25. No

3.4K 405 28
                                    

Enjoy kuy.


Jisoo terbangun lebih dulu dan mendapati Jennie masih tidur di dadanya setelah olahraga panas yang mereka lakukan semalam. Ia mengusap punggung mulus Jennie yang masih terekspos. Jisoo masih tidak percaya telah melakukan hal itu dengan Jennie, ia sekarang tengah tersenyum gaje karena Jennie semalam hot sekali. (Entahlah gue kenapa ngakak nulis bagian ini, padahal ga ada lucu-lucunya sama sekali. Recehnya aku wkwk).

Jisoo berusaha memindahkan Jennie untuk tidur di bantalnya, tapi tidak bisa karena Jennie semakin memeluknya erat.

"Jen, aku mau mandi." Ucap Jisoo.

"Jangan." Saut Jennie dengan suara paraunya.

"Astaga badanku lengket semua, Jen."

"Tubuhku sakit kalau digerakkan, apalagi ituku." Jennie masih menutup matanya.

"Mian. Padahal kan aku sudah pelan-pelan." Ucap Jisoo sambil mengecup kening Jennie.

"Tetap saja sakit, ini pertama kalinya bagiku. Oh iya kau kemarin mengeluarkan di dalam atau di luar?''

"Ehehe aku juga lupa." Seingat Jisoo ia mengeluarkannya di dalam, tapi ia takut untuk jujur.

"Ashhh." Jennie mulai membuka matanya. merintih kesakitan saat ia memindahkan posisinya untuk tidur di bantal.

Jisoo memiringkan badannya untuk melihat wajah cantik bidadari si depannya ini kemudian mengecup bibirnya.

Cup!

"Mandi ya?" Tanya Jisoo.

"Sakit, Ji."

"Aku gendong, aku mandikan juga." Jisoo mengelus pipi chubby Jennie.

"Hm, tapi jangan minta lebih."

"Iya, kan kemarin sudah. Lagi pula itumu juga kan masih sakit, aku tidak setega itu."

Jennie mengangguk dan menarik uluran tangan Jisoo. Jisoo menggendong Jennie dimana kedua tubuh mereka masih dalam keadaan naked. Jisoo juga berusaha menahan dirinya untuk tidak memangsa tubuh seksi di gendongannya ini. Sekarang mereka berdua mandi. Ingat, hanya mandi.

Setelah beberapa saat selesai, Jisoo mendudukkan Jennie yang hanya di balut handuk di pinggir ranjang. Ia sendiri sedang memilih baju untuk dipakainya, dan sekalian untuk Jennie juga.

"Mau pakai baju yang mana?" Tanya Jisoo.

"Kaos oblong saja dan bawahannya pilihkan yang tidak ketat."

Jennie menatap Jisoo yang sedang memilih baju untuknya. Ia benar-benar dibuat melayang semalam. Ternyata rasanya benar-benar enak menurut Jennie.

"Aku pakaikan atau pakai sendiri?"

"Kau saja." Ucap jennie dengan gummy smilenya.

"Dasar." Ucap Jisoo sambil mengacak pelan rambut Jennie.

Ting tong!

"Siapa sih yang datang pagi-pagi begini?" Jisoo menggerutu sambil memakaikan kaos untuk Jennie.

"Aku akan membuka pintunya."

"Jangan, disini saja." Larang Jisoo. Ia pun beranjak keluar dan melihat wakanda di depan pintunya.

"Hmm jangan bilang ia meminta bantuanku untuk menghadapi thanos."

Jisoo membukakan pintunya.

"Wae? Aku tidak mau membantumu." Ucap Jisoo.

Wendy pun mengernyit tak mengerti. "Bantuan apa? Aku tidak meminta bantuanmu."

"Wakanda kan di serang thanos, dan keadaan kampung halamanmu itu hancur kan? Jangan bilang kau kesini untuk meminta bantuanku."

The Truth Untold (Jensoo) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang