Enjoy kuy.
"Emm, apa ya? Oh iya, apa pekerjaanmu?"
Deg
Jisoo kaget dengan pertanyaan Jennie. Seketika lidahnya kelu untuk menjawab. Tapi ia berusaha menetralkan ekspresinya.
"Aku punya restoran." Bohong Jisoo.
"Mianhe Jennie-ah, aku tidak bisa mengatakan yang sebenarnya."
"Wah restoran ya? Pantas saja kau sering di rumah, ternyata kau bosnya. Em, restoran apa?"
"Restoran makanan khas Korea saja sih, tapi menunya banyak."
"Boleh aku kesana?" Tanya Jennie.
"Em boleh tapi jangan sekarang."
"Wae?"
"Sekarang tutup." Bohong Jisoo lagi.
Ponsel Jisoo yang berdering menyelamatkan dirinya dari pertanyaan Jennie. Dilihatnya panggilan dari Jin masuk. Jisoo segera keluar dari kamar dan mencari tempat aman untuk mengangkat telepon. Ia memutuskan untuk ke kamar mandi .
"Yeobseo?"
"Wae?"
"Kenapa lama sekali mengangkat telfonnya? Dan kenapa suaramu berbisik?"
"Aish kau tau sendiri kan aku tidak sendiri."
"Oh aku mengerti, bagaimana keputusanmu?"
"Kita lakukan."
"K-kau serius, Ji?"
"Hm."
"Oke, aku akan mengabari yang lainnya. Persiapkan dirimu. Kita akan berangkat besok. Aku akan mengurus semuanya."
"Ne."
Jisoo segera menutup panggilannya dan keluar dari kamar mandi. Saat kembali ke kamar Jennie sudah tidak ada di atas ranjang. Dan Jisoo melihat Jennie tengah berdiri di balkon.
Ia berjalan dan segera memeluk Jennie dari belakang dan meletakkan dagunya ke bahu kanan Jennie.
Jennie yang mendapati serangan tiba-tiba dari Jisoo pun tubuhnya langsung menegang dan detak jantungnya berdegup tidak karuan.
Tanpa Jennie sadari Jisoo pun seperti itu. Jantungnya sudah tidak normal lagi.
"Kau mengagetkanku, Ji."
"Mian, aku hanya ingin memelukmu."
"Kenapa? Ada masalah?" Jennie sudah hafal, jika Jisoo memeluknya berarti Jisoo sedang ada masalah atau pikirannya sedang kacau.
"Ani." Jawab Jisoo sambil mengecup-ngecup bahu Jennie.
"Ji, geli ah." Ucap Jennie sambil menepuk pelan tangan Jisoo yang ada diperutnya.
"Ayo ikut aku." Ajak Jisoo
"Kemana?"
"Sudah ayo." Tangan Jisoo segera menarik tangan Jennie.
Mereka berdua telah sampai di mobil Jisoo. Jisoo segera membuka pintu untuk Jennie.
"Masuk."