#45

1.7K 159 2
                                    

Setelah mereka masuk ke dalam mobil. Y/n langsung menjalankan mobilnya keluar dari cafe. Sesekali Y/n melihat spion, karena ia merasakan ada yang mengikuti mereka berdua.

Han yang berada disampingnya, memandang Y/n dengan bingung.

"Kau kenapa??"

"Eum... Itu... Sepertinya..."

'Alasan apa lagi yang harus aku buat??'-Y/n.

"Sepertinya kenapa??"

"Sepertinya ada yang ketinggalan di cafe"

'Alasan macam apa ini??'-Y/n.

"Kenapa tidak kembali??"

"Hanya malas saja untuk kembali"

Han pun mengangguk mendengar jawaban Y/n. Lalu, pandangannya beralih keluar jendela. Malam ini langit tampak indah, karena bulan purnama nampak bersinar terang dan di kelilingi oleh bintang.

"Aku ingin pergi ke suatu tempat. Apakah kau tidak keberatan untuk ikut denganku??" Tanya Y/n.

"Aku tidak keberatan" balas Han.

Y/n pun melajukan mobilnya menuju Namsan Park. Tak lama kemudian mereka sampai ditempat tujuan. Y/n memakirkan mobilnya ditempat yang sudah disediakan.

"Kita akan berjalan kaki. Kau tidak keberatan??" Tanya Y/n.

"Ani. Aku malah ingin berjalan kaki" balas Han.

Mereka pun turun dari mobil. Mereka berjalan bersampingan, suasana canggung menyelimuti mereka. Han yang tidak suka dengan keheningan, akhirnya berbicara.

"Kita akan kemana??" Tanya Han.

"Bagaimana kalau kita ke kedai kecil itu" balas Y/n sembari menunjuk salah satu kedai yang ramai pelanggan.

Han terkejut dengan tempat yang dipilih Y/n. Ia kira Y/n akan mengajaknya ke restoran, karena Y/n memang dari keluarga terpandang. Jadi, kedai kecil itu tidak pantas untuk Y/n, pikir Han.

"Apa kau yakin??" Tanya Han untuk memastikan.

Y/n mengangguk, "Memangnya kenapa??"

"Aku kira kau tidak suka dengan makanan pinggir jalan"

"Walaupun aku dari kalangan atas dan makananku selalu mewah. Aku juga mempunyai rasa bosan dengan makanan yang itu-itu saja"

Han mengangguk mendengar penjelasan Y/n. Mereka pun sampai di kedai kecil yang ramai pelanggan. Mereka berdua mencoba untuk memasuki kedai itu, tapi tidak ada celah untuk mereka masuk.

Saat mereka ingin berpindah kedai, mereka tidak sengaja bertemu dengan wanita paruh baya. Y/n yang merasa tidak tega pun menghampirinya.

"Ahjumma sedang apa disini??"

"Ahjumma sedang menunggu pemilik kedai ini untuk memberikan sisa makanannya kepada Ahjumma"

"Ahjumma kan tahu, kalau makanan sisa itu tidak sehat. Kenapa Ahjumma tidak membelinya saja??"

"Masalahnya uang Ahjumma tidak cukup untuk-"

Ucapan Ahjumma itu terpotong oleh suara teriakan anak kecil, "Eomma!!"

Y/n yang memang menyukai anak kecil, langsung merendahkan tingginya agar sejajar dengan anak kecil itu.

"Eomma Arin lapar" ujarnya sembari memegang perutnya.

Y/n tersenyum kecil melihat kelakuan anak itu.

"Sabar ya, Eomma sedang mengantri untuk membeli makanan"

Anak kecil itu pun menganggukan kepalanya.

'Kiyowo'-Y/n.

---

Mampir yuk, di worknya temanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mampir yuk, di worknya temanku. Bagus kok ceritany, feelnya dapet...
Kalau mau baca jgn lupa vommentnya

 Kalau mau baca jgn lupa vommentnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu lagi nih...
Ini punyaku, jgn lupa baca ya, vommentnya juga...

Angel × Vampire × Demons[END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang