💫💫
Diego mengantar pulang ines.Sementara para sahabatnya sudah pulang setelah menolongnya mencari ines.
Ines memeluk Diego erat dengan kepala yang ia sendirian pada punggung Diego,jam sudah menunjukan pukul setengah dua belas malam.Jalanan sudah sepi sedari tadi.
Ia tidak mau mengingat kejadian lano memperlakukannya tadi membuatnya sangat tertekan, untung saja lano tidak merebut keperawanannya.
Karena ia tahu,lano sangat suka dengannya.Ines membuang jauh kejadian itu tidak mau memikirkan dan mengingat kembali.
Diego sangat bersyukur sekali telah mempertemukannya dengan gadisnya.Tidak butuh berhari hari ia menemukannya, yang ia ingin sekarang adalah tetap bersama ines.
Mereka telah sampai di rumah ines berada.Ines turun dari motor Diego menatap Diego dengan tatapan susah diartikan."Diego maafkan aku"
Diego tersenyum ke arahnya,"Aku juga minta maaf"
"yaudah sana kamu mandi terus tidur.Bunda tungguin kamu" Ujar Diego mengelus lembut pipi ines.
"Bunda?udah pulang?" Diego mengangguk. Ines menatapnya memberi isyarat jika ia takut kalau bundanya memarahinya.
"Bunda nggak bakal marah sama kamu.Ayok aku antar" Ucap Diego turun dari motornya menggandeng tangan ines.
Pintu terbuka lebar menampakan sosok paruh baya berjalan ke arahnya.Ines menatap Diego takut,tetapi Diego menganggukan kepalanya memastikan."Nggak papa"
Bunda Amel menatap ines dengan tatapan sembab, ines tahu bundanya itu sehabis menangis.Tepatnya menangisi dirinya.
Ines berjalan perlahan menuju bundanya, tidak langsung memeluk tetapi berhenti di hadapan bundanya.
"Ines nggak papa?" Tanya bunda Amel merentangkan kedua tangannya memberi isyarat bahwa ia ingin memeluk anaknya.
Ines tersenyum dengan air mata yang masih mengalir di wajahnya, memeluk erat bundanya.Merasakan pelukan hangat dari bundanya.
Diego menatap mereka tersenyum. Andai saja mamahnya berada di sini.Ia juga ingin dipeluk olehnya.Tetapi sekarang berubah dengan cepat.
Bunda Amel melepaskan pelukannya menatap ines lalu beralih menatap Diego.Ia berjalan ke arah Diego."Terima kasih Diego" Diego menganggukkan kepalanya tersenyum.
"Bunda minta, hubungan kalian cukup sampai sini aja" Terasa ada Sambaran petir yang menyambar hatinya.Diego menatap kaget ke arah bunda Amel.
"Maksud bunda?""Kalian harus putus" Diego menatap bunda Amel tidak percaya. Begitupula dengan ines menatap tidak percaya bundanya.
"Maafkan bunda. Tapi bunda melakukan ini demi yang terbaik buat ines"
"Pasti Diego keberatan"
"Awalnya memang keberatan, pasti lama kelamaan kamu bakal terbiasa"
Diego menggeleng menatap bunda Amel,"Enggak bunda.Diego nggak mau,Diego masih sayang sama ines"
"Ini sudah keputusan bunda"
Diego menatap pasrah menatap ines yang berada di belakang bunda Amel yang juga menatapnya.
Ines mengusap air matanya yang terus mengalir, hatinya sangat sakit mendengar ucapan bundanya barusan.Ia berlari ke arah Diego memeluknya erat, tidak mau berpisah dengannya.
Kenapa bunda Amel melakukan itu...?
Ines menggeleng dalam pelukan Diego.Sekali lagi ia tidak mau berpisah dengan Diego,ia ingin bersama diego.
"Aku nggak mau" Kata ines yang tentu terdengar di indera pendengaran diego maupun bunda Amel.
"Mungkin ini jalan terbaik buat kamu" Ujar Diego yang mendapat gelengan dari ines.
"Aku nggak mau,nggak aku nggak mau" Ucap lagi ines mengeratkan pelukannya.
Diego menangkap wajah ines."Aku nggak akan pergi, kita cuman jaga jarak.Aku selalu ada buat kamu.Aku memperhatikan kamu dari arah jauh" Ucap Diego membuat tangis ines pecah.
"Aku nggak mau"
Diego mencium dahi gadis dihadapannya lama.Menyalurkan rasa kasih sayangnya untuk ines.
"Aku pulang dulu" Ines menarik tangan Diego bertujuan agar Diego tidak pergi.
Diego dapat merasakan perasaan ines juga sama dengannya.Ia menatap gadis itu beralih menatap bunda Amel.
Lalu ia mengangguk tersenyum,"Sampai bertemu di sekolah" ucap Diego mengelus rambut ines lembut.
Ines menatap motor Diego yang sudah jauh dari rumahnya,ia memejamkan matanya merasakan sesuatu yang keluar dari arah hidungnya.Lalu tangannya terangkat untuk memeriksa hidungnya,ternyata ia mimisan lagi.
Ia membalikan badannya menatap bunda Amel yang tersenyum ke arahnya."Ines kecewa sama Bunda" Ujar ines berlari ke dalam rumahnya.
Up lagi🙌
Vote+komen😂

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Never Ends✓✓
Genç KurguMari Follow sebelum baca💫 Untukmu -Wildan Diego Zackera Kamu adalah mutiara berharga yang aku punya, Teman dalam segala suka dan duka yg aku rasa, Penyanggah dikala rapuh menerpa, Tetaplah berada di dekatku disampingku utk menemani hidup ini yg pen...