"Go makan dulu" Ujar Sahrul memandang Diego yang bolak-balik mengecek ponselnya.
Diego melirik Sahrul lalu kembali menatap ponselnya,"Ga napsu"
"Kasian cacing lo" Ujar Sahrul menyodorkan kantung plastik ke arah Diego.
Diego menggelengkan kepalanya,"Pasti ines juga nggak makan di sana.Gak gak gue nggak mau makan"
Erwin mengambil kantung plastik itu lalu membukanya,"Buat gue ya" tanpa menunggu jawaban Erwin langsung memakan martabak itu dengan lahap layaknya orang kelaparan
"Gue mau beli ketoprak.Ada yang mau nitip?" Seketika Diego mendengar ucapan arhan teringat sesuatu, hari itu ia dan ines memintanya untuk memakan ketoprak pak slamat.
Rasa takut dan khawatir itu kian berdatang kembali menyelimuti Digo.
"Gue"
"Gue"
"Ane"
"Lo nitip kaga Yo?" Leo menggelengkan kepalanya tanpa menatap arhan. Tatapannya masih tertuju parah layar laptop di depannya.
Arhan mengambil kunci motornya lalu berjalan ke arah motornya.Melajukan motor itu ke jalanan.
"Aduh gagal" Ucap leo memegang kepalanya, semua tatapan menatap arah leo bingung.
"Gue gagal melacak ines,ponselnya dimatikan daya pasti.Gue udah coba membobol tapi tidak bisa" Diego mengusap wajahnya kasar
"Lo semua punya temen yang dari muka-mukanya aneh nggak?" Tanya leo
"Aneh? Mas Nanang tuh" ujar Erwin asal
"Bacot"
"Gini aja,kalian punya temen yang suka sama ines nggak?" Lanjut leo menatap mereka bergantian
"Lano" ya lano.Hari itu lano pernah berucap kepadanya..
"Liat aja bro,cewek Lo akan di tangan gue secepatnya"
Diego mengingat perkataan lano,berarti saat nya sudah tiba.Ines sudah berada di tangan lano..
"Gue minta nomornya.Coba gue bobol dia" Diego menyodorkan ponselnya ke Leo yang menerima ponsel itu
Ia berharap ines kembali lagi ke dirinya secepatnya.Hari ini jika bisa..
"Lano?" Diego mengangguk menjawab pertanyaan Danang,lalu ia memberi nomor lano ke arah leo.
Leo menganggukan kepala kembali beraksi.Diego berharap secepatnya ines kembali lagi bersamanya, kalau bisa hari ini.
"Pak ketoprak empat ya" ujar arhan diangguki oleh pedagang ketoprak.
"Duduk dulu"Arhan menyipitkan matanya memperhatikan sosok lano dari arah kejauhan.Ternyata benar sosok itu kian jelas dipandangnya.
"Ngapain Han?" Tanya lano menyenggol bahu arhan sedikit keras.
"Kentut"
"Gilaaa nih anak nggak bener nih" Ujar lano geleng-geleng kepala.Arhan memutar bola matanya malas,tidak mau meladeni lano yang agak-agak gitu lah.
"Pak,ketoprak dua ya" Arhan melirik lano kaget,"Dua?buat siapa?"
"Temen lah"
"Lo punya temen?" Lano menganggukan kepalanya lalu mengangkat kerah jaketnya bergaya songong.
"Punya dong,cantik lagi"
Arhan menatap curiga ke arah lano,"Cewek?"
"Iya kenapa?"
"Anak mana?"
"Ke----"
"Nih mas ketopraknya,semuanya empat puluh delapan" Arhan menggerohi dompetnya menyodorkan selembar kertas biru.
"Kembaliannya ambil.Makasih ya pak"
Arhan keluar dari warung itu dengan pikiran yang masih curiga ucapan lano barusan.
Yuhuuu up lagi🙌
Vote+komen ya😂
Follow juga👍
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Never Ends✓✓
Novela JuvenilMari Follow sebelum baca💫 Untukmu -Wildan Diego Zackera Kamu adalah mutiara berharga yang aku punya, Teman dalam segala suka dan duka yg aku rasa, Penyanggah dikala rapuh menerpa, Tetaplah berada di dekatku disampingku utk menemani hidup ini yg pen...