LNE✓✓||By One

8 3 0
                                    


Hari ini adalah hari Kamis, hari di mana kelas ines berjadwalkan olahraga. pelajaran olahraga telah usai dua jam pelajaran yang lalu, ines dan Nasya sudah berada di kantin sekolah yang tidak sedikit ramai.

Dikarenakan belum bel istirahat, semua siswa belum pada keluar kelas.

Anneth yang entah kemana menghilang membuat Nasya bersorak ria."Oh ya nes kata kak erwin, kak Diego boncengin anneth ya?"

Ines menatap Nasya sekilas lalu kembali menatap ponselnya yang menurutnya lebih menarik daripada harus menjawab pertanyaan Nasya.

"Mungkin"

Kemudian Nasya menggeleng kepala,"Wah parah si anneth"

Ines yang tidak mau ambil pusing hanya meminum es tehnya sembari menatap ponsel yang berada ditangannya.

Tet...tet...

Akhirnya bel istirahat berbunyi nyaring, perlahan murid mulai berdatangan untuk mengisi perutnya yang keroncongan.

Di sela-sela keheningan diantara ines dan Nasya tiba-tiba Elma dan Hana datang dan langsung duduk dihadapan mereka

"Anneth harus dibasmi dari bumi" Ujar Nasya seraya mengangkat tangannya yang terkepal.

"Buat?"

"Dia mulai kecentilan sama kak diego, jangan sampai jangan sampai"

"Hah masa sih nes?" Kejut Elma dan Hana secara bersamaan.Ines mengangkat kedua bahunya cepat,"Mungkin"

"Hello everybody" Sapa Anneth yang tiba-tiba muncul di meja mereka, baik ines ataupun para sahabatnya tidak menjawab sapaan itu.

"Bitch" Umpat Nasya. Siapa sangka anneth kali ini malah tersenyum simpul menanggapi jawaban Nasya.

"Gimana udah dapet teman?"

"Belum,kenapa? Mau bantu nyariin?"

Nasya menggeleng cepat,"Ogah"

Tanpa ucap sepatah katapun anneth langsung duduk samping Elma, membuat Elma menggeser badannya sedikit agar tidak berdekatan dengan anneth.

"Nggak punya malu ya Lo?!" Bentak Nasya sambil menggembrak meja kantin seraya menunjuk arah anneth dengan jari telunjuknya,"Pada dasarnya Lo bukan siapa siapa kak Diego!Lo mau cari perhatian?hah?!"

"Najis banget sih, ngaca dulu Lo itu di sini cuman Newbie.Pendatang baru!Nggak usah ngemis minta dianterin kakak kelas,nggak malu apa!" Ujar Nasya dengan segala unek-uneknya yang sudah lama ia ingin keluarkan

"Yang malu gue,kenapa Lo yang repot?"

Tidak kalah, anneth menjawab tak kalah dengan yang lebih hot."Repot?oh iya tentu,kenapa? Lo pikir Lo ikut gerombolan kita karena apa?ya karena cuman kasihan aja lah sama lo yang nggak punya temen.Ya kali karena gue mau berteman sama lo,yang ada Lo beban buat gue!" Ucap Nasya dengan penuh nada ngegas nya

"Gue nggak peduli, selama gue nimbrung di sini.Mereka nggak memperdulikan beban gue atau nggak?!"

"Dari awal gue udah tau sikap jelek Lo,so banyak kok haters lo?!" Jawab anneth tak kalah ngegas

Nasya memutar bola matanya malas,"Gue nggak peduli seberapa banyak haters gue, so ini hidup gue.Kalian benci gue?oke terserah.Gini ya,Lo benci gue,gue nggak rugi.Hidung gue masih,mata gue masih,mulut gue masih.Utuh anggota badan,Lo pikir adanya Lo benci gue bakal bikin gue dirugikan?tidak.Karena apa?karena hanya orang yang kurang kerjaan aja yang suka nyinyir!"

"Maniac" Teriak segerombolan laki-laki teman sekelasnya heboh.

"Seharusnya gue yang ngomong itu,kenapa jadi Lo!"

"Jawabannya-----karena Lo aja yang nggak bisa ngerangkai kata!"

"Savage!!!!!" Teriak lagi segerombolan itu lagi lebih dari sebelumnya.

Anneth merasa dirinya di pojokan mengepalkan kedua tangannya dengan muka yang merah padam

"Nasya"








Up lagi😂
Jan lupa vote+komen👌

Love Never Ends✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang