28 - Butik dan Hutan

998 129 70
                                    

Happy reading all❤️

Part ini mungkin akan sedikit membuat kalian bosan. Maafkan ya:(

***

Sampai di butik, ternyata mereka sudah ditunggu. Ada Lovita yang berdiri dan Franco yang duduk dengan tenang. Keduanya terlihat seperti pasangan yang serasi membuat hati Adara mencelos seketika. Tatapan Lovita seperti tidak senang karena Adara pergi bersama Kenan. Wanita itu seperti mencari sesuatu. Adara tahu, Lovita pasti mencari Zayn.

"Bunda cari Zayn?"

"Iya. Kenapa kamu nggak bareng dia?" 

"Zayn main sama teman-teman Kenan, Tante." jawab Kenan lembut.

Lovita menghembuskan napasnya. Sepertinya tidak ada alasan yang logis untuk membenci Kenan. Dia anak baik. Mungkin benar, Lovita hanya salahpaham saja. Sebentar lagi juga Kenan akan menjadi anaknya.

"Ayo duduk," ajak Lovita.

Keduanya duduk di sofa yang disediakan.Ada seorang pegawai yang memberikan sebuah dress merah perpaduan pita hitam di bagian pinggang yang terlihat sangat elegan. Adara terkagum. Bagaimana bisa seseorang merancangnya dengan sangat indah.

"Ini buat Adara?" tanyanya tanpa sadar.

"Iya. Kamu cobain sekarang, ya. Bunda pilihkan itu buat kamu,"

Adara berdiri. "Bagus banget Bunda,"

"Adara senang?" tanya Lovita.

"Sen--" Seketika Adara mengingat sesuatu. Tidak seharusnya ia sebahagia ini. Harusnya ia diam. Tidak menerima baju itu.

"Nih kamu cobain," Lovita memberikan dress cantik itu pada Adara.

Adara menerimanya dengan ragu lalu menoleh pada Kenan yang menatapnya datar. Beberapa detik kemudian Kenan mengangguk agar Adara mencoba baju itu.

"Adara ke kamar ganti dulu," Segera ia meninggalkan mereka.

"Oh iya. Untuk Kenan, Tante juga udah siapin jas. Pokoknya bagus banget buat kamu," ujar Lovita membuat Kenan sedikit tersentak namun tetap datar. Lovita tidak ketus ataupun marah padanya. Apa ini karena ada Franco?

"Terimakasih, Tante." jawab Kenan.

Seorang pegawai membawakan sebuah tuxedo berwarna hitam campuran abu-abu. Terlihat sangat elegan juga. Membuat siapapun yang mengenakan itu pasti akan sangat tampan. Apalagi Kenan.

"Kamu cobain dulu ya. Nanti kalau nggak cocok bisa diganti," Lovita memberikan tuxedo itu pada Kenan.

Melihat tuxedo itu membuat Kenan ingat pada perjalanan kisahnya dengan Adara. Dari awal pacaran. Pertemuan mereka yang tidak disangka-sangka. Masalah yang mereka hadapi berdua. Sampai berpisah hingga dipertemukan lagi. Sekarang, justru mereka harus mengakhirinya karena alasan yang sama sekali tidak masuk akal. Menjadi saudara tiri.

Saat dimana hari itu adalah hari ulang tahun Adara membuat Kenan tersenyum sendiri.

Adara lalu memutar tubuhnya menghadap Kenan. Cewek itu memeluk tubuh tegap Kenan, membuat sang empunya tersentak kaget tapi setelah itu ia membalas pelukan Adara.

"Happy sweat seventeen, Dear."

Adara semakin terisak dan mengeratkan pelukan itu. Tak memperdulikan sekitar mereka yang menatap bahagia.

KENAN & ADARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang