Enjoy kuy.
Waktu begitu cepat berlalu, kini usia kandungan Jennie sudah menginjak lima bulan. Perutnya juga makin membesar. Jennie dan Jisoo belum menikah, mereka merencanakan menikah setelah kelahiran anak mereka nanti. Mungkin saat usia anaknya nanti menginjak tiga bulan.
Jika dulu Jisoo yang sering membuat Jennie kesal, sekarang kebalikannya. Jennie sering membuat Jisoo sebal karena ia sering kali marah jika ada hal yang tidak sesuai dengan keinginannya. Dan contohnya untuk sekarang, Jennie ingin Jisoo membuatkan nasi goreng kimchi. Karena Jisoo tidak pandai memasak, rasanya pun sedikit aneh. Padahal Jisoo melihat YouTube untuk membuatnya.
"Tidak enak rasanya." Jennie menjauhkan piringnya.
Jisoo menghela nafasnya, ia tetap sabar menghadapi Jennie. "Delivery saja ya, aku tidak pandai memasak."
Jennie menggelengkan kepalanya. "Aku ingin kau yang memasaknya."
"Yasudah makan saja ini." Jisoo mendekatkan lagi piringnya ke Jennie.
"Aku tidak mau yang ini, buatkan lagi."
"Jen, aku sudah mencobanya tiga kali. Dan hasilnya tetap sama kan? Kau tidak menyukainya. Kalau mau yang enak, masak saja sendiri." Ucap Jisoo lembut.
"Aku tidak mau masak."
Sungguh, rasanya Jisoo ingin sekali ikut perang dunia Shinobi daripada menghadapi Jennie yang akhir-akhir ini sangat rewel sekali.
"Sayang, kalau mau makan yasudah makan saja. Kalau tidak mau, masak saja sendiri." Jisoo ingin pergi ke kamarnya. Ia hanya tidak mau terbawa emosi dan akhirnya membentak Jennie.
"Aku tidak jadi makan, aku mau teobboki yang pedas saja." Jennie menahan tangan Jisoo.
"Aku belikan, tapi yang tidak pedas saja ya?"
Jennie menggeleng. "Aku mau yang pedas."
Jisoo mendekat dan mengelus pipi Jennie. "Kemarin sudah pup berapa kali karena makan teobboki pedas? Kau juga mengeluh perutmu sakit kan?"
"Tap--"
"Tidak tapi-tapian, aku belikan yang tidak pedas."
Jennie akhirnya mengangguk.
"Mau apa lagi?"
Jennie nampak berpikir. "Emm, aku mau kinderjoy juga."
"Kinderjoy? Astaga kau-- huft sabar Jisoo."
"Baiklah aku belikan kinderjoy, sekalian Joy di bawa kesini tidak?"
"Setuju! Ajak Rose juga."
Padahal niatnya Jisoo hanya bercanda. Ia jadi menyesal mengucapkan itu.
"Aku catat pesanannya ya? Teobokki tidak pedas, kinderjoy, sekalian kesini membawa Rose dan Joy." Jisoo berpura-pura mencatat pesanan.
Jennie tertawa. "Cepat kembali, Daddy."
Jisoo tersenyum dan mengangguk.
Ya mereka memutuskan anaknya nanti untuk memanggil Mommy dan Daddy. Biar tidak ketinggalan jaman kata Jennie.
...
Jisoo kini sampai di kedai teobboki, sembari menunggu ia menghubungi Rose.
"Yeobseo, unni! Tumben menelfon, ada apa?"
"Kau sibuk tidak sekarang?"
"Ani, aku hanya sedang menulis lagu. Wae?"
"Menulis lagu? Untuk apa?"