"Nanti malam kamu nginep di rumah aku lagi." Kata Diego dengan enaknya.Ya ampun sekali-kali lah gantian menginap di ines
"Nanti malam bunda pulang" Diego menatap ines lalu kembali menatap arah depan
"Yah aku sendiri lagi" Ujar Diego
"Kamu boleh nginep di rumah aku kok" Diego tersenyum menggeleng,"Aku nggak enak sama bunda.Nanti juga ada saatnya kita tinggal berdua lagi"
Ines tersenyum manis,mereka berjalan beriringan melewati koridor sekolah.Tumben Diego mengajaknya sepagi ini.
"Aku ke kelas dulu" Ines menganggukkan kepalanya.Melihat diego yang masih berada di sini membuatnya sedikit bingung,"Katanya mau ke kelas"
"Anterin"
"Ha?!" Kaget ines.Diego menggelengkan kepalanya bercanda dan meninggalkan ines untuk ke kelasnya.
Ines mengedikan bahunya dan berjalan masuk ke dalam kelasnya.Sepi.Ia melirik jam menunjukan pukul 06.30
Sampai ia bingung harus apa.Ines menatap sekeliling merasa tidak nyaman dengan keadaan kelas yang kotor.Segera ia bangkit untuk mengambil sapu.
Rambutnya yang panjang serta berwarna sedikit coklat itu ia sengaja menguncirnya.Karena akan mengganggu aktivitas.
Ketika sedang sibuk menyapu kelas,tiba tiba datanglah Diego ke kelasnya dan langsung duduk di meja.
"Wali kelas kamu siapa sih?" Tanya Diego memperhatikan ines yang masih menyapu
"Bu ana" Diego kembali mengingat wajah Bu ana.
"Guru mapel bahasa Indonesia bukan?" Ines mengangguk.Yeah ternyata otaknya masih berfungsi.Ups"Galak ngga?" Ines menggeleng.Diego kembali mengingat wajah Bu ana.Walaupun dulu bukan guru yang mengajarnya pasti ia kenal sekedar diberi tahu oleh teman sebayanya
Terlihat Nasya yang baru saja datang.Kaget dengan kehadiran kakak kelasnya,"kak..eum anu kak Erwin udah berangkat?" Tanya Nasya dengan sedikit malu-malu kucing
"Belum.Kenapa?" Nasya menggelengkan kepala lalu berjalan ke arah tempat duduknya.Nasya adalah teman sebangku ines sekaligus teman ines.
"Lo suka ya sama Erwin?" Goda Diego membuat Nasya menggeleng malu.
"Enggak,gue cuman nanyain itu doang""Halah Erwin itu jam segini masih ngebo" Oo Nasya mengangguk dengan mulut yang membentuk huruf O.
"Kamu ngapain ke sini?nggak ada orang di kelas?" Tanya ines berjalan meletakkan kembali sapu itu.
"Ada Anggi.Aku males aja sama dia" Ucap Diego lalu bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah pintu kelas.
"Aku mau ke kelas dulu,belajar yang pinter" Ujar diego yang mulai berjalan menjauh dari pandangan mereka💫💫💫💫
Ines melangkahkan kakinya bersama Nasya menuju kantin,setelah tiga jam lamanya Bu ana mengajar,cacing-cacing yang berada di dalam perutnya bergoyang.
Sepanjang perjalanan menuju kantin,banyak adik kelas yang sekedar menyapa atau tersenyum ke arahnya.Dengan senang hati ines membalas sapaan itu dengan senyuman tidak kalah manisnya.
Keadaan masih sedikit sepi nampaknya,tanpa pikir panjang mereka langsung duduk.Seorang gadis berjalan menghampiri mereka,pasalnya ines tidak pernah melihat gadis ini.Ah pasti teman Nasya di kelas lain.
"Nasya,gue ikut nimbrung ya.Boleh kan ines?" Ines mengangguk bingung menatapnya.Bagaimana ia tahu namanya sedangkan ia sendiri tidak kenal dengan gadis itu.
"Eh bingung ya?kenalin aku hana" Ucap hana mengulurkan tangan ke arah ines,ines dengan senang hati membalas uluran tangan Hana dan tersenyum.
"Senyuman kamu manis ya,pantas saja banyak yang naksir sama kamu.Apa lagi kamu punya pacar kayak kak Diego,beruntung banget" Ah itu berlebihan.Memang benar yang dikatakan Hana tadi,senyuman ines sangatlah manis.
"Ah jadi malu.kalian mau pesan apa?" Tanya ines.Hana mulai berbicara makanan yang ia pesan begitula dengan Nasya.Gadis itu mengangguk lalu berjalan ke arah mba Wati untuk membeli tiga piring cilok.
Sambil menunggu ines datang,Nasya dan Hana berbincang bincang.Okelah.Hana bukan sekelas dengannya dan Nasya,Hana murid dari kelas tetangga.
Hanya saja Hana kelas 11 mipa 4,sementara ines dan Nasya 11 mipa 2.
Diego yang sedang berjalan memasuki kantin,melihat gadisnya kewalahan membawa tiga piring sekaligus,langsung berlari ke arah ines membantunya.
"Aku bawain" Ucap Diego yang tiba-tiba muncul di hadapannya,ines mengangguk lalu menyerahkan dua piring berisikan cilok,"Ke mana?"
"Ke sana" Ines berjalan mendahului Diego mendekat ke arah tempat duduk yang ia duduki.
"Mau kemana lagi sih?" Tanya Diego jengah melihat ines yang kembali berjalan,"Mau ambil es teh"
Tidak mengucapkan kalimat sepatah katapun,Diego kembali berbalik ke arah pedagang untuk mengambil es teh.Berbalik lagi ke sini.
"Makasih" Diego mengangguk dan berjalan ke arah para sahabatnya yang sudah duduk di pojok bangku sana.
"Oh iya sebentar lagi kita study tour ya" Ujar Hana di sela-sela keheningan.
"Ya ampun aku belum bayar" Heboh ines menepuk dahinya."Banyak yang belum kok" Ines membuang nafasnya lega mendengar ucapan Hana.Kenapa ia sampai lupa ya tuhan.
"Aku udah kenyang nih" Ucap Nasya sambil memegangi perutnya merasa kekenyangan.
"Eh ngomong-ngomong Elma mana?" Tanya Nasya ke Hana."Maka dari itu aku nimbrung ke sini.Aku nggak ada teman,selagi aku duduk sendiri.Besok dia baru pulang dari Pekanbaru" Jawab Hana.Ia tidak tahu Elma ada urusan apa,yang ia tahu hanya ada urusan keluarganya.Tidak lebih.Terbelih ini urusan dengan keluarga Elma.
"Aku duluan ya,dah" Ujar Hana sambil melambaikan tangan masuk ke dalam kelasnya.
Begitupula dengan Nasya dan ines yang baru saja memasuki kelasnya,mereka dikejutkan oleh sebingkis kado yang berada di meja tempat ines dan Nasya duduki.
Ines membaca surat yang berada di atasnya bertuliskan
from: L
To:InesWhat?! 'Dari siapa?'
Kira kira dari siapa ya?namanya berinisial L 🤔
Oh ya jangan lupa vote+komen yuhuu uuu🙌😂

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Never Ends✓✓
Teen FictionMari Follow sebelum baca💫 Untukmu -Wildan Diego Zackera Kamu adalah mutiara berharga yang aku punya, Teman dalam segala suka dan duka yg aku rasa, Penyanggah dikala rapuh menerpa, Tetaplah berada di dekatku disampingku utk menemani hidup ini yg pen...