Enjoy kuy.
Jennie sedang berkutat di dapur untuk membuatkan Jisoo bubur. Sedangkan Jisoo sedang tiduran di kamar karena Jennie menyuruhnya istirahat.
Ting tong!
Bel apartemen berbunyi. Jennie hendak membukakan pintu tapi Jisoo menahannya.
"Biar aku saja."
Jennie mengangguk.
Ternyata Rose dan Lisa.
"Ini obatnya, aish kau merepotkan sekali. Untung saja searah dengan tujuan kita. " No ngomel no Rose.
"Kenapa? Bukankah pulang dari Thailand kemarin kau baik-baik saja?" Tanya Lisa.
"Hanya demam."
"Kau tidak mau mempersilahkan kami masuk?" Tanya Lisa.
"Tidak..terima kasih, silahkan pulang ya." Ucap Jisoo.
"Tunggu!" Rose menahan pintu yang akan ditutupi Jisoo.
"Wae?" Jisoo sudah memasang ekspresi datarnya.
"Unni kau harus pindah apartemen. Saat kau pergi ke Thailand kemarin Jennie unni hampir tertembak. Untung ada anak buah Jin oppa yang menyelamatkannya. Aku mengubungimu tapi ponselmu terus tidak aktif." Kata Rose sedikit berbisik.
Jisoo dan Lisa membulatkan matanya mendengar ucapan Rose.
"Apa?" Keduanya kompak berteriak.
"Aish pelan-pelan bodoh, nanti Jennie unni bisa mendengarnya.
"K-kau serius?" Jisoo masih tidak percaya.
"Ne, aku kemarin mau mengatakan ini tapi lupa gara-gara melihat wajahmu yang menyebalkan itu." Rose mencibir.
"Kau menjaganya tidak sih?! Bagaimana kejadiannya?" Jisoo menatap tajam Rose.
"Kata Jennie unni, pukul 2 malam bel apartemenmu terus berbunyi. Dan Jennie unni mengira kau sudah pulang. Ternyata kurir yang mengirimkan paket katanya untukmu. Pas Jennie unni keluar dia dipaksa untuk ikut orang itu dan untung saja dia bisa kabur. Kemudian Suga dan RM menembak orang itu sampai tewas." Jelas Rose.
"Berarti kalian berdua sedang di incar." Lisa menyimpulkan kejadian disini dan di Thailand.
"Benar, kau harus segera pindah apartemen dan jangan pernah meninggalkan Jennie unni sendirian."
"Tapi kita kan sudah menyelesaikan tugas kita, meskipun bukan aku yang melakukannya. Kenapa Jennie juga diincar? Terus kenapa aku juga? Kita harus membicarakan masalah ini dengan Jin oppa."
"Iya unni, besok kita langsung menemui Jin oppa." Kata Lisa
Ditengah keseriusan mereka bertiga, suara Jennie terdengar.
"Eh? Ada Rose dan Lisa. Kenapa tidak kau ajak masuk?" Tanya Jennie.
"Em mereka sudah ku suruh masuk tapi tidak mau. Sudah pulang sana katanya ada urusan. Hush hush." Jisoo mengatakan itu dengan mendorong tubuh mereka berdua agar segera pergi.
"Jennie unni kita pulang dulu. Tolong jaga manusia kutubmu itu." Rose berteriak karena Jisoo sudah menutup pintunya.
"Ji kenapa tidak membiarkan mereka masuk sih kan bla bla bla bla..."
Jisoo hanya menatap Jennie dengan tatapan sendunya.
"Kim Jisoo kau mendengarkan ku tidak sih?!" Jennie kesal karena Jisoo tidak menggubris ucapannya.
Jisoo masih menatap Jennie kemudian memeluknya.
"Mianhe." Ucap Jisoo setengah berbisik.
"Kau ini kenapa sih? Kau salah apa memang? Cepat beri tau aku. Dari kemarin mianhe mianhe, telingaku sampai panas mendengarnya."