30. ML

4K 396 64
                                    

Enjoy kuy.




Jennie terbangun lebih dulu. Ia melihat Jisoo yang masih tertidur dengan lelapnya. Mungkin karena terlalu capek. Padahal Jennie sudah menyuruhnya berhenti, tapi si chikin ini terus saja meminta lebih. Ia menyentuh kening Jisoo, dan benar saja demamnya langsung hilang.

Jennie melepaskan tangan Jisoo yang melingkar di pinggangnya. Ia beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya yang terasa lengket itu. Dan setelahnya Jennie memasak untuk makan malam mereka berdua.

Setelah selesai dengan urusan dapur Jennie berjalan ke kamar untuk membangunkan Jisoo.

"Ji, bangun."

"Jisoo!" Jennie menepuk pelan pipi Jisoo, tapi tetap saja tidak ada respon.

"Sayang!"

Mata Jisoo perlahan terbuka karena panggilan sayang itu.

"Wae?" Ucap Jisoo dengan suara paraunya.

"Cepat mandi, aku sudah memasak untuk makan malam kita."

"Poppo duluu." Jisoo sudah memonyongkan bibirnya.

"Tidak! mandi dulu." Setelah mengatakan itu Jennie kembali ke dapur.

Jisoo menghela nafasnya, tapi ia tetap menuruti perintah Jennie untuk mandi. Ia juga merasa tidak nyaman, tubuhnya lengket-lengket. Apalagi bagian selakangannya.

Setelah mandi Jisoo berjalan ke dapur. Jennie menunggunya di meja makan dengan memainkan ponselnya. Jisoo mengecup kening Jennie dan duduk di sampingnya.

"Sedang apa? Serius sekali dengan ponselmu." Ucap Jisoo.

"Sedang chat dengan teman modelku dulu."

"Siapa?"

"Ya banyak."

"Namanya?"

"Ini kau baca saja sendiri, aku lapar." Jennie memberikan ponselnya.

Jisoo membacanya tanpa terlewat. Ya kebanyakan Jennie chat dengan teman perempuannya. Tapi ada juga nama Hanbin, Bobby, June, Mino, dan lain-lain di chatnya. Dan yang membuat Jisoo semakin kesal adalah ada kontak dengan nama 'Dispenser ♥️'.

"Yak! Kenapa kontakku kau beri nama dispenser?!"

"Karena sikapmu seperti dispenser. Kadang hangat, kadang dingin." Jawab Jennie santai.

Jisoo menatapnya tajam.

"Apa?" Tanya Jennie.

"Ganti nama kontakku, dan kau berbalas pesan dengan semua lelaki ini?"

"Iya, mereka hanya menanyakan kabarku. Tidak boleh?"

Jisoo melengos tak menjawab kemudian meletakkan ponsel Jennie. Ia pun beranjak dari dapur menuju sofa depan televisi.

"Astaga, hal seperti ini saja cemburu. Untung Jennie yang cantik ini orangnya sabar." Setelah makan Jennie mencuci piringnya dan menyusul chikin yang sedang terbakar api cemburu, Jennie harus mendinginkannya supaya tidak jadi chikin panggang nantinya.

Dilihatnya Jisoo sedang menonton kartun. Lebih tepatnya Spongebob.

"Kenapa tidak makan?" Jennie duduk di sebelah Jisoo.

"Aku tidak nafsu." Ketus Jisoo.

Jennie menghela nafasnya. "Jangan cemburu, mereka hanya temanku. Asal kau tau, aku ini orang yang setia."

"Setia? Kalau setia kenapa mantanmu banyak sekali?"

"Karena aku tidak sungguh-sungguh dengan mereka, entahlah aku tidak tega untuk menolaknya. Tapi saat denganmu rasanya berbeda. Aku benar-benar mencintaimu, Ji."

The Truth Untold (Jensoo) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang