#13

3K 327 0
                                    

Aku dan Guanlin sudah sampai di lapangan outdoor, disana aku melihat teman-teman Mingyu yang sedang berkumpul. Aku tak sengaja melakukan eye contact dengan Wonwoo, dia tersenyum kepadaku. Aku hanya membalasnya dengan senyuman tipis.

"Annyeong" sapaku saat aku sudah berada di depan mereka.

"Annyeong y/n" ucap mereka serempak.

"Y/n, kau membawa siapa??" Tanya Seungkwan.

"Ah~ ini Guanlin. Dia sahabatku dari luar negeri" ujarku sembari memperkenalkan Guanlin.

"Annyeong, Lai Guanlin" ujar Guanlin sembari membungkukkan badannya.

"Annyeong, aku Hoshi, ini Jeonghan, Dino, Seungkwan, S.Coups, Mingyu, Wonwoo, Joshua, Jun, DK, Minghao, Woozi, dan yang terakhir adalah Vernon"

"Eum... Kalian akan bermain basket??" Tanyaku.

"Ne. Apakah kau mau ikut??" Tanya Minghao.

"Boleh. Tapi aku masuk timnya siapa??"

"Eum... Bagaimana kalau kita suit saja??" Usul DK.

"Boleh. Siapa yang akan suit pertama??"

"Kau dan Wonwoo saja" ujar Mingyu.

Aku hanya mengangguk. Aku dan Wonwoo suit, aku mengeluarkan batu, sedangkan Wonwoo gunting. Jadi, aku yang menang.

"Baiklah. Selanjutnya kita, berarti ada 3 orang yang menjadi cadangan" ujar S.Coups.

"Aku, Jeonghan dan Seungkwan saja" ujar Minghao.

Mereka semua hanya menganggukan kepala.

"Y/n-ah. Apakah kau tidak mengganti rokmu itu??" Tanya Guanlin.

"Ah~ kau benar juga. Tapi celana olahragaku ada di rumah, aku hanya mempunyai celana jeans selutut. Apa boleh memakai celana itu dilingkungan sekolah??"

"Gwenchana, ganti saja dulu" sahut Mingyu.

Aku menganggukan kepala dan berlari menuju lokerku berada. Aku mengambil celana milikku dan menggantinya di toilet wanita.

Aku sudah sampai dilapangan. Aku satu tim dengan Jun, Joshua, Mingyu, Dino, dan Hoshi, sedangkan Wonwoo dengan S.Coups, DK, Guanlin, Woozi, dan Vernon.

Seungkwan melempar bola ke atas. Dengan gesit Wonwoo mengambil bola basket itu dan berlari ke arah ring. Mingyu yang bertugas menjaga ring, langsung merebut bola yang berada di Wonwoo.

Dia menggiring bolanya dan mengoperkannya kepada Jun, dengan sigap Jun menerima bola dari Mingyu. Ia berlari ke arah ring, namun dia di hadang oleh Guanlin.

Aku pun berteriak, " Jun, lempar kepadaku!!!"

Jun pun melemparkan bolanya kepadaku, dengan sigap aku menangkapnya. Aku berlari menuju arah ring, saat Vernon ingin mengambil bola dari tanganku. Dengan cepat aku melamparnya ke dalam ring dan akhirnya masuk.

"Yes!!!" Teriakku.

Mereka langsung berlari ke arahku dan segera memelukku. Aku yang diperlakukan seperti itu hanya diam membeku.

'Sehari saja tidak melakukan skin ship'

"Ya!! Lepaskan aku tidak bisa bernapas!!" Teriakku sembari memberontak.

Mereka segera melepaskan pelukannya.

"Mianhe y/n" ujar mereka.

Aku hanya mengangguk saja sebagai jawaban. Aku berniat untuk istirahat di pinggir lapangan, karena aku sudah lelah melawan tim Wonwoo. Namun sebuah tangan menarikku pergi, entah kemana, aku hanya mengikutinya saja.

You pov end.

Guanlin pov.

Aku melihat y/n sedang dibawa pergi oleh seseorang. Aku mengikuti mereka, aku khawatir akan terjadi sesuatu terhadap y/n. Aku bisa merasakan aura iblis yang sangat kuat.

Ia membawa y/n menuju taman yang sepi. Aku hanya memantau mereka dari jauh. Namja itu mendekati y/n, hingga y/n terjatuh ke tanah. Aku melihat sorot mata y/n, yang aku yakini dia sedang ketakutan.

Aku segera menghampiri mereka.

"Ya!! Jangan menyentuh y/n!!" Teriakku sembari memegang tangan y/n.

'Oh tidak. Dia kan seorang anak bangsawan keturunan iblis'

"Apa yang kau lakukan, hingga y/n ketakutan?!"

"Jangan ikut campur urusanku" ujarnya dingin.

Aku harus berbuat apa sekarang?? Aku melihat sorot mata namja itu. Dia menatapku dengan tajam, aku menelan salivaku dengan susah payah. Aku takut sekali.

"Pergi dari hadapanku atau aku akan berbuat lebih padamu" ujarnya.

Aku menggeleng sembari menyembunyikan y/n dibalik punggungku. Tiba-tiba dia menarikku sembari memukul perutku.

"Akh!!" Pekikku.

Rasanya sakit, tapi lebih sakit melihat y/n terluka. Dia memukulku tanpa ampun, aku juga tidak pandai dalam hal bela diri. Jadi, aku hanya pasrah, hingga semua menjadi gelap.

Guanlin pov end.

Next~

Vommentnya jangan lupa


Angel × Vampire × Demons[END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang