LNE✓✓||Terbongkar

19 5 5
                                    

Diego jengah melihat gadisnya berbolak-balik mengalungi rak buku sedari tadi.Perlahan langkah mendekat ke arah ines yang sedang berjongkok mencari buku yang menurutnya menarik.

"Udah ketemu belum?" Ines menggelengkan kepalanya.Kembali berdiri dari posisi berjongkoknya.
"Kita pulang aja deh,Diego"

Mereka berjalan keluar dari toko buku menuju motor,memakai kembali helmnya."Kamu lapar?" Tanya Diego

"Aku mau ketoprak pak slamat" Diego menganggukan kepalanya.Mengihudupkan mesin motornya melakukan ke warung ketoprak kesukaan ines.

Sudah satu jam lamanya ines dan Diego berada di dalam toko buku,hal itu membuat Diego merasa kantut.Tapi tak apa lah demi gadisnya yang ia cintai.

Warung Ketoprak Pak Slamat.

"Dua ya pak,biasa ines pedas" Pak Slamat menganggukan kepalanya.Sementara Diego baru saja turun dari motor,melangkahkan kakinya ke ines yang sudah dahulu duduk.

Dengan ragu-ragu ines bertanya ke Diego,"Diego,Leo kelas berapa sih?"

"Dua belas,dia temen aku dulu di SMA lama.Kenapa?" Tanya diego.Ines menggelengkan wajahnya.
"Punya temen di SMA kita nggak?"

Diego mengangguk,"Aku"

"Cuman kamu?" Lagi Diego mengangguk.Lalu kalau bukan Leo siapa?

💫💫

"Bunda,ines ikut ke nenek" Rengek ines di kamar bundanya, Kini bunda Amel sedang siap-siap merapikan bajunya untuk dimasukkan ke koper.

"Ines nggak sekolah?" Tanya bunda Amel.Lagi-lagi ines harus berpisah dengan bundanya lagi,padahal baru tiga hari yang lalu bundanya pulang.

"Oh iya ines belum bayar uang study tour kan? ini uangnya" Ucap bunda Amel menyodorkan dua amplop putih ke arahnya.

Ines mengangkat alisnya,"Kok dua amplop,bunda?"

"Yang satunya buat ines,bunda di rumah nenek nggak lama kok.Nenek sakit" Ujar bunda Amel.
"Ines mandi,bunda yang antar ines sekolah" Ines mengangguk dan turun dari ranjang menuju kamarnya.

Saat tiba di kamarnya bukannya langsung ke kamar mandi malah mencari handphone nya untuk memberi tahu Diego...

Diego ♥️

Diego ♥️:P
Diego ♥️:P
Diego ♥️:Yang
Diego ♥️:Beb?
Diego ♥️:Inesssss
Diego ♥️:Ines.

Ines:Diego,aku berangkat sama bunda.Kamu nggak papa kan?

Diego ♥️:Kenapa?

Ines:Bunda sekalian ke Tasikmalaya,kerumah nenek.
Nggak papa kan?kamu nggak marah?


Send.Pesannya tak kunjung membiru melainkan seberang dua abu-abu padahal Diego sedang online.

Diego ♥️:Iya ga papa
Diego ♥️:Sampai ketemu♥️

Ines hanya membacanya,mematikan handphone nya lalu berjalan ke kamar mandi.

💫💫💫

"Bunda berangkat dulu ya" Ucap bunda Amel mengecup dahi anaknya.
"Bunda hati-hati"

"Iya,nanti pulang sama Diego" Ines keluar dari mobil bundanya dan mengangguk.Penutup pintu mobilnya menatap mobil bunda Amel yang mulai menjauh dari pandangannya.

Ines melangkahkan kakinya menuju ruangan kelas dengan langkah lebar, suasana di sekolah sudah cukup ramai.

Tiba-tiba seseorang mengangetkannya dengan memegang pundak ines dari belakang.

"Hai" Ines terkejut bukan main.Menghentikan langkahnya menatap siapa orang yang mengagetkannya itu.

Ines menatap lelaki itu,siapa? Jujur ines tidak pernah melihatnya di sekolah.

"Kenalin gue Reylano Afranda.Gue teman kelas diego" Tangan lelaki itu terulur untuk memberi sapa.Ines menerima uluran tangan lelaki itu,"Kirana inesta pelangi" Tidak mau berlama-lama ines kembali menarik tangannya.

"Yang yang cantik,persis seperti orangnya" Ujar lelaki itu.Ines hanya tersenyum,tatapannya tak sengaja terarah ke kerah baju lelaki itu.

'kalung itu?'

Ines melihat kalung yang dipakai oleh lelaki itu sama persis dengan kalung yang kenakan,hanya saja berbeda bandul .Bandulnya...berbentuk gembok kunci.

"Ehmm kak aku ke kelas ya" Ujar ines melangkahkan kakinya cepat.Ines menggelengkan kepalanya berkali-kali,pasti bukan dari cowok itu.Semoga saja ya tuhan.

Nasya melihat wajah ines yang terlihat sangat gusar,"Muka kamu kenapa?kusut kaya belum disetrika aja"

"Tadi kak Diego ke sini nyariin kamu"

"Iya" ines hanya merespon Nasya singkat.Ines kembali mengingat nama lengkap cowok tadi

Reylano Afranda.

Tunggu tunggu.Apa?lano?.Tidak tidak ia harus menemui Diego istirahat nanti.

💫💫💫💫

Bel istirahat sudah berkumandang sepuluh menit yang lalu,ines masih saja menunggu Diego di depan kelasnya.Setelah mengirim pesan ke diego,ines langsung berjalan ke luar kelasnya.

Ia tidak mau ke kelas Diego.Bukan karena apa,hanya saja pasti bertemu dengan Cowok itu lagi.

Di sisi lain Diego sedang berada dengan seseorang di belakang kelasnya.

"Cewek Lo keliatannya suka dengan kalung itu" Ucap lano menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

Diego kembali mengingat kalung yang dikenakan oleh ines,"Bacot"

"Liat aja nanti bro,cewek Lo akan di tangan gue secepatnya." Ujar lano dengan songongnya.Diego menahan emosinya,"Mimpi!"

"Iya itu mimpi gue dari dulu,dan nggak lama lagi cewek Lo akan sama gue." Ujar lano tersenyum miring lalu pergi meninggalkan Diego.

"Arghhh bangsat!" Umpat Diego menendang kursi koyak di sebelahnya.Jangan sampai gadisnya itu berada di tangan lano.

Diego membuka handphone nya melihat ada pesan dari ines.Ia bergegas berjalan ke kelas ines,pasti sudah menunggunya.

Nafasnya yang naik turun,muka yang memerah,serta rahang yang mengeras terlihat di wajah tampan Diego.

"Diego kamu nggak papa?" Diego menggelengkan kepalanya.Menunggu ines berbicara dengannya.

Ines menghirup nafasnya dalam dalam lalu membuangnya,menyiapkan mentalnya untuk berani menanyai tentang cowok itu.

"Kak lano....." Belum selesai berbicara,Diego langsung mencegatnya dengan menarik kasar lengan ines.

"Copot dan buang kalung itu." Ines menatap manik-manik Diego,ternyata dia sudah mengetahuinya.

"Tapi ini...."

"Kamu suka sama dia?" Tanya Diego dengan nada mulai tinggi.

Ines menggigit bibirnya menahan rasa sakit di lengannya.Diego keras kepadanya jika ada seseorang yang mulai ikut campur dengan hubungannya.

Diego menatap wajah ines yang menunduk terisak,Diego sangat lemah ketika melihat gadisnya menangis karenanya.

Perlahan cekalan itu mulai melonggar, Diego memijat pelipisnya.Mengingat perkataan lano,Diego harus menjaga gadis miliknya agar tidak dimiliki oleh lano.

Sampai kapanpun,ia tidak rela.

Diego mengangkat dagu gadisnya agar melihat ke arahnya,tetap saja ines masih terisak tangisnya dengan mata yang terpejam."Buka mata kamu"

Ines tak kunjung membuka matanya."Perlu aku bukain?" Oke perlahan ines membuka matanya menatap Diego sayu.

"Aku sayang sama kamu,aku cinta sama kamu.Kamu milikku,hanya milikku.Nggak ada yang lain."Ujar Diego.

"Kamu pulang sama aku,tunggu aku." Ucap Diego mencium kening ines lalu berjalan pergi dari hadapan ines.



Utang terlunasi wikwikwik😂
Eaaaa😂
Voment yuhuu🙌

Love Never Ends✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang