LNE✓✓||Ragu

21 8 0
                                    

💫💫

Diego berdecak kesal.Menunggu kehadiran yang ia nanti sejak tadi namun tak kunjung dilihatnya.

Sejak kejadian kemarin,tadi pagi ia sempat berpapasan dengan ines.Ines hanya tersenyum tanpa mengatakan sepatah kata pun kepadanya

"Ngapain Lo?" Ucap Erwin yang tiba tiba datang mengagetkannya.Diego menatap arah Erwin sekejap lalu kembali menatap ke depan

"Tungguin gue ya?" Diego tak memperdulikan ucapan Erwin.Ia hanya ingin bertemu ines,meminta maaf dengannya,tapi....

Jika ia berniat untuk meminta maaf kenapa ia yang tidak menemui ines?ah ntahlah Diego sangat bingung

"Diego,kantin yuk" Ucap Anggi muncul dari hadapannya.Sangat terganggu dengan kehadiran Anggi,Diego menatapnya datar,"Pergi lo"

Anggi tersentak,"Gue cuman ajak Lo,Diego.Sebenarnya Lo nungguin siapa sih?Cewek aneh itu?"

Diego menatap jengkel ke arah Anggi,aneh?siapa yang anggap aneh? "Siapa yang aneh?"

"Cewek Lo lah,siapa lagi?" Kata Sarah sambil melipatkan kedua tangannya di depan dada,"Lo gila!" Celetuk Diego

"Oh iya semalam kak Sarah ngomong sama gue,katanya-----" Ucapannya terpotong karena terlebih dahulu Diego mencengkeram lengannya kasar

Alhasil Anggi merintih kesakitan,"Diego sakit"

"Lo nggak tau gimana rasanya,jika Lo dalam posisi ines sekarang!" Bentak Diego kepada Anggi.Erwin hanya menatap bingung ke arah mereka berdua

'mending gue cabut' batin Erwin lalu berlari ke kantin

"Diego,sakit!"

"Ini belum seberapa"

"Lebih tau gue yang sama sama cewek atau Lo?hah?" ucap Anggi diluar kendali

"Gue juga pernah ngalamin hal seperti ines,terus Lo?apa?cuman bisa ngelundingin.Karena tersakiti lebih sakit dari pada melindungi.Lo tau itu!" Diego menatap Anggi dengan nafas yang tidak beraturan.

Benar kata Anggi,selama ini ia hanya jadi pelindung dari ines.Tanpa mengetahui sesakit rasanya yang dipendam oleh ines.

Cengkraman mulai melonggar,Diego menunduk meratapi dirinya sendiri.Anggi hanya kembali ke dalam kelasnya meninggalkan Diego.

Bodoh.

Diego mengusap wajahnya kasar,cukup dengan perkataan anggi ia berjalan ke arah kamar mandi.

Membasuh mukanya lalu bercermin yang terpampang dihadapannya,"Gue bodoh"

Cukup puas melampiaskan amarahnya pada cermin,ia kembali keluar toilet.Bersamaan ia melihat Ines bersama dengan ines dari arah kantin.

Diego berjalan mendekat namun pikirannya masih saja ragu.Ragu mengungkapkan,maaf.

Tidak seperti masalah masalah yang sebelumnya,kali ini lain.

Ia membiarkan ines dan Nasya berjalan.Diego hanya bisa menatap pundak ines semakin menjauh.

Bel jam keempat berbunyi.Tepatnya di kelas 12 MIPA 2 pelajaran biologi.Kata ketua kelas,Erwin,Bu Anjani tidak bisa masuk ke kelas.

Ntah kenapa Erwin yang menjadi ketua kelas.Padahal Erwin sedikit abnormal,kata Diego.Eitsss tapi dia tegas hahaha.

Erwin melihat Diego yang duduk di bangkunya sambil memijat pelipisnya,karena penasaran Erwin berjalan mendekat untuk menanyainya

"Ngapa Lo?" Tanya erwin duduk disampingnya.

"Ga papa" Jawab Diego

Erwin menyipitkan matanya,"Lo kayak nggak papa,sempak"

"Iya"

"Aelah cerita lah" Tutur Erwin sambil menarik turunkan kedua alisnya

"Gue bingung"

"Mau nggak Lo Lo pada!" Teriak sahrul sambil berlari membawa kantung plastik

"Mau mau" Erwin langsung membuka plastik itu mengambil dua botol minum dan memberikan satu kepada Diego

"Bingung kenapa?" Ucqp Erwin sambil berusaha membuka tutup botol yang masih tersegel rapat

Diego menceritakan semua kejadian semalam kepada temannya,sahrul dan Erwin hanya mengangguk serius.

"Hhmm gini bro,Lo minta maaf sama ines aja langsung" Saran Sahrul mulai membuka suara

"Coba Lo chat dia" Kata Erwin

"Tapi gue ragu" Keduanya menatap kaget diego.

"Astaga lo laki ato cewek si" Ujar Sahrul geleng geleng.


Vote+komen yes😂
Jan lupa follow🙌

Love Never Ends✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang