31 - Pernikahan dan Liontin

1.1K 123 59
                                    

Author curhat : Hai ini Desfika Ardera. Iya aku. Minta maaf banget sebelumnya ya teman-teman karena update kali ini ngaret bangettt. Duh, aku ga paham lagi seriusan. Wattpad bener-bener lagi ga bersahabat. Dan kondisi aku juga lagi ga sehat:(. But, thank you very much buat kalian yang selalu tunggu update-nya masya Allah tabarakallah. Semoga bahagia selalu ya❤️❤️❤️

Aku harap part kali ini ga akan ngecewain kalian. Dan, support terus ya teman-teman❤️

Happy reading❤️

***

Senyumnya tak pernah luntur. Wajahnya semakin berseri. Kenapa? Karena hari ini adalah hari yang begitu berarti untuknya. Setelah satu minggu lebih mempersiapkan semua ini, hari yang dinanti pun tiba. Hal yang berpengaruh dalam kehidupannya kedepan. Dimana ia akan memiliki sosok seorang ayah yang selama ini ia rindukan. Dimana ia akan merelakan sang ibu memulai kehidupan yang baru.

Adara. Perempuan cantik itu tidak bisa menyembunyikan raut wajah harunya saat seorang penghulu mengatakan kata 'SAH' dengan lantang. Seketika cairan bening mengalir tanpa diperintah dari matanya.

Kenan yang menyadari hal itu, dengan sigap menghapus air mata yang jika dibiarkan akan semakin banyak. Adara tersenyum seolah menyiratkan bahwa ia tidak apa-apa.

"Jangan nangis," bisik Kenan.

"Aku nggak nangis, kok. Cuma sedih aja dikit. Tapi aku lebih bahagia," jawab Adara.

"Adara,"

"Hm? Kenapa?"

"Kamu cantik hari ini," bisik Kenan.

"Kemarin?"

"Cantik." Kenan menatap wajah Adara. "Tapi hari ini lebih cantik,"

Adara memberikan cubitan kecil pada pinggang Kenan dan sedikit membuat cowok itu meringis.

"Gombal!"

"Serius," ralat Kenan.

"Nanti aja kalo mau muji aku. Sekarang lagi tegang gini," ujar Adara menatap lurus ke depan.

"Kamu menghayal?" tanya Kenan.

"Nggak! Enak aja. Menghayal nggak setiap waktu juga kali," sergah Adara.

"Bohong,"

"Kenan, aku nggak mau emosi di sini," gurau Adara.

"Kenapa?"

"Nanti pestanya hancur. Pada pulang ke rumah," jawabnya asal.

"Nggak mungkin,"

"Kenan stop!"

"Aku ada sesuatu buat kamu," ujar Kenan membuat Adara menoleh.

KENAN & ADARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang