Ines memeriksa kembali persiapan yang akan ia bawa hari ini.Setelah ia mantap dengan barang-barangnya,ia mengambil ponsel di nakasnya berniat untuk memberi tahu bundanya.
Ines:Bunda ines berangkat dulu ya,nggak jadi ke Bali Masa ke puncak:(
Bunda♥️:Iya kamu hati-hati.Minta jemput Diego ya.Maaf bunda nggak bisa antar ines
Ines:Nggak papa bunda,ines berangkat dulu ya
Bunda♥️:iya hati-hati
Ines membaca pesan terakhir bundanya,beralih untuk mengirim pesan kepada Diego.
Diego♥️:Ines aku udah di rumah kamu
Ines mengerutkan dahinya, Diego mengirim pesan lima belas menit yang lalu.Ines keluar dari kamarnya untuk menemui Diego.
Ines menemukan mobil Diego di depan rumahnya, ia melangkahkan kakinya untuk mendekat."Diego"
Diego membuka kaca mobilnya,"Eh udah?"
"Maaf aku nggak tau kamu di situ" Diego mengangguk lalu membuka pintu mobilnya berjalan ke arah ines.
"Mau berangkat sekarang?" Gadisnya mengangguk berjalan ke dalam rumahnya.Diego mengekori ines yang berjalan menuju kamarnya.
"Berapa hari?" Tanya Diego
"Dua"
"Dua hari kamu bawanya enteng banget"
"Kamu kira aku bawa rumah apa" Diego tertawa pelan,mengangkat ransel ines berjalan menuju mobilnya.
Sekarang ines dan Diego sudah berada di dalam mobil.Ines masih teringat semalam,di mana lano menyentuhnya.Bukan apa tetapi ia sangat tidak suka perlakuan lano.
"Diego,semalam aku ketemu lano mall" Diego yang awal fokus menyetir mendadak mengerem menatap tajam ines.
"Dia apain kamu" Ines menundukan kepalanya tidak berani menatap Diego.
"Kamu nggak diapain sama dia kan?nes jawab aku khawatir sama kamu" Gadis itu hanya menggelengkan kepalanya,"Dia hanya...."
Ines menceritakannya dengan tangan menggenggam tangan Diego erat, lagi-lagi Diego terpancing emosi.Setelah menceritakan semuanya,ines kembali bersuara,"Maaf"
"Kenapa si kamu keras kepala banget" Ujar diego memijat pelipisnya pening.
"Aku minta maaf" Ines menatap Diego yang memalingkan wajahnya ke luar mobil.
Diego kembali menjalankan mesin mobilnya,ines menarik tangannya dari tangan Diego yang ia genggam.
Kenapa sih kamu sensi banget
Mereka sampai di sekolah,dimana sudah banyak murid-murid yang sudah berada di sana.Ines turun dari mobil Diego membuka ponselnya.
Ciwi uhuy
Elmaul: Gue udah di gerbang.Sini cepetHnnawy:Bentar emak gue lama banget anjir
Elmaul:Gue udah dateng dari jam nam
Syanasya:Gue lagi di toilet bentar
Elmaul:Eh @nesss mana woyy
Hnnawy: @nesss paling masih ngebo wiwk
ness: @Elmaul @Hnnawy nggak lah aku di depan nunggu kalian
Hnnawy:Aku otw ke situ
Elmaul:Udah pada berangkat nih
Hnnawy:Dih keliatan boongnya
Syanasya:Ada yang bawa power bank?
ness:Aku
Elmaul:2
Hnnawy:3
Syanasya:Hadeh ntar pinjam
Hnnawy:Emak gue bawa mobil lembek bener
Elmaul:Kan kau bisa tai
"Udah senyum-senyumnya?" Ines menatap Diego yang sedari tadi memperhatikannya.
"Seru banget kayaknya" Seru Diego melipatkan kedua tangannya di depan dada.
"Hai kalian" Baik Diego maupun ines menatap seseorang yang tiba-tiba datang.
Anggi memamerkan giginya,"Ga usah kaget kali.Gue di sini anter temen gue yang bau study tour"
"Sejak kapan Lo punya temen?" Anggi menyipitkan matanya menatap Diego.
"Gue kan bikin Geng Tweskell" Diego mengangguk-angguk tidak mau tau."Yang nggak usah ikutan,nggak guna" Ujar Diego menatap ines.
Anggi menggejukan kakinya ke tanah berkali-kali merasa kesal dengan Diego,"Untung mantan" Diego mengangkat bahunya acuh,bersikap seperti biasa ke semua orang.
Care dengan orang lain,manis dihadapan gadisnya.Huakakakaka.
"Mohon perhatian untuk semua kelas sebelas segera berkumpul di lapangan sekolah.secepatnya" Ucap seseorang dari pengeras suara.
Semuanya berbondong bondong ke lapangan sekolah. Diego sengaja meninggalkan ransel ines di mobilnya agar tidak petentang pententeng.
"Ines" Teriak Hana melambaikan tangan ke arah ines.
"Aku ke sana ya" Diego mengangguk.Ines sudah berlari menghampiri ketiga temannya.
Setelah diperhatikan mereka berempat menggunakan baju yang sama.Oh pantesan ines kemarin ijin kepada dirinya.
Setelah ibu kepala sekolah memberi arahan dan berdoa bersama,mereka langsung diarahkan ke bis.
"Nasya aku sama ines ya" Ujar Hana.
"iya biar gue sama Nasya,biar bisa ngerasain" ucap Elma.
Mereka berjalan beriringan menuju bis yang sudah datang di depan sekolah. Diego berjalan mendekat ke arah ines,"Nes hati-hati"
"Iya" Jawab ines tersenyum manis.Diego mencium dahi gadisnya tulus.
"Jangan makan yang sembarangan""Ehem" Nasya mendehem sengaja.
"Lo mau juga?gue panggil Erwin gimana?" Nasya membulatkan matanya menggeleng cepat.
"Kalau ada apa-apa dengan ines,hubungi gue" Sahabat ines mengangguk.Melanjutkan jalannya menuju bis.
Diego sudah memasukan ransel ines ke dalam bis,sementara sahabat ines berpamitan dengan ibu mereka.
"Udah pamit sama bunda?" Ines mengangguk tidak semangat. Tangan Diego terangkat mengelus puncak kepala ines lembut,"Nggak usah manyun"
"Apaan si gaje,aku masuk dulu ya" ujar ines melambaikan tangan ke arah Diego.
Diego menatap bis itu mulai berjalan satu persatu, dua hari tanpa ines?
Diego menerawang dirinya bakal tidak bisa.
Diego mengembuskan nafasnya kasar,"Diego kek Bogor yuk"
"Ngapain. Lo mau ikut mereka,kenapa nggak sekalian." Ujar Diego berjalan ke dalam mobilnya.
"Gue disuruh kak Sarah ke sana,dia kangen sama gue"
"Ke sana aja sendiri"
"Tapi kak Sarah udah bilang kek lo,mau anterin gue"
"Kata siapa?"
"Buka WhatsApp Lo"
Diego membuka aplikasi yang berwarna hijau itu. Ternyata benar sebuah pesan masuk dari Sarah.
Sarah: Anterin Anggi ke sini buru.
Diego hanya membacanya lalu memasukan kembali ponselnya. Ia berfikir sejenak,jika ia berada di Bogor dekat dong dengan ines.
Oke..
"Buruan"
Anggi melompat kegirangan lalu masuk ke dalam mobil Diego menuju Bogor.
Vote+komen😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Never Ends✓✓
Fiksi RemajaMari Follow sebelum baca💫 Untukmu -Wildan Diego Zackera Kamu adalah mutiara berharga yang aku punya, Teman dalam segala suka dan duka yg aku rasa, Penyanggah dikala rapuh menerpa, Tetaplah berada di dekatku disampingku utk menemani hidup ini yg pen...