10 - Rumah Adara

2.3K 164 32
                                    

SIAP-SIAP KENA OMELIN READERS KARENA SUDAH NGGAK UPDATE SATU ABAD!!!

MAU SIAP-SIAP KABUR INI MAH!

HAPPY READING AJALAH DULU, YA!!!

***


Pukul tujuh malam, Fera, Gerald, Kenan, Jordan, Sonya, Bondan, Angga, dan pacar Sonya yaitu Pangeran berkumpul di rumah Adara karena ada sesuatu yang akan mereka bicarakan. Awalnya, ini semua adalah rencana seorang Fera yang ingin mengajak mereka semua untuk liburan. Kapan lagi, kan?

"Jadi gimana?" tanya Fera.

"Gue sih, ngikut aja," jawab Adara sembari menyusun teh dihadapan mereka semua.

"Kalian?" tanya Fera pada yang lain.

"Gue sih mau banget. Kebetulan ada waktu, dong?" seru Sonya.

"Gue juga mau banget, biar otak nggak selamanya dipake buat mikirin pelajaran," jawab Bondan sembari menaik-turunkan kedua alisnya.

"Kesimpulannya ... semua setuju, kan?"

"SETUJU!" jawab semuanya dengan lantang, kecuali Kenan. Datar-datar saja dan mengikuti saja apa yang mereka usulkan.

"Oke bagus, nih," kata Fera sembari mencatat sesuatu di atas buku tulis. Mungkin mencatat rute perjalanan mereka nanti.

Kenan yang saat itu malas dengan keadaan yang membosankan pun menyentuh tangan Adara. Gadis itu awalnya melihat apa yang dicatat oleh Fera, tapi lalu ia menoleh pada Kenan karena merasakan adanya sentuhan.

"Kenapa Ken?" tanya Adara.

Kenan tidak menjawab. Lelaki itu hanya menunjuk pintu ke arah taman di belakang rumah Adara.

"Mau kesana?" tanya Adara lagi karena perempuan itu tau bahwa Kenan bosan dengan keadaan yang bertele-tele seperti ini.

"Ayo," ajak Adara. "Gue sama Kenan ke belakang dulu ya,"

Semua menoleh pada Adara.

"Lanjut lanjut!" kata Fera yang kembali fokus pada buku tulisnya.

"Lanjut bosss!!" sorak Gerald dan Jordan.

"Jangan kasih lepas Ken!!" timpal Bondan.

"Dorong terosss!!" kata Angga membuat semuanya tertawa. Kalimat 'ambigu' itu membuat ramai canda tawa dari mereka.

Adara hanya terkekeh kecil melihat respon dari teman-temannya. Angga benar-benar membuat Adara berpikir panjang. Tentunya kedua pipi Adara sangat cepat memanas.

"Nggak akan gue kasih lepas." kata Kenan dengan wajah datarnya sembari bangun dari duduknya membuat seisi rumah tertawa dan bersorak ria.

Kenan hanya tersenyum jahil pada Adara yang mencubit gemas perut Kenan. Adara benar-benar malu dan segera berlari mendahului Kenan.

***

"Hei ..."

Kenan duduk di samping Adara yang sedang menggoyang-goyangkan kakinya di depan kolam berenang.

"Apaan sih," Adara membuang wajah tidak mau menatap Kenan.

"Benar kata mereka, lo nggak akan gue lepas," kata Kenan membuat kedua pipi Adara semakin panas.

KENAN & ADARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang