LNE✓✓||Lagi

15 6 0
                                    

Bingkisan kado itu masih ia pikirkan sedari tadi siang.Masih menjadi misteri siapa yang memberinya.Orang yang berinisial L itu siapa?

Leo?

Ines menggelengkan kepalanya,pasti bukan dari leo.Secara Leo kan berbeda sekolah dengannya,lagi ines akrab juga tidak.

Ah ia sangat pusing memikirkan siapa yang memberi kado itu.Ia juga tidak tahu apa isinya,kado itu masih terikat oleh pita pink cantik.

"Ines belum tidur?loh kado dari siapa, Diego?" Tanya bunda Amel mendekati ines,duduk di tepi ranjang memperhatikan kado yang dipegang ines.

"Nggak tahu bunda" Jawab ines.

Bunda Amel malah terlihat sedikit bingung."Tadi Diego ngomong nggak sama ines?" Ines menggelengkan kepalanya.Ia ingin tahu apa isi dalam kotak ini,benda berharga kah?atau apa?

Perlahan ia mencopot pita yang terikat pada kado tersebut,membukanya perlahan dan....

Dan isinya berupa kalung liontin,mustahil rasanya seseorang memberinya kalung itu yang tidak ada hubungan apapun.

"Sini bunda pasangin" Bunda Amel memasangkan kalung liontin itu di leher jenjang ines.

Ines menatap dirinya dari pantulan cermin,memandang bandul yang berbentuk kunci.

'Siapa itu L?' Berkali kali ines menanyakan siapa sebenarnya L itu ke dirinya sendiri.

💫💫💫💫💫

Seperti biasanya Diego selalu menjemput ines jika berangkat sekolah.Menunggunya di ruang tamu sambil memainkan ponselnya.

Kalung ini.Diego tidak mengetahuinya, ia sengaja tidak memberi tahu Diego soal kalung liontin itu.Ia sembunyikan dalam kerah seragamnya yang sedikit menutupi leher ines.

Ines berjalan ke arah Diego bersamaan dengan bunda Amel di belakangnya,Diego menyalami bunda Amel untuk berpamitan berangkat sekolah begitupula dengan ines.

Mereka berjalan ke arah halaman rumah ines,Diego menyalakan mesin motor ninja ya.Dengan sangat perlahan,ines menaiki motor itu.Karena ia takut jika rok nya naik ke atas.Aduh

Tumben sekali Diego tidak memakai mobilnya.Entahlah,Diego hanya menjawab sekalian memanasin mesin motornya yang lama tidak digunakan.

Motor itu mulai memasuki parkiran area sekolah,ines turun dari motor ninja tersebut.Membenarkan rambutnya yang berantakan karena tertiup angin pagi.

"Aku benerin" Tangan Diego terangkat membenarkan posisi rambut ines yang urak-urakan.Seketika matanya melirik benda aneh yang terkalung di leher gadisnya.
"Kamu pakai kalung?" Ines menjauhkan dirinya kaget,jangan sampai Diego mengetahui kalung ini.

"Mana ada" Ines menggeleng kepala dan berjalan menggandeng Diego untuk menuju ke kelasnya masing-masing.

"Belajar yang bener,aku sayang kamu" ucap diego mengecup sekilas dahi ines lalu melambaikan tangan.

Huft.Untung hampir saja ketahuan.Sebelum masuk ke kelasnya ines menyempatkan dirinya untuk pergi ke toilet untuk bercermin.

Brukkkk...

"Aduh" Umpat ines memegang dahinya yang tertabrak oleh seseorang.

"Eh sorry,sakit ya?" Ines menggelengkan kepalanya,"Enggak papa" Ah bukan salahnya kok.Ia saja yang terlalu sibuk memperhatikan bandul kalung itu tanpa melihat keadaan

"Aku duluan" Ujar ines meninggalkan sosok yang tak sengaja ia tabrak.

'Ternyata Lo suka kalung itu'

Ketika ia berbalik untuk pulang ke kelasnya,ternyata ada kado lagi di tempat yang ia singgahi.

'Siapa sih?' Gumam ines kesal

"Dod dari ini dari siapa?" Dodi Si lawan bicaranya hanya mengedikan bahunya tidak tahu.

'lagi' Batin ines mengambil kado itu memasukannya ke dalam tas birunya.








Siapa sih L itu🤔
Aduh wadidaw...😂
Jangan lupa vote+komen🙌

Love Never Ends✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang