8. Murderer

3.9K 568 22
                                    

Enjoy kuy.






Keheningan menyelimuti mereka berdua setelah kejadian tadi. Jisoo sekarang tidur di pangkuan Jennie. Jennie juga mengelus pelan rambut Jisoo.

Cklek!

Pintu apartemen Jisoo terbuka. Pelakunya tidak lain tidak bukan adalah Wendy dan Seulgi.

Wendy, Seulgi, dan Jennie sama-sama kagetnya.

Wendy dan Seulgi kaget karena apa yang dilihatnya, sedangkan Jennie kaget karena terpergok sedang bermesraan lagi untuk kedua kalinya.

"Wen, adegan apa ini?" Tanya Seulgi tidak percaya.

"Seperti drama yang ditonton Joy biasanya."

Wendy dan Seulgi mendekat dan meraih apapun yang bisa digunakan untuk memukul Jisoo.

Wendy menemukan remote tv dan seulgi sudah memegang novel 1000 halaman yang biasa Jisoo baca.

Plak bruk brak plak!

Mereka berdua memukul Jisoo dengan jurus yang dimilikinya. Sedangkan Jennie berusaha melindungi Jisoo dengan menjauhkan tangan Wendy dan Seulgi dari Jisoo.

"Yak! Kenapa kalian memukuli Jisoo?!"

"Jen, minggir, aku mau memberi pelajaran pada si bodoh ini." Ucap Seulgi.

Jisoo yang mendengar keributan itupun bangun. Dilihatnya Wendy dan Seulgi sedang memukuli Jennie. Padahal kenyataannya tidak seperti itu.

"Yak! Bodoh! Apa yang kalian lakukan?!" Teriak Jisoo sambil berusaha duduk dan ia tetap tidak bisa.

Seulgi dan Wendy tetap tidak menggubrisnya.

"Hentikan mamalia!" Ucap Jisoo.

Dan...

Tak!

Pelipis Jennie terpukul remot yang Wendy pegang.

"Ahh sakitt." Rintih Jennie.

Seketika dua mamalia itu menghentikan pergerakannya.

Jisoo pun langsung duduk dan memperhatikan pelipis Jennie. Dan death eyes itu mengarah ke arah Wendy dan seulgi.

Cgluk!

Itu suara mereka berdua menelan ludahnya. Jujur mereka takut melihat ekspresi Jisoo yang seperti ini.

"Ji, tenang dulu ini tidak seperti yang kau pikirkan." Wendy berusaha menenangkan Jisoo.

Tapi tidak mempan, Jisoo malah menyuruh mereka untuk berdiri. Dan terpaksa dua makhluk gaib itu menurut. Jennie yang melihatnya hanya diam saja, biarlah Jisoo yang menghukum dua temannya yang menyebalkan itu.

"Aku sudah bilang kan, kalau kesini pencet bel dulu. Apa kalian punya alzheimer sehingga lupa apa yang pernah kukatakan hm?" Ucap Jisoo tenang.

Wendy dan seulgi malah takut dengan ucapan Jisoo barusan, mereka lebih suka jika Jisoo berteriak atau memarahinya dengan cara yang kasar. Bukan tenang seperti ini.

"Emm, Ji, mi-mianhe." Ucap mereka bersamaan dengan menundukkan kepala mereka.

"Kalian tau sekarang yang tinggal di apartemen ini bukan aku saja kan? Bukan apa-apa, aku hanya khawatir kalau Jennie sedang ganti baju dan kalian langsung masuk kamar tanpa mengetuknya lebih dulu."

Jisoo memberikan contoh berdasarkan pengalamannya.

Jennie yang mendengar ucapan Jisoo langsung mengingat kejadian itu. Jelas sekarang ia malu kenapa Jisoo mengungkitnya lagi. Padahal Jennie berharap Jisoo sudah melupakannya.

The Truth Untold (Jensoo) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang