💫💫
Diego benar-benar tidak mengerti dengan ines.Tiba-tiba saja ines mengajaknya untuk pulang,sekarang.
Bingungnya adalah terlihat matanya sembab.ketika ia keluar dari kamar mandi,ines tak berada di kamar Revan.Kata Revan,ines dibawa keluar dengan Sarah
Feeling diego mengatakan ada yang tidak enak menimpa ines.Alhasil Diego berjalan ke dalam rumah membiarkan ines berada di dalam mobil.
Nafasnya tak karuan mencari keberadaan Sarah sekarang.Ia ingin tahu,sempat berbicara apa dengan ines.
Terlihat Sarah sedang berada di taman belakang rumah bersama mamahnya.Bergegas Diego menjalan mendekat ke arah mereka...
"Lo ngomong apa sama ines?" Tanya Diego mengepalkan kedua tangannya
"Ines kenapa?" Tanya mamah
"Gue nggak ngomong apa apa,gue dari tadi di sini sama mamah" Ujar Sarah mengelak
"Ines ngomong sama lo?"Lanjutnya
Shit.Diego tersenyum miring mendengar pertanyaan konyol Sarah
"Ngomong apa?" Tanya Diego mulai meninggikan suara
"Lo nggak ngomong,gue bawa ines ke sini suruh ngomong hadapan gue,Lo dan mamah" Keras Diego menatap Sarah penuh kebencian
Tidak ada gerak gerik dari Sarah maupun mamahnya.Diego berbalik arah berjalan ke arah mobilnya.
Sedangkan Ines menatap lurus kosong.Sebuah tangan menyeret kasar tangannya mengintruksikan agar ia keluar dari mobil.
Diego membawa ines ke mereka dengan menarik tangan ines kasar.
"Diego,sakit" Isak ines.Lengannya benar benar sakit,Diego tak memperdulikan ucapan ines yang berada di belakangnya
"Aw"
"Diego,jangan kasar-kasar!" Teriak mamahnya membentak Diego.Sekarang ia tak bisa mengendalikan emosinya,sampai sampai ines sendiri untuk melampiaskan
"Kamu ngomong,sekarang!" Bentak Diego ke arah ines.Air matanya menetes di pipinya.Pertama kalinya ia dibentak oleh Diego
"Diego!"
"Apa!"
"A-a-aku permisi" Baik diego,Sarah dan mamahnya menatap kaget ines.Ines berjalan menunduk dengan cepat ke halaman rumah
"Kalau sampai dia minta putus,gue nggak segan segan ngehancurin hidup Lo bangsat!" Ujar Diego sambil menunjuk ke arah Sarah.Diego berlari mengejar ines begitu pula mamanya.
Ines mengusap air matanya sambil mencari kontak bundanya.Untunglah bundanya sedang piket di bogor.
Hatinya sakit.Setelah kejadian Sarah yang memintanya untuk menjauh dari hidup Diego,Sarah malah memaki maki ines.
Flashback on
"Ines!" Timpal Sarah dari pintu Revan.Ines menatap Sarah bingung
"Dek,kakak pinjam kak ines bentar" Revan hanya mengangguk.Ines ditarik oleh Sarah ke teras rumahnya
"Lo nggak pantas dengan Diego!" Bentak sarah.Ines hanya menatap Sarah tanpa suara.
"Lo pergi jauh-jauh dari hidup Diego!"
"Tapi kakak----"
Plak
Sebuah tamparan mendarat di pipi kiri ines.Syok atas perbuatan sarah,air matanya keluar bersamaan dengan rasa sakit di pipinya maupun di hatinya
"Lo nggak cantik.Beda dengan Anggi.Lihat Diego sekarang.Dia kasar dengan keluarganya semenjak pacaran sama lo.Kemarin kemarin Diego berpacaran dengan Anggi biasa biasa saja.Lo akibat dari semuanya!" Ines tak berani menatapnya.Sarah kembali ke dalam membiarkan ines menangis di tempat.
"Bunda....hiks hiks" Isak ines memanggil bundanya
Flashback off
"Hallo bunda hiks hiks jemput ines" Di seberang sana bunda Amel terkejut mendengar suara isakan.
"Ines ines kenapa?sekarang ines di mana?" Tanya bunda Amel
"Ines ines lagi di Bogor bunda jemput ines di jalan manggis.Sekarang" Isakan ines mulai pecah menjadi tangisan
"Iya bunda ke sana sekarang,ines tunggu ya" Telefon terputus.Ines menggigit jarinya takut.
"Ines" Ia kenal dengan suara itu.Diego memeluk tubuh ines namun ines menahannya.Diego membuang nafasnya kasar,"Nes jangan kayak gini"
"Nes aku antar pulang ya"
"Nes"
"Ines"
"INES!" Bentak Diego
Ines mematung menatap Diego iba.Diego berjalan mendekat,"Maafin aku" Kata Diego mengusap air mata ines.Sungguh ia sangat sangat sangat sangat bersalah dengan ines.Semua salahnya semua karenanya.
"Ines maafin mamah" Ucap wanita paruh baya dari arah belakang Diego.Ines tersenyum terpaksa lalu menggeleng,"Tante nggak salah"
Seperti ada goresan di hatinya,melihat ines yang tersenyum dalam keadaan seperti ini Diego seperti ada yang menusuk dalam hatinya
Sempat sempatnya ines tersenyum.Ia tidak akan menyia-nyiakan gadis seperti ines.
"Nes jangan tersenyum" Pinta Diego memintanya agar tidak tersenyum.Seperti apa rasa ines sekarang?rapuh?.Oh tentu
Datanglah mobil berwarna hitam ia yakin bahwa itu adalah bundanya.Gadis itu kembali mengusap air matanya berjalan ke arah mamah Diego,"Tante ines pamit"
"Maafin mamah" Ucap bunga,mamah Diego menggenggam erat tangan ines.Ines hanya mengangguk tersenyum lalu mencium tangan bunga berpamitan
Ines berjalan melewati Diego,segera Diego menarik ines ke dalam pelukannya.Isakannya kembali terdengar di Indra pendengaran Diego.
Cukup lama ia memeluk gadisnya,tanpa diduga Diego mencium kening ines."Aku sayang kamu"
"Tolong jangan katakan itu disaat aku masih mencintaimu" Ujar Diego.Ines tak meresponnya apapun ia malah berjalan masuk ke dalam mobil bundanya.
Up lagi yes😂
Vote+komen🙌

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Never Ends✓✓
Teen FictionMari Follow sebelum baca💫 Untukmu -Wildan Diego Zackera Kamu adalah mutiara berharga yang aku punya, Teman dalam segala suka dan duka yg aku rasa, Penyanggah dikala rapuh menerpa, Tetaplah berada di dekatku disampingku utk menemani hidup ini yg pen...