LNE✓✓||Kerja Kelompok

14 6 0
                                    

Diego mengajak ines untuk menginap di rumahnya.Sementara bunda Amel kembali bertugas di Bogor,melanjutkan tugasnya yang tertunda sebelumnya.

Diego menyandarkan kepalanya ke bahu ines, mereka berdua sama sama belum mengganti seragam sekolahnya.

"Nes,temen aku mau ke sini" Ucap Diego sambil memainkan ponselnya.

"Iya" Diego menegakkan badannya menatap ines,"Kamu di kamar aja"

"Iya" Jawab ines dan berdiri dari tempat duduknya.
"Bukan sekarang" Ines menatap Diego sambil mengangkat alisnya,"Aku mau minum,anterin"

Diego menyunggingkan senyumnya lalu mengantar ines ke dapur."Aku mau ke alfamart,ikut?" Ajak Diego.Oh tentu,ines mengangguk semangat lalu berlari ke arah Diego.

Padahal jajan yang sempat Diego beli pada malam hari itu masih ada di lemari.

"Mau beli apa?" Tanya ines dengan memakai sandalnya

"Jajan"

"Jajan di lemari banyak,Diego" Diego berbalik badan menatap ines dekat,menghapus jarak diantara mereka,"Itu buat kamu.Aku nggak mau jajan kamu buat temen aku"

Ines menghembuskan nafasnya pelan,"nggak papa"

"Aku nggak mau." Jawab Diego.Diego melajukan mobilnya ke jalanan.Ines menguncir rambutnya asal dengan kuncir rambut yang melingkar di pergelangan tangannya.Menyisakan anak rambut

"Kamu cantik.Aku suka" Ines menghadap Diego setelah mendengar ucapan dari Diego,"Nanti beli whiskas ya"

"Aku nggak makan whiskas,sayang" Ines mengerucutkan bibirnya kesal,"Qambing nggak dikasih makan?"

Oh iya.Dua hari sudah Diego tidak memberi makan kucingnya itu.Sampai sampai dia lupa membeli makanannya.

"Iya kita turun"

Di sana mereka hanya berbolak balik mencari Snack yang menurut mereka enak.Diego membawa dua keranjang satu untuknya dan satu untuk ines,keranjang milik ines sudah banyak berisikan jajan.

Diego tertawa renyah melihat ines kesusahan membawa keranjangnya.Setelah semua tertotalkan mereka membawa tiga kantung plastik besar.

"Diego,maaf aku suka makan" Diego menggeleng.
"Nggak masalah kok"

💫💫💫💫💫

Seperti yang Diego katakan teman-temannya akan ke sini sebentar lagi.Ines sekarang sudah berada di kamar Diego bersama dengan jajanannya.

Diego menatap ines dengan tubuh yang disandarkan pada dinding kamar,yang asik memakan cokelat itu sambil menonton televisi.

"Aku ke bawah dulu.Aku tutup ya" Ines hanya mengangguk tanpa melihat Diego.

Tanpa diduga sahabatnya,Erwin langsung masuk ke dalam rumahnya tanpa mengetuk pintu atau memberikan salam.

Diego berjalan menuruni satu persatu anak tangga,di sana sudah ada Erwin,Sahrul,Rizal,Kania dan Anggi.

Mereka mengerjakan tugas bersama karena ini tugas kelompok.Semua sudah membawa peralatannya,hanya saja Diego belum mengganti seragamnya.hehe

"Sketsanya udah gue bikin,Lo Lo pada tinggal ngisi" Ujar Anggi menyibakkan rambutnya ke belakang

"Lo waras?sketsanya aja salah" Jawab Diego menatap sketsa yang digambar oleh Anggi

"Iya gambarannya burik lagi" Ledek Erwin

"Lo coba nggambar nyet!" Seru Anggi tidak terima

"Gini,Lo ada kertas lain nggak go?" Tanya Kania,Diego mengangguk dan berdiri dari duduknya berjalan ke arah kamar

"Ayam...ishh Diego kaget" Kejut ines.

"Iya maaf beb" Ujarnya lalu mengambil kertas Manila dan membawa plastik berisikan jajan

"Beb,tolong tutupin lagi aku susah" Lanjutnya lalu berjalan keluar kamar.

Ines bangkit dari duduknya untuk menutup pintunya,sekilas ia melihat sosok Anggi dari kamar Diego.Tapi ia masa bodoh lah,lagian cuman kerja kelompok

"Wah jajan" Erwin langsung menyambar kantung plastik putih yang berada di tangan Diego.Segera membukanya.
"Asikkk banyak...."

"Nih gambar yang bener" Kata Diego memberikan kertas Manila ke anggi.

Anggi membuka gulungan kertas itu,"Mana contoh sketsanya"

"Lah itu si?" Tunjuk diego pada kertas sebelumnya

Anggi menatap jengkel Diego,"Ah gak seru Lo,katanya salah gimana si?"

"Tadi burik,ya maklum gue ngomong salah" Jawab enteng Diego.Anggi hanya mengembuskan nafasnya pelan lalu mengelus dadanya,"Untung Ganteng" Gumamnya

Mereka hanya memperhatikan Anggi yang sedang sibuk menggambar sketsa.Rizal menguap lebar,"Ah Lo nggambare aja lemot,sini biar gue aja"

Anggi menjauhkan pensilnya,"Minggir Lo"

Setelah menunggu Anggi menyelesaikan sketsanya,saatnya mereka mengisi struktur strukturnya,"Gue nggak bawa pulpen" Ujar Erwin

"Pe'a pulpen aja Lo nggak bawa" Ketus Kania menonyor kepala Erwin

"Eh sakit pinter" Ujar Erwin mengelus kepalanya sendiri

"Gue bawa" Ucap Anggi membuka tasnya.Lalu memberikan pulpennya ke arah Diego,"Oke"

"Woy diem diem Bae si pangeran kodok" Goda Erwin menatap Sahrul dengan kedua alisnya dinaik turunkan

"Ah dia pacaran Mulu" Kania meresponnya dengan menyenggol kan lengannya kepada Sahrul.

"Dasar kalian jones" Celetuk Sahrul meletakkan handphone nya di meja.

"Gue sunatin Lo lama lama" Jengkel Erwin.Mereka semua hanya tertawa renyah melihat tingkah konyol Erwin.





Vote+komen🙌💫

Love Never Ends✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang