Enjoy kuy.
"Jangan di bawa, Jen!" Jisoo merebut baju Jennie yang kurang bahan. Seharusnya mereka sudah selesai packing, tapi gara-gara prank sialan itu mereka baru melanjutkan sekarang.
"Yak! Kembalikan!" Protes Jennie.
"Sirreo! Nanti kita belanja saja."
"Kim Jisoo!" Teriak Jennie.
"Wae? Kenapa kau berteriak?!" Jisoo pun ikut berteriak.
"Itu bajuku! Jangan membuangnya!"
"Apa? Kau mau memakainya? Pakai saja!" Jisoo melemparnya sampai mengenai muka Jennie.
Bug!
Jennie memukul lengan Jisoo dengan sangat keras.
"Asshhh yak! Sakit, bodoh!" Jisoo meringis sambil mengelus lengannya.
"Bodoh? Kau memanggilku bodoh?" Tanya Jennie tak percaya.
Jisoo menghela nafasnya kemudian berlalu begitu saja.
Jennie tidak peduli dan melanjutkan memasukkan semua bajunya, termasuk baju kurang bahannya. Meskipun jengkel, Jennie tetap mempacking baju Jisoo juga.
Sedangkan Jisoo memilih duduk di sofa dan menonton televisi. Mulutnya masih mengerucut, dan tangannya juga masih mengelus lengan korban kdrt itu.
"Jangan berlebihan, aku tau lenganmu sudah tidak sakit." Ucap Jennie yang berdiri di ambang pintu kamar.
"Sok tau!"
"Terserah, gosok saja terus. Nanti lenganmu terbakar baru tau rasa kau, Kim Jisoo."
"Bodoamat!"
"Em tidak punya mulut ya?" Sindir Jennie.
"Apasih, berisik!"
"Ck, jadi pindah sekarang tidak?"
"Hmm."
Jennie mendekat dan memukul lengan Jisoo lagi. "Kalau pindah sekarang cepat angkat tasnya, aku yang akan menarik kopernya."
"Kenapa memukulku lagi sih? Yang tadi saja masih panas." Jisoo kembali mengelus lengannya.
"Padahal tidak sakit."
"Kau tidak merasakannya!"
"Kau mau aku yang mengangkatnya? Kau mau aku keguguran? Baiklah kalau itu maumu." Jennie berjalan menuju kamarnya.
Mendengar kata 'keguguran', Jisoo langsung menyusul Jennie. "Minggir, biar kubawa." Jisoo merebut tas jinjing yang Jennie bawa.
"Baju kurang bahanmu tadi kau masukkan juga?" Tanya Jisoo.
"Hmm."
"Ck!"
"Aku tidak akan memakainya Jisoo, memang tidak boleh aku menyimpannya? Aku membelinya dulu pakai gaji pertamaku."
"Mian." Setelah mengucapkan itu Jisoo langsung pergi.
Di dalam mobil pun mereka saling diam. Jisoo dengan kedongkolannya, sedangkan Jennie tidak peduli dan lebih memilih melihat ke luar jendela.
CIITTT!!
Jisoo mengerem mobilnya secara mendadak karena mobil di depannya berhenti secara tiba-tiba. Ia langsung melihat Jennie.
"Jen, gwaenchana?"
"Astaga Jisoo, kenapa berhenti mendadak sih?!"
"Ck, salahkan mobil sialan di depan kita. Aku akan memberinya pelajaran." Jisoo melepas seatbeltnya dan keluar.