhatian.Secara ia adalah miliknya.Seutuhnya miliknya.
Ines menggenggam tangan Diego dengan kedua tangannya, berharap Diego menurutinya,"Diego"
"Yaudahlah gausah" Ucapnya lalu melepaskan genggamannya.
"Kakak, sama kak leo aja" Ucap Rayan tiba tiba.Diego menatap Rayan kaget.Begitupula ines yang menatap Rayan lalu beralih ke Diego
"Kita nggak jadi Rayan,kakak anter kamu pulang ya" Nampak Rayan menekukkan wajahnya cemberut
"Ayok kita kesana sekarang" Rayan dan ines menatap Diego.Bergegas Diego menggandeng tangan ines,begitu pula dengan ines yang menggandeng tangan Rayan
Diego mengunci pintu terasnya lalu berjalan ke mobil.Kali ini berbeda ines yang biasanya duduk di samping Diego ,kini ia duduk di belakang bersama dengan Rayan.
Terlihat Rayan dan ines sangat bahagia.Tertawa berdua tanpa mengajak Diego.Dan Diego serasa terkacangkan dari tadi.
"Udah sampai" Ines menatap betapa ramainya pasar malam itu dari dalam mobil.
Mereka akhirnya telah tiba,dan langsung menghampiri pasar malam itu yang terbilang sangat ramai.
Diego menatap ines yang terlihat sangat bingung,"Kamu kenapa sayang?"
"Ah ini aku takut naik semua.Aku nggak mau,aku pengen makan aja" Okeh ines terlalu lugu.Tapi Diego sangat suka itu.
"Kakak Rayan nggak mau naik ah" Ines mengangguk lalu kembali menggandengnya ke arah pedang sosis
"Kamu mau sosis?" Ines mengangguk,Diego berjalan untuk membeli sosial bakar itu.
Sambil menunggu Diego,ines dan Rayan melihat wahana kora-kora yang mulai berayun secara perlahan-lahan
Bersamaan dengan suara teriakan insan yang menaikinya.Betapa mengerikannya menaiki itu.Jadi merinding.
"Ini" Diego menyodorkan sosial bakar itu ke ines dan Rayan.Sambil memakan sisi itu mereka berjalan jalan ke arah pedagang lainnya pula.
Kadang mereka tertawa terbahak bahak bersama.Hingga saatnya ines mengeluh kepada Diego,"Aduh perut aku sakit tertawa terus"
"Mau beli es teler?" Tanya Diego
"Mau" Jawab ines dan Rayan bersamaan.
"Siapa sampai dulu,menang" Ujar diego lalu berlari ke arah pedangan es telerDengan ines dan Rayan yang masih tertinggal,mereka langsung mengejar Diego dengan tertawa yang terlihat sangat bahagia.
"Diego kamu larinya cepat banget" Kata ines sambil memegang kedua lututnya dengan nafas yang tidak teratur
"Kan cepet-cepetan,ines.Berarti gajadi beli ya"
"Yah nggak gitu dong,aku haus" Kesal ines.
Mereka memesan tiga gelas es teler.Diego menatap ines yang sedang menyantap es itu nikmat.
Diego sangat senang mengajak ines ke pasar malam.Begitu juga dengan ines.
Vote+komen💫🙌

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Never Ends✓✓
Teen FictionMari Follow sebelum baca💫 Untukmu -Wildan Diego Zackera Kamu adalah mutiara berharga yang aku punya, Teman dalam segala suka dan duka yg aku rasa, Penyanggah dikala rapuh menerpa, Tetaplah berada di dekatku disampingku utk menemani hidup ini yg pen...